Kabar gembira datang untuk masyarakat Bali dan pemerhati wisata Indonesia pada umumnya. Mei mendatang, monumen Garuda Wisnu Kencana bakal mulai menunjukkan rupa aslinya. Jika tak ada aral melintang, Patung GWK Bali akan mengenakan mahkota emas mulai bulan depan.
Baca juga : Hotel di Bali dengan Kelas Yoga Menghadap Pantai, Pemandangannya Bikin Rileks!
Hal ini diungkapkan oleh I Nyoman Nuarta, yang tak lain merupakan kreator patung berukuran raksasa tersebut, sebagaimana dilansir detikTravel. Menurutnya, pada 20 Mei mendatang bakal diadakan upacara adat Bali untuk merayakan pemasangan mahkota tersebut.
Memasuki bulan Agustus, Monumen GWK diprediksi sudah benar-benar selesai dan siap diresmikan oleh Presiden Jokowi. Sebulan berselang, International Monetary Fund (IMF) berencana mengadakan pertemuan khusus di Bali dan Patung GWK Bali adalah salah satu tempat yang bakal mereka kunjungi.
Bakal Kalahkan Patung Liberty
Jika memang benar-benar jadi seperti rencana awal, monumen Garuda Wisnu Kencana bakal memiliki tinggi sekitar 120 meter. Itu artinya Patung GWK Bali bakal masuk dalam daftar monumen tertinggi dunia, sekaligus mengalahkan Patung Liberty di Amerika Serikat, yang tingginya ‘cuma’ 97 meter.
GWK juga bakal menjadi ikon anyar Bali atau bahkan Indonesia. Sebab dengan ukuran yang begitu masif, monumen ini konon akan terlihat dari Bandara Internasional Ngurah Rai, Tanah Lot, Sanur, Kuta, serta tempat lain dalam radius 20 kilometer.
Skala proyek pembangunan Patung GWK Bali juga tidak main-main. Menurut sejumlah sumber, lempengan atau modul yang digunakan untuk membentuk patung ini jumlahnya mencapai 754 buah. Tak heran jika proses pengerjaannya cukup rumit dan beberapa kali tersendat.
Dibangun sejak 28 Tahun Silam
Cita-cita untuk mendirikan monumen masif sebagai landmark Bali sebenarnya sudah muncul sejak lama. Namun konon pembangunan sempat terhenti pada 1997 silam setelah Indonesia terkena krisis moneter, yang juga menerpa sejumlah negara-negara di Asia Tenggara.
Proses pembangunan Patung GWK Bali baru dimulai lagi pada 2013 dan rencananya akan benar-benar rampung tahun ini. Ada banyak desas-desus yang beredar soal tersendatnya proyek ini, mulai dari kurangnya pendanaan hingga pemilihan lokasi yang kurang tepat.
Masyarakat Bali percaya Patung GWK sulit dirampungkan karena menghadap ke arah selatan, identik dengan Dewa Brahma. Jika mengikuti filosofi Dewa Wisnu, maka monumen harusnya dibangun dengan menghadap utara.
Garuda Wisnu Kencana dan Mitologi Hindhu
Rupa dan bentuk Monumen GWK terinspirasi dari tokoh mitologi dalam kepercayaan Hindu yang dianut warga Bali. Menurut keyakinan masyarakat Pulau Dewata, Garuda Wisnu Kencana adalah makhluk setengah garuda dan setengah manusia. Oleh karena itu sering digambarkan sebagai Dewa Wisnu yang sedang menunggangi Sang Garuda.
Garuda sendiri punya bentuk berbeda dengan burung di dunia nyata. Makhluk ini digambarkan punya kaki dan tangan, hingga mirip seperti manusia. Konon umat Hindhu amat menghormati Garuda dan memujanya sebagai salah satu dewa.
Pelindung Lingkungan
Begitu benar-benar rampung nanti, Monumen GWK bakal berdiri megah di tanah Bali. Selain digunakan untuk menunjukkan budaya Pulau Dewata, patung berukuran raksasa ini juga bakal dijadikan sebagai perlambang pentingnya menjaga lingkungan.
Dewa Wisnu akan berdiri seolah mengawasi manusia di sekitarnya, agar tidak sampai melakukan tindakan yang bisa merusak lingkungan sekitar. Selain itu Patung GWK Bali tentunya juga bakal jadi landmark anyar yang sanggup memukau masyarakat dunia.
Itulah tadi sekilas soal kabar bakal rampungnya Monumen GWK di Bali. Jika memang berencana mengunjungi Pulau Dewata, tak ada salahnya datang pada bulan Mei mendatang agar bisa ikut menjadi saksi sejarah penting wisata Bali. Next