Jangan mengaku sebagai pendaki jika masih naik gunung tapi tidak peduli dengan lingkungan. Saat sebagain orang masih membuang sampah sembarangan, beberapa orang ini sudah melakukan hal besar. Bahkan asalah satunya ada yang diluar nalar karena nyawa yang jadi taruhannya. Berikut ini Travelingyuk rangkumkan kisah-kisah inspiratif dari para pendaki.
Baca juga : Unic Crab Malang, Cara Seru Nikmati Seafood Langsung Ditumpahkan di Meja
1. Buka Perpusatakaan Gratis di Puncak Gunung
Kalau pendaki biasa naik gunung membawa tas berisi peralatan dan makanan, lain halnya dengan pemilik akun Instagram @reza_arivianto. Ada barang lain yang dibawa sampai ke puncak yaitu buku-buku bacaan. Ia membagikan ceritanya di akun instagram dan langsung menuai banyak komentar positif. Dalam keterangan unggahan tersebut, Reza mengatakan jika ide tersebut berawal dari kegemerannya mengoleksi buku dan naik gunung.Bersama dengan teman-temannya, ia mendaki gunung Penanggungan di Jawa Timur. Begitu sampai puncak, lapak berisi tumpukan buku digelar.
2. Nenek Yuni, Ibu Para Pendaki
Nenek Yuni, begitulah panggilan akrabnya. Di usia 65 tahun masih aktif mendaki. Deretan gunung sudah beliau jelajahi, sebut saja Sumbing, Prau, hingga Slamet. Sampai bulan Mei 2017, setidaknya sudah ada 9 puncak yang telah ditaklukan. Beberapa pecinta alam lain bahkan menjulukinya ibu para pendaki. Hebatnya lagi, petualangan yang beliau lakukan juga bertujuan untuk melestarikan alam.
3. Popon, Difabel yang Mendaki Gunung Burni Telong
Popon adalah penyandang difabel tidak menyerah begitu saja dengan keterbatasan. Justru hal itu menjadi lecutan dan mengobarkan semangatnya untuk menjadi pendaki sejati. Sahabat alam yang menjaga agar Pertiwi tetap lestari. Gunung Burni Telong di Kabupaten Bener Meriah, Aceh adalah salah satu tempat yang ia jelajahi. Tepatnya tanggal 17 Agustus 2017 Popon mengandalkan tongkat berjalan sampai puncak. Bersama dengan teman-temannya, pria kelahiran 1994 tersebut mengibarkan bendera Merah Putih.
4. Max, Si Kecil yang Mendaki 16 Gunung
Bersama dengan bundanya yang bernama Nyoman Sakyarsih, Max mengenal jalur-jalur menantang. Meski usianya baru seumur jagung, udara dingin pegunungan bukanlah hal yang menakutkan. Baru berumur lima bulan saja, Max sudah ada di Gunung Bromo. Kemudian menginjkan usia lima belas bulan, mendaki lagi ke Gunung Batur. Di tahun 2016 sudah ada 16 gunung yang mereka daki. Di antaranya adalah Gunung Agung, Gunung Ijen hingga Rinjani.
5. Aksi Heroik Lambo, Gendong Pendaki Lain Puluhan Jam
Lambo adalah pemuda asal Papua yang menunjukkan aksi heroik dan mengundang banyak pujian. Dia dengan segenap kekuatannya, mengendong pendaki lain yang mengalami kecelakaan di Gunung Selamet. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (30/6/2017) dan ramai diperbincangkan di jagat maya. Mengetahui ada pendaki yang cidera dan tidak bisa berjalan, Lamboo berinisiatif menggendong hingg pos 1 selama 10 jam.
Itulah beberapa kisah inspiratrif dari para pendaki Indonesia. Cerita mereka menggugah jiwa, bahwa gunung bukan tempat untuk menyombongkan diri. Tua atau muda, lemah atau kuat semuanya bisa. Next