Beberapa hari ini kita dihebohkan dengan pemberitaan tentang pendaki yang disebut norak karena telah melakukan pelanggaran. Virzha Sany dan kelima temannya melakukan pendakian ke Rinjani. Tak hanya mengagumi keindahan alam dari gunung tertinggi kedua di Indonesia ini, kelompok pendaki Virzha ini juga memetik Edelweis yang termasuk tanaman langka dan dilindungi.
Baca juga : Mudik Dulu dan Sekarang, Apa Saja Bedanya?
Dijelaskan dengan tegas di pasal 21 dalam UU No. 5 Tahun 1990 yang berbunyi, “Setiap orang dilarang untuk mengambil, menebang, memiliki, merusak, memusnahkan, mengangkut, dan memperniagakan tumbuhan yang dilindungi atau bagian-bagiannya dalam keadaan hidup atau mati”. Namun, rupanya larangan ini tak dipatuhi oleh kelompok pendaki Virzha Zany.
Diketahui dari sosial medianya, Virzha mengunggah foto dirinya dan keempat temannya di Puncak Rinjani sambil menggenggam Bunga Edelweis. Bukan tak tahu dengan larangan yang ada, dari caption yang tertulis, “Edelweis di larang untuk di petik tapi di cabut sampai akar. Kaya kita brooooooh.”
Sontak postingan tersebut menarik perhatian banyak pecinta alam lainnya, disebarkan, dan dibanjiri banyak komentar pedas. Total 5 foto yang diunggah Virzha akhirnya menjadi viral. Pihak Balai Taman Nasional Gunung Rinjani pun bergerak dan mengeluarkan larangan bagi Virzha dan temannya untuk mendaki kembali. Pengumuman tersebut terpampang di Basecamp Sembalun, Lombok Timur mulai tanggal 21 Juli 2017 kemarin.
Ternyata tak hanya sampai di situ, pihak pengola Taman Nasional Gunung Rinjani berencana menjadi kelima pendaki ini menjadi Duta Pelestarian Edelweis. Dilansir dari travel.kompas.com (23/07/2017), Agus Budi Santosa selaku Kepala Taman Nasional Gunung Rinjani menyampaikan bahwa hal tersebut bisa menjadi solusi yang efektif.
“Kami harapkan bisa ketemu dengan pelaku, lalu buat surat pernyataan, dan jadi duta pelestari edelweis. Prinsipnya bagaimana mengubah dari orang yang tak peduli menjadi peduli. Kami kan ada teknologi untuk budi daya edelweis, mereka akan bertugas mengampanyekan tentang pentingnya budi daya itu. Kan jadi lebih jauh efektif. Kalau tadinya berbuat salah lalu mengampanyekan akan jauh lebih baik. Idenya seperti itu tapi tahapannya kita harus lalui,” jelas Agus dalam wawancaranya dengan Kompas.
Virzha pun melalui sosial medianya meminta maaf atas perbuatannya setelah menghapus postingannya yang membuat heboh. Tampak juga kemarin VIrzha sudah berkunjung ke Balai Taman Nasional Gunung Rinjani dan menandatangi surat permintaan maaf dan tidak akan mengulangi perbuatannya. Wah, bagaimana kelanjutannya, ya. Apakah kamu setuju kalau Virzha menjadi Duta Pelestarian Edelweis? Next