in , , , , , ,

Pendakian Gunung Semeru, Tidak Boleh Lengah dan Tetap Bersatu

Pendakian Gunung Semere, Tertinggi di Jawa Timur

Gunung Semeru (c) Ikhsan/Travelingyuk

Mendaki gunung sekarang sudah menjadi trend anak muda, para generasi mileniali ini berlomba-lomba untuk mendaki gunung. Semeru merupakan salah satu gunung yang wajib di datangin oleh pendaki Indonesia. Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di pulau jawa dan memiliki daya tarik yang kuat. Selain itu, gunung ini mempunyai ciri khas serta keunikan tersendiri yang membuat pendaki ingin menaklukkannya. Salah satu daya tariknya ialah danau yang sudah terkenal seantero Indonesia maupun dunia, yaitu danau “Ranu Kumbolo”.

Baca juga : Berburu Sunset dan Sunrise di BJBR Probolinggo, Wisata Memukau yang Dulunya TPS

Selain danau Ranu Kumbolo di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) masih ada dua danau lagi yang menarik untuk di kunjungin yaitu danau Ranu Pani dan Ranu Regulo. Kedua danau ini memiliki ciri khasnya masing-masing. Kalau Danau Ranu Pani, Teman Traveler bisa melihatnya ketika datang di pos pendaftaran ulang pendakian Gunung Semeru. Danaunya Tempat Berada di samping dari Pos pendaftaran tersebut.

Sedangkan untuk Danau Ranu Regulo, Teman Traveler harus sedikit melakukan perjalanan dari pos pendaftaran ulang Ranu Pani. Kedua Danau ini memiliki cerita masing-masing dan sangat menarik jika Teman Traveler dalami. Jika Teman Traveler ingin mendaki ke Gunung Semeru, jangan lupa untuk menyempatkan singgah ke dua danau ini.

Untuk pendakian ke Gunung Semeru ada beberapa hal yang perlu Teman Traveler siapkan, mulai dari perlengkapan pribadi, perlengkapan kelompok, logistik selama pendakian dan surat-surat yang di perlukan untuk mendaki Gunung Semeru. Namun yang terpenting adalah Teman Traveler harus melakukan pendaftaran simaksi online jauh-jauh hari sebelum pendakian, karena jika mempet dengan hari pendakian bisa-bisa Teman Traveler tidak mendapatkan kuota untuk mendaki karena banyak pendaki yang sangat antusias menaklukkan Gunung Semeru. Sebelum mendaki, simak ulasan berikut ini.

Briefing Sebelum Mendaki

Salah Satu Danau (c) Ikhsan/Travelingyuk

Setelah pengurusan simaksi selesai, maka Teman Traveler akan di arahkan ke satu tempat untuk di Briefing oleh pihak TNBTS. Teman Traveler akan diberikan penjelasan tentang bagaimana cara mendaki dan peraturan apa saja yang harus dipatuhi ketika mendaki Gunung Semeru. Tips jika Teman Traveler ingin mendaki Gunung Semeru, usahakan tidak membawa tisu basah karena dilarang selama pendakian. Tisu basah sangat sulit terurai dan akan menjadi masalah baru jika banyak tisu basah di Gunung Semeru.

Memulai Pendakian

Sunrise Semeru (c) Ikhsan/Travelingyuk

Setelah selesai melakukan brifing, maka sudah tiba saatnya Teman Traveler untuk melakukan pendakian ke Gunung Semeru. Perjalan dari Ranu Pani ke Ranu Kumbolo akan memakan waktu sekitar 5-6 jam. Namun, jika Teman Traveler melakuakan pendakian dengan cepat, perjalanan hanya membutuhkan waktu sekitar 4 jam saja.

Selama pendakian Teman Traveler akan melewati beberapa pos hingga akhirnya sampai ke Ranu Kumbolo. Di setiap pos akan ada warung-warung kecil yang menjajakan makanan dan minuman yang bisa Teman Traveler beli seperti gorengan atau pun buah semangka yang bisa menyegarkan dahaga.

Di Ranu Kumbolo sediri juga sama, ada warung-warung yang menjajakan jualannya. Selain itu di Ranu Kumbolo juga ada toiletnya loh, tapi jelas tidak gratis. Jika Teman Traveler sudah sampai di Ranu Kumbolo, maka ada 2 tempat yang menjadi pilihan untuk membangun tenda yaitu di camp ground 1 dan 2.

Posisi camp ground 2 berada tepat ketika Teman Traveler memasuki kawasan Ranu Kumbolo sedangkan camp ground 1 ada tidak jauh dari camp gorund 2. Namun, tempat camp ground kesuakaan para pendaki ialah camp ground ke 1, karena langsung menghadap ke Danau Ranu Kumbolo dan tepat di belahan antar dua bukit.

Menuju Kalimati

Berkemah di Tepi Danau (c) Ikhsan/Travelingyuk

Perjalanan akan di lanjutkan ke tempat selanjutnya yaitu Kalimati. Perjalanan ke Kali Mati akan di tempuh selama kurang lebih 4 jam. Selama perjalanan Teman Traveler akan melewati Tanjakan Cinta, Oro-Oro Ombo, Cemoro Kandang, Jambangan hingga akhirnya sampai di Kalimati yang merupakan tempat persinggahan terakhir sebelum menuju puncaknya “Para Dewa” atau Mahameru.

Di Kalimati ini, Teman Traveler akan membangun tenda, istirahat sejenak hingga pukul 12 malam dan melakukan pendakian ke Puncak Mahameru. Untuk kertesedian air di kalimati agak sedikit sulit karena Teman Traveler harus berjalan setidaknya kurang lebih 30 menit hingga 1 jam bolak balik untuk mendapatkan air di Sumber Mani.

Pendakian Menuju Puncak Mahameru

Jalur Mendaki (c) Ikhsan/Travelingyuk

Setelah beristirahat dengan cukup, maka selanjutnya Teman Traveler akan melakukan pendakian ke Puncak Semeru. Teman Traveler harus membawa sedikit persedian makanan dan minuman. Bisa membawa cemilan ringan atau buah-buahan dan yang terpenting juga Teman Traveler harus membawa air karena perjalanan kepuncak akan memakan waktu yang cukup lama dan menghabiskan tenaga.

Hal yang perlu diperhatikan juga, Teman Traveler harus memakai jaket windbreaker (jaket anti angin), memakai sarung tangan, memakai buff, dan harus memakai sepatu untuk mendaki ke puncak, semua itu demi keselamatan saat mendaki. Usahakan selama pendakian ke puncak, jangan sampai berpisah dari rombongan, tetaplah bersatu dan tidak memikirkan untuk berjalan lebih dulu menuju puncak karena keselamatan adalah yang nomer satu.

Tidak usah terlalu terburu-buru selama pendakian ke puncuk, cukup jalan perlahan namun pasti. Selain itu, ketika Teman Traveler sudah masuk batas vegetasi, maka hal yang harus Teman Traveler hindari ialah menginjak bebatuan sebagai pijakan karena bebatuan yang ada di jalur menuju puncak tidak memiliki posisi yang kuat. Jika Teman Traveler menginjaknya maka batu bisa berguling kebawah dan membahayakan pendaki yang lain.

Selain itu, untuk menghemat tenaga ketika mendaki ke puncak, Teman Traveler harus berjalan dengan zig-zak. Hal yang tidak kalah pentingnya ialah sebelum memulai pendakian ke Puncak Mahameru jangan lupa untuk berdoa. Selamat mendaki Teman Traveler. Next

ramadan

Keindahan Pulau Tinabo, Taman Nasional Takabonerate Sulawesi Selatan

Pesona Puri Batam, Pulau Terluar Indonesia yang Menawan