Dijuluki Swiss van Java, Garut memang memesona. Sejak zaman dulu, kota ini dikenal dengan keindahan serta potensi alam yang berhasil menarik hati pihak Belanda untuk tinggal di sana. Alhasil, di kota dodol tersebut, terdapat beberapa warisan dari para noni dan meneer yang sempat meninggali Garut. Masih terjaga hingga saat ini, bahkan menjadi lebih menarik sebab memiliki nilai histori. Apa saja ya peninggalan Belanda di Garut? Ini dia ulasannya!
Baca juga : Taman Dwarakerta, Kesegaran di Tengah Panasnya Sidoarjo
1. Pendopo Kabupaten Garut
Pembangunan Pendopo Kabupaten Garut tidak lepas dari sejarah tentang keputusan pembentukan kembali Kabupaten Limbangan setelah dibubarkan Jendral Daendels. Peristiwa ini tepatnya terjadi pada 16 Februari 1813. Pada 1880, bentuk bangunan pendopo Garut sangat kental dengan unsur Eropa yang khas dengan pilar-pilar kokoh. Tahun-tahun berikutnya, Pendopo Garut mengalami perubahan demi perubahan, sampai akhirnya seperti sekarang.
2. Lapangan Golf Flamboyan
Peninggalan Belanda di Garut yang selanjutnya bisa Teman Traveler kunjungi adalah Lapangan Golf Flamboyan. Berupa padang rumput dengan luas 27 hektare yang terletak di Desa Ngamplang, Kecamatan Cilawu. Keberadaan lapangan golf bersejarah ini sudah ada sejak 1912. Perintisnya adalah dokter asal Belanda bernama Denis Gerard Mulder.
Dibukanya kawasan ini, semula bertujuan sebagai kompleks wisata serta pemulihan bagi penderita penyakit paru-paru. Pantas saja mengingat kawasan ini masih sangat asri dan sejuk. Setahun kemudian, di tempat yang sama berdirilah Sanatorium yang diberi nama Sanatorioem Garoet.
Seiring berjalannya waktu, sanatorium ini berubah menjadi hotel bernama Grand Hotel Ngamplang. Pada 1928, Charlie Chaplin bahkan menginap di hotel ini lho. Saat ini, kawasan Lapangan Golf Ngamplang, hanya diperuntukkan untuk golf atau wisata tipis-tipis sambil menikmati sejuknya Garut.
3. Perkebunan Teh Dayeuh Manggung
Perkebunan Teh Dayeuh Manggung ternyata juga merupakan salah satu peninggalan Belanda di Garut loh, Teman Traveler. Kebun teh yang saat ini sering dijadikan spot selfie memang memiliki pemandangan yang cantik. Ia dikelola oleh PTPN VIII Dayeuhmanggung. Di sekitar kebun teh terdapat banyak bangunan Belanda yang sudah dibangun sejak 1913.
4. Babancong Garut
Babancong Garut merupakan bangunan yang pada masa Belanda digunakan sebagai tempat singgah para petinggi Belanda untuk bersantai bersama keluarga atau menonton pertunjukkan. Ketika itu, pihak Belanda tidak ingin bercampur dengan para pribumi, jadi mereka membangun bale-bale khusus yang lebih tinggi.
5. Alun-alun Garut
Satu lagi peninggalan Belanda di Garut yang sampai sekarang bisa dinikmati keberadaannya, yaitu Alun-alun Garut. Pada zaman dulu, Belanda mulai membangun pusat perekonomian, dari terminal angkutan pertama di Garut, stasiun kereta api, dan pasar.
Nilai sejarah pada peninggalan Belanda di Garut tentu tidak hilang meski waktu sudah berlalu sangat lama. Tugas kita saat ini adalah menikmati sambil turut menjaganya. Yuk ah, Teman Traveler, kita ke Garut hari ini! Next