Tak terasa hari perdamaian dunia telah terlewati, dan kali ini acara tersebut digelar oleh pemerintah Provinsi Jawa Barat lebih tepatnya di gedung Sate. Tarian ini melibatkan dari berbagai elemen masyarakat khususnya komunitas kemanusiaan dan seni. Acara ini terkesan megah dengan hadirnya ribuan penari yang menyajikan tarian merak kolosal. Tak tanggung tanggung sejumlah 1.027 penari mempersembahkan tarian asal Sunda membuat banyak penonton terkesima.
Baca juga : Gratis! WFH di Vila Yunani, Selama Sebulan
Para penari ini tengah berkumpul dan mulai membentuk formasi sejak pukul 09.00 WIB dengan kostum khas burung merak. Tarian ini telah dinobatkan sejakt tahun 2022 sebagai warisan budaya nusantara. Tari Merak diciptakan oleh Tjetje Somantri ini memiliki makna sebagai bentuk gotong royong untuk terus meningkatkan perdamaian dunia.
Sejarah Tari Merak ini dicetuskan pada tahun 1950 dengan gerakan meniru gerak gerik burung merak jantan ketika menarik betina. Bulu-bulu merak yang indah itulah menjadi salah satu kostum penari. Untuk bagian mahkota menggunakan properti seperti kepala merak sehingga menggambarkan layaknya burung merak. Komposisi kostum yang semakin glamour, estetik, dan eksotis membuat tampilannya semakin kinestetika. Selain kostum, tarian merak juga diiringi dengan sebuah alunan musik tradisional dengan nama gending macan ucul.
Acara ini tak lupa dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Beliau mengatakan akan kesyukuran nikmat dimana tarian merak dinobatkan sebagai warisan budaya asli tanah Sunda. Sehingga kedepannya dapat berkolaborasi dengan bidang ekonomi untuk dikembangkan sejalan dengan kebudayaan. Nantinya dapat diwariskan hingga anak cucu generasi penerus. Tidak hanya itu, Gubnernur Jawa Barat menghimbau agar selalu menggunakan tarian merak diberbagai kesempatan dan acara-acara lainnya sebagai bentuk melestarikan budaya khas Sunda. Next