Petirtaan Kendedes Watugede berlokasi di Desa Watugede, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Lokasi petirtaan ini kurang lebih 2 Km dari Candi Singosari. Konon katanya, situs ini adalah bekas pemandian si cantik Ken Dedes. Walhasil banyak orang datang supaya awet muda dan selalu cantik seperti permaisuri Ken Arok tersebut.
Baca juga : Destinasi Wisata di Lembang yang Bakal Digemari Cewek Kekinian
Kondisi Bangunan Petirtaan Kendedes Watugede
Petirtaan Kendedes Watugede ini sendiri memiliki luas bangunan 112,5 meter persegi dan memiliki luas lahan 2.516 meter persegi. Suasana daerah petirtaan cukup rindang. Banyak pohon yang tumbuh di sekitar mata air tersebut sehingga menambah asri pemandangan.
Saat masuk ke dalam petirtaan, Teman Traveler akan menemukan kolam kuno berbentuk persegi panjang berukuran 22,50 x 18 meter dengan dua pancuran (jaladwara). Dinding kolam ini dibuat dari batu bata kuno dan beberapa bagian batanya sudah tidak utuh.
Ada tangga batu di pinggir kolam untuk memudahkan pengunjung masuk ke dalam petirtaan. Batu pada anak tangga juga ada yang memiliki permukaan berlubang-lubang dengan jarak yang beraturan dan dikenal dengan nama Watu Dakon. Kabarnya Watu Dakon ini digunakan sebagai penunjuk waktu mandi bagi para putri kerajaan.
Tepian kolam dihiasi dengan beberapa arca dewata, serta arca manusia berkepala kera yang memancarkan air dari mulutnya. Istimewanya petirtaan ini adalah air yang mengalir dari mulut arca tersebut tak pernah berhenti walaupun musim kemarau tiba.
Pengintip Dikenakan Hukum Pancung
Tidak jauh dari kolam pemandian terdapat sumur dan palinggih yang sering menjadi tempat untuk bersembahyang bagi umat Hindu serta meletakkan sesaji. Di area sumur juga terdapat tiga buah batu yang kabarnya digunakan sebagai batu pengasah pedang yang konon katanya dipakai untuk memancung laki-laki yang nekat masuk ke petirtaan putri raja ini. Wah, serem juga ya!
Para putri yang mandi di petirtaan ini juga bisa berlindung di sebuah gua yang dekat dengan area sumur apabila bahaya datang mengancam. Sayangnya gua ini sudah tertutup, maklum saja, petirtaan ini sudah berusia cukup tua. Diperkirakan petirtaan ini dibangun pada tahun 1200-an, dan sempat beberapa ratus tahun tidak terurus. Petirtaan Kendedes Watugede ini baru ditemukan kembali pada tahun 1925 oleh pemerintah Belanda yang berkuasa waktu itu.
Bersuci Sebelum Sembahyang
Setelah bersuci di Petirtaan Kendedes Watugede ini, para putri biasanya menuju Candi Sumberawan untuk bersembahyang kepada Sang Hyang Widi. Jarak Candi Sumberawan kurang lebih 5 Km dari Petirtaan Watugede.
Apabila Teman Traveler ingin mengunjungi petirtaan ini, disarankan supaya tidak kosong pikirannya karena masih dipenuhi dengan daya magis. Penduduk sekitar pun masih meyakini bahwa pemandian ini terus dijaga oleh Ken Dedes. Yang pasti sih, siap-siap lebih cantik dan kinclong saat pulang dari petirtaan ya, Teman Traveler! Bagaimana, berani coba? Next