in , ,

Petruk Warung Publik, Warkop dengan Sentuhan Budaya Jawa

Alternatif Nongkrong Seru di Malang, Petruk Warung Publik

Teman Traveler sedang berwisata di Kota Bunga tapi masih bingung nyari kafe kekinian Malang? Udah nggak zamannya, Teman Traveler. Sekarang sudah ada banyak kedai kopi asyik dengan beragam tema keren di kota ini. Petruk Warung Publik adalah salah satunya.

Baca juga : Potret Senja Nan Memukau Di Waduk Pusong Lhokseumawe

petruk_yutaaaf_5xk.jpg
Pernak-pernik bernuansa Jawa via Instagram.com/yutaaaf

Petruk Warung Publik bisa Teman Traveler temukan di simpang Gajayana, kawasan yang dekat dengan sejumlah universitas. Tempat ini sering jadi tempat ngumpul para mahasiswa di Malang. Dari segi tempat, kedai kopi unik ini sebenarnya bisa dibilang sederhana. Namun sentuhan budaya Jawa-lah yang membuatnya jadi menarik.

Sentuhan Budaya dan Kesenian Jawa

petruk_8_FYJ.jpg
Wayang Punokawan di salah satu dinding via Instagram.com/petrukwarungpublik

Sejak pertama melangkah masuk Petruk Warung Publik, Teman Traveler akan langsung temukan simbol budaya Jawa. Tepat di sisi kiri setelah pintu masuk, terdapat dinding berhiaskan Wayang Punokawan. Hmm, jadi serasa berada di Jawa Tengah nih.

Nabila Nugraheni, sang pemilik warkop, mengatakan bahwa wayang tersebut merupakan karya seorang seniman bernama Mbah Karno. Dibuat dari kulit asli dan dilukis sendiri oleh sang seniman. Tak sekedar hiasan, Nabila mengemukakan bahwa wayang ini menyimpan banyak cerita menarik.

petruk_7_EZr.jpg
Pajangan lain yang tak kalah menarik via Instagram.com/petrukwarungpublik

Selain wayang, Teman Traveler bisa temukan simbol budaya Jawa lainnya, yakni kendi alias tempat air minum khas masyarakat Jawa. Kalian yang menyukai dekorasi bernuansa etnis bakal suka, deh, berlama-lama di sini. . Apalagi kedai kopi ini, banyak dihias menggunakan ornamen kayu dan bambu. Mulai dari jendela, kursi, hingga dindingnya.

Bambu sendiri memang identik dengan karakteristik masyarakat Jawa, yang menjalani hidup dengan bercermin pada alam sekitar. Dari sinilah muncul istilah ‘Ngelmu Pring’ atau belajar dari bambu.

Sederhana Tapi Bermakna

petruk warung publik
Kedekatan yang terjalin di dalam kedai kopi via Instagram.com/petrukwarungpublik

Dulur-dulur (teman-teman), sapaan akrab untuk pengunjung warkop ini, tak perlu khawatir jika mengajak banyak orang. Meski sederhana, Petruk menawarkan tempat luas dengan banyak tempat duduk. Jika ingin lesehan, Teman Traveler bisa langsung bergegas ke lantai dua.

petruk_16_kke.jpg
Keseruan acara malam sastra via Instagram.com/petrukwarungpublik
petruk warung publik
Luas, cocok untuk menggelar beragam kegiatan via Instagram.com/petrukwarungpublik

Petruk juga memberikan wadah untuk berbagi beragam hal bermakna bersama kawan maupun keluarga. Teman Traveler bisa merasakan asyiknya bertukar pikiran sambil ngopi dalam suasana kekeluargaan yang nyaman. Bagi pemiliknya, warung kopi ini hadir untuk membangun silaturahmi, jadi kalian dijamin bakal betah berlama-lama di sini.

Ruang Kreatif

petruk warung publik
Workshop pembuatan totebag via Instagram.com/petrukwarungpublik

Petruk juga sering dijadikan tempat kegiatan kreatif, lho. Tak hanya sekedar ngopi, Teman Traveler juga bisa menambah wawasan serta kemampuan di sini. Beberapa kali, sejumlah komunitas di Malang menyelenggarakan acara menarik seperti workshop menyulam, membuat totebag atau pouch, hingga melukis.

petruk warung publik
Belajar menyulam via Instagram.com/petrukwarungpublik
petruk warung publik
Ngopi sambil belajar menyulam via instagram.com/petrukwarungpublik

Kalangan mahasiswa juga sering nongkrong di Petruk Warung Publik. Ada yang sekedar berkumpul, hingga memperbincangkan topik penting seputar agenda organisasi. Diskusi sastra seperti bedah buku pun sempat
diselenggarakan. Begitu pula malam sastra yang diisi acara pembacaan puisi.

Cemilan Favorit

petruk_9_ZsZ.jpg
Sajian kopi via Instagram.com/petrukwarungpublik

Buat Teman Traveler yang penasaran, Petruk Warung Publik sangat mudah dijangkau. Tinggal arahkan kendaraan ke Jalan Simpang Gajayana dan kalian bakal temukan warung kopi sederhana dengan dinding anyaman bambu. Tempat ini biasanya buka mulai pukul 17.00 hingga 01.00.

petruk_15_w8i.jpg
Banyak camilan bisa dipilih via Instagram.com/petrukwarungpublik

Soal minuman dan cemilan, tersedia banyak menu ramah kantong. Teman Traveler bisa pesan Kopi Petruk atau Teh Petruk yang masing-masing dibanderol Rp7 ribuan saja. Untuk snack, ada kentang goreng, onion ring, donat, dan kadang-kadang ada brownies juga. Favorit saya adalah kentang goreng dan onion ring-nya, sangat enak dan pas sebagai teman ngobrol.

petruk warung publik
Kentang goreng jadi menu favorit via Instagram.com/petrukwarungpublik

Jika Teman Traveler sedang asyik menyambangi wisata Malang, tak ada salahnya agendakan mampir ke sini. Meski sederhana, di Petruk Warung Publik kalian bisa rasakan atmosfer budaya Jawa yang unik. Oh ya, jangan lupa kenakan baju hangat ya, sebab udara malam di Malang cukup dingin belakangan ini. Next

ramadan
weistminster abbey

Dilarang Upload Foto 4 Wisata Terkenal, Salah Satunya Menara Eiffel

Kecelakaan Maut di Cipularang, Ini Tips Lakukan Road Trip Aman