in ,

Mulai September Tak Ada Lagi Porter di Bandara Soekarno Hatta, Jangan Manja Ya!

Porter akan ditiadakan
Porter akan ditiadakan

Tak bisa dipungkiri, hobi traveling sedang manjangkiti semua orang belakangan ini. Bisa dilihat, stasiun dan bandara selalu dibanjiri penumpang setiap harinya. Hal ini menjadi ladang uang bagi porter, orang yang menjual jasa membawakan koper atau tas bawaanmu saat liburan. Jadi tak usah bingung mengangkat semuanya sendiri.

Baca juga : 4 Spot Surga Diving di Indonesia Primadona Penyelam Dunia

Para porter ini dibawah beberapa instansi. Di Bandara Soekarno Hatta sendiri ada 3 perusahaan yang membawahi sekitar 800an porter. Orang-orang inilah yang siap sedia membantumu mendorong trolley hingga membawa kardus-kardus yang dibawa saat pulang kampung. Namun, kamu harus memulai membiasakan diri untuk mengurus semua bawaanmu sendiri. Kenapa?

Bandara Soekarno Hatta
Bandara Soekarno Hatta [image source]
Ternyata ada pengumuman baru yang wajib tahu, nih. Dilansir dari www.bandarasoekarnohatta.com, terhitung mulai 1 September 2017 porter akan ditiadakan. Hal ini juga dipertegas oleh pertanyaan dari pihak Bandara Seokarno Hatta, “Memang betul, jasa porter yang ada saat ini nantinya ditiadakan,” jelas Dewandono Prasetyo Nugroho, Branch Communication Manager Bandara Soetta. Sebenarnya, isu seperti ini bukan yang pertama kali. Di tahun 2015 lalu, juga sempat beredar berita yang serupa. Namun akhirnya peraturan baru ini dibatalkan. Apakah kali ini akan sama, ya?

Dewandono juga menjelaskan bahwa nantinya para mantann porter tersebut akan diberdayakan di bandara. “Sementara ini, kita akan mengakomodir sebanyak 805 orang porter yang nantinya dialihtugaskan menjadi petugas pengumpul trolley dan helper,” jelas Dewandon. Jadi bisa dibayangkan bahwa semua terminal yang ada di bandara Soekarno Hatta akan serupa dengan Terminal 3 yang sejak tahun lalu sudah tidak menggunakan porter.

Porter di bandara
Porter di bandara [image source]
Keputusan ini mau tak mau harus diterima oleh para porter. Salah satunya sempat mengaku bahwa ia masih ingin melanjutkan pekerjaan yang selama ini dilakukannya. Namun, jika sudah ada kebijakan seperti yang dijelaskan, maka ia akan mengikuti. “Saya sendiri penginnya berlanjut, tapi kalau itu sudah keputusan dengan perusahaan saya sih ikut-ikut aja,” ujar warga Kedaung Baru, Selapajang, Kota Tangerang yang bekerja sebagai porter.

Bagi sebagian traveler pun, peniadaan porter ini tak mempengaruhi mereka karena selama ini lebih memilih mengangkat sendiri atau kurang percaya dengan jasa porter. Bagaimana dengan kamu? Sudah siap menjadi tidak manja dan membawa semua tas sendiri? Next

ramadan

5 Kuliner di Bogor ‘Berkuah Panas’ Ini Bikin Badan Tetap Hangat

Packing

Cara Packing ‘Ampuh’ untuk Kamu yang Nggak Mau Antri Bagasi