Arab Saudi untuk pertama kalinya merilis foto jarak dekat Hajar Aswad dalam resolusi sangat tinggi. Potret tersebut memperlihatkan detail dari batu suci yang dipercaya memiliki keistimewaan, diambil menggunakan teknologi canggih dengan resolusi 49,500 megapiksel. Yuk simak penjelasannya.
Baca juga : Kuliner Unik Jepang yang Wajib Coba Saat Kunjungi Negeri Sakura
Membutuhkan Proses 50 Jam
Potret Hajar Aswad baru pertama kali dirilis dengan ukuran 49.500 megapiksel, difoto sebanyak 1050 foto yang membutuhkan proses pengerjaan editing selama 50 jam. Presidensi Umum bekerja sama dengan agen teknik Dua Masjid Suci dalam pengambilan gambar.
Teknik foto yang digunakan disebut sebagai penumpukan fokus, menggabungkan beberapa foto dengan titik fokus berbeda untuk menjaga ketajaman akhir foto, menurut Digital Photography School.
Awalnya Berwarna Putih
Seperti yang banyak diketahui umat muslim bahwa Hajar Aswad disebut Batu Hitam, meskipun sebenarnya memiliki corak kemerahan dalam warnanya. Berbentuk oval dengan ukuran 30 cm diletakkan pada sudut timur sisi luar Ka’bah.
Dalam buku Tapak Sejarah Seputar Mekah-Madinah yang ditulis oleh Muslim H. Nasution, terdapat riwayat yang mengatakan bahwa awalnya batu Hajar Aswad berwarna putih kemudian lama-kelamaan berubah menjadi hitam kemerah-merahan.
Asal Mula Sejarah
Lalu bagaimana sejarah awal ditemukannya? Menurut sejarah dan umat muslim meyakini bahwa batu suci ini ditemukan oleh Nabi Ibrahim dan anaknya Ismail ketika mereka mencari batu untuk membangun Ka’bah.
Namun, masih belum jelas jenis bebatuannya karena adanya larangan budaya serta agama untuk meneliti lebih lanjut batu suci ini. Pada umumnya dideskripsikan sebagai batu basal, agate, dan yang paling populer adalah meteorit.
Keistimewaan Hajar Aswad
Selanjutnya keistimewaan Hajar Aswad sudah banyak diketahui umat Islam, ketika thawaf saat ibadah haji, umat muslim disunnahkan untuk mencium batu suci ini atau mengangkat tangan (disebut dengan istilam) ke arahnya. Maka dari itu bagi orang yang mencium atau mengangkatnya akan diberikan syafaat di hari kiamat.
Walau mempunyai keistimewaan bagi yang dapat menciumnya, namun perlu diingat bahwa hukumnya sunnah. Jadi, tidak perlu berdesak-desakan Teman Traveler cukup menyentuhnya dengan tongkat atau semacamnya, kemudian mencium bagian tersentuh atau memberi isyarat dengan takbir.
Demikian penjelasan potret pertama kali dari jarak dekat Hajar Aswad di Arab Saudi. Sungguh menakjubkannya ciptaan Allah SWT, Teman Traveler. Next