in ,

Prit! Tukang Parkir di Gianyar Mulai Tolak Pembayaran Tunai

Soal bayar tukang parkir di tempat umum biasanya membawa pengalaman yang lucu-lucu. Ada tukang parkir siluman yang kedatangannya mengejutkan, ada juga kasus getok harga tiket parkir yang kerap kali bikin gemas. Tapi tukang parkir yang di Bali ini justru berbeda. Mereka mulai menolak pembayaran tunai.

Baca juga : Museum Chocolate Monggo, Wisata Edukatif di Bantul untuk Pecinta Cokelat

Informasi ini pertama kali diketahui setelah salah seorang pengguna Twitter @vabyo mengunggah foto tukang parkir. Dalam foto tersebut, tukang parkir terlihat memegang landyard dengan kertas kecil yang sudah dilaminasi. Setelah dilihat baik-baik, ternyata kertas tersebut adalah QRIS.

Dalam unggahan tersebut disebutkan juga “Maap, gak nerima cash.” Wah, tentu saja ini bikin penasaran dong. Betul nih sekarang tukang parkir tidak terima uang cash?

Lanjut vabyo menjelaskan dalam cuitannya kalau tukang parkir ini ia temukan di Alun-alun Astina, Gianyar, Bali. Ia juga menyebutkan, meski menggunakan QRIS tarif parkirnya normal saja kok, Rp 1000. Setelah cuitan ini viral, pihak terkait mengeluarkan pendapatnya.

Pembina Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Gianyar, I Gusti Bagus Adi Widhya Utama menjelaskan bahwa hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kebocoran pendapatan parkir. Mereka secara bertahap memang akan membuat pembayaran parkir secara digital menggunakan QRIS.

“Nanti, uang pembayaran tersebut akan langsung masuk ke kas daerah sehingga pembayaran jadi transparan.” ujarnya pada TribunNews.

Yang menarik, akibat cuitan Vabyo ini ada juga pengguna Twitter lain yang menceritakan pengalaman yang sama namun di daerah lain. Di antaranya ada @Nat_MyName yang bercerita jika di Desa Adat Suku Sasak di Desa Sade juga kini tak wajib membayar dengan uang tunai karena ada opsi QRIS. Selain itu, @leony_ip juga berkomentar “kemarin di malioboro jg liat ada tukang becak yang gantungan qris.”

Wah, dengan makin banyaknya pengguna uang digital atau dompet digital, kehadiran QRIS di spot-spot wisata seperti parkiran, tukang becak atau toko oleh-oleh ini cukup membantu ya. Next

ramadan

Kayutangan Heritage, Kawasan di Malang Yang Mirip Malioboro

Bakso Solo Pok Can Sidoarjo, Antri Sampai Dusel-duselan