in ,

Mengintip Gaharnya Kadal Raksasa di Tengah Keindahan Pulau Komodo

Pulau Komodo [image source]

Kamu pasti tahu dong dengan binatang yang namanya kadal. Reptil yang satu itu imut dan unyuk bagi sebagian orang, bahkan ada komunitas pencintanya lho. Dengan kata lain, beberapa jenis kadal dipelihara layaknya anjing atau kucing. Cuma sepertinya, belum ada yang pelihara Komodo. Spesies yang menjadi kadal terbesar di dunia itu hanya hidup di Indonesia, tepatnya di beberapa pulau seperti Pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami. Bagaimana mau pelihara, selain ukurannya yang besar, ternyata binatang itu juga berbahaya lho.

Baca juga : 4 Jajanan Pasar Lee Seung Gi, Idol Korea Syuting di Yogyakarta

Jadi biarkan dia hidup di alam bebas atau kamu yang bakal jadi santapannya, hii ngeri ya! Tapi tenang saja, jika berhati-hati kamu bisa kok melihatnya secara langsung. Tentu saja dengan datang ke kawasan wisata komodo di Nusa Tenggara Timur. Ada banyak sekali agenda wisata yang bisa kamu lakukan di sana. Sehubungan dengan hal itu, Travelingyuk akan membocorkannya. Jadi, saat punya kesempatan ke sana, kamu sudah punya bayangan mengenai bagaimana liburan seru di Pulau Komodo. Sebagai pemanasan, sebelum melihat komodo, kamu bisa mampir ke Pulau Padar. Ada apa di sana? Ini dia ulasannya.

1. Mengintip Pesona Pulau Padar

Pulau Padar
Pulau Padar

Pulau Padar, adalah daratan yang menjanjikan keindahan. Untuk menuju ke tempat ini, kamu bisa melakukan trekking dan perjalanan selama 90 menit dari Kampung Komodo. Spot paling tepat untuk menikmati keindahan setelah sampai di Pulau Padar adalah dari puncak bukitnya. Dari situ, hamparan pulau yang serasi dengan luasnya lautan akan kamu saksikan. Pulau Padar adalah salah satu daratan terbesar ketiga di kawasan Taman nasional Komodo setelah Pulau Komodo dan Pulau Rinca. Namanya tidak begitu terkenal karena memang tidak ada komodo di pulau tersebut, sebab rantai makanan yang terputus.

2. Lanjut Ke Pulau Komodo

Pulau Komodo [image source]
Pulau Komodo [image source]

Pulau Padar memang eksotis, kamu bisa melihat hamparan pasir pantai dari yang berwarna putih hingga kemerahan. Begitu juga dengan daratannya yang berbukit dikelilingi oleh pepohonan yang rindang. Namun, melihat Komodo tetap harus menjadi tujuan utamamu. Sudah jauh-jauh ke Nusa Tenggara Timur sampai mengarungi lautan segala tapi kok nggak menyapa si komodo, kan sayang banget. Sebelum menuju habitat komodo, kamu akan melewati gerbang Taman Nasional Komodo. Di sana kamu bisa melakukan registrasi terlebih dahulu dengan membayar tiket masuk sebesar Rp. 55 ribu dan jika kamu ingin menyewa seorang pemandu atau ranger harus menambah sebesar Rp. 80 ribu.

3. Gunakan Jasa Ranger atau Pemandu

Pulau Komodo [image source]
Pulau Komodo [image source]

Menyewa jasa pemandu sudah menjadi sebuah keharusan. Ingat, yang akan kamu hadapi adalah komodo yang memakan daging dan selama ini belum ada tuh komodo vegetarian. Jadi, ada kemungkinan kamu bakalan jadi santapan menggiurkan bagi hewan berlidah pajang itu. Mengutamakan keselamatan adalah hal yang penting. Dengan arahan pemandu kamu jadi tahu apa yang boleh dan dilarang selama menjelajahi pulau, termasuk juga memilih jalur yang aman.

4. Jalur Trekking yang Menantang dan Penampakan Komodo Gahar

Pulau Komodo [image source]
Pulau Komodo [image source]

Ada beberapa pilihan jalur trekking, mau yang panjang atau pendek. Jika kamu nggak punya banyak waktu, maka jalur pendek adalah pilihan yang tepat karena hanya membutuhkan waktu perjalanan sekitar 45 menit. Jika beruntung, kamu akan melihat beberapa ekor komodo sedang bermalas-malasan atau justru lagi menyantap mangsanya. Jangan terlalu dekat, nanti dia nggak bisa bedain mana traveler dan mana santapannya. Dua-duanya enak sih di mata komodo, kira-kira seperti itulah.

Sekali lagi, keselamatan adalah hal yang penting dan harus diperhatikan. Begitu juga dengan keselamatan komodo dan flora serta fauna lain di pulau tersebut. Jadi kamu juga harus menjaga lingkungan dengan baik. Jangan membuang sampah sembarangan dan jadilah traveler ramah lingkungan, setuju kan? Next

ramadan

Wae Rebo yang Eksotis, Desa Penuh Keramahan dan Tradisi di Flores

Menjejaki Pulau-Pulau Terluar di Indonesia yang Indahnya Selalu Dilirik Traveler Dunia