Provinsi Banten tidak sekedar memiliki wisata Pantai Anyer, Ujung Kulon atau keindahan Tanjung Lesungnya saja. Lebih dari itu, provinsi muda ini memiliki banyak potensi wisata yang indah, khususnya keberadaan pulau-pulau cantiknya yang masih belum terlalu dikenal banyak orang. Salah satunya adalah Pulau Merak Besar dan Kecil. Ada apa di dalamnya? Simak ulasan berikut ini!
Baca juga : History of Java Museum di Jogja Gunakan Teknologi Kekinian, Liburan Akhir Pekan Makin Berkesan
Menengok Surga Kecil Lain yang Ada di Merak, Banten
Mendengar nama Pulau Merak saja sepertinya masih jarang terdengar untuk sebagian orang. Apalagi ketika disebutkan Pulau Merak Besar dan Kecil. Minimnya review mengenai pulau-pulau tersebut justru menjadi daya tarik tersendiri bagi para traveler yang penasaran dengan keberadaan dua pulau tersebut.
Pagi itu saya tiba di Pantai Mabak, Merak sekitar jam 08.00. Mengingat cuaca daerah sana lumayan cukup panas dan terik, keputusan untuk berangkat pagi adalah keputusan yang tepat. Dengan membayar tiket masuk Rp5.000/orang, langsunglah petugas parkir mengarahkan saya ke tempat penyeberangan kapal untuk pembayaran.
Untuk melakukan perjalanan pulang-pergi ke Pulau Merak Kecil dipatok dengan harga Rp15.000/orang, sedangkan ke Pulau Merak Besar yaitu Rp25.000/orang. Harga tersebut sangatlah terjangkau, mungkin karena keberadaan letak dua pulau tersebut lumayan cukup dekat. Cukup dengan waktu 10-25 menit, Teman Traveler sudah dapat menikmati keindahan Pulau Merak.
Dermaga yang ada di Pantai Mabak untuk menyebrang sangatlah kecil. Wisawatan dapat menyebrang menggunakan kapal nelayan tanpa harus menunggu penumpang lainnya agar penuh. For your info, selain untuk penyebrangan ke ke dua pulau tadi, dermaga ini pun bisa dijadikan titik awal untuk menyebrang ke Pulau Sangiang, pulau cantik lainnya di Banten. Perkiraan waktu perjalanan sekitar dua jam.
Melihat Dekat Pulau Merak Besar yang Sepi dari Pengunjung
Sepanjang perjalanan menuju pulau, ada beberapa kapal yang terlihat lalu lalang dari dan ke Pelabuhan Merak. Dari kapal kecil ini akan nampak jelas terlihat dermaga eksekutif dari arah timur. Angin pantai pun lumayan sejuk untuk dinikmati dengan keadaan cuaca yang tidak terlalu panas.
Ketika tiba di Pulau Merak Besar, tidak banyak orang yang datang berkunjung ke sini. Hanya ada beberapa orang yang tengah asik memancing di pinggir pulau. Jalur kapal untuk menuju ke pulau ini sebenarnya lumayan agak berbahaya karena mengingat jalurnya sering dilalui oleh kapal-kapal ASDP tujuan Merak-Bakauheni.
Pulau Merak Besar masuk ke dalam kawasan hutan lindung Badan Konservasi Sumber Daya Alam milik Pemerintah Provinsi Banten. Wisatawan masih akan menemukan aneka hewan seperti ekor monyet panjang dan burung elang di sekitar kawasan.
Mengenai Pulau Merak Besar, beberapa tahun lalu, pemerintah setempat sempat ingin mengubah pulau ini menjadi sebuah tempat hiburan, namun gagal karena salah satu alasannya karena jalur perairan ini dilewati kapal-kapal besar. Syukurlah, setidaknya kegagalan itu tidak akan merusak keadaan alami dari pulau ini dengan campur tangan manusia.
Jika melihat secara sekilas, dulunya memang ada beberapa fasilitas yang ada di pulau ini, namun terbengkalai. Contohnya saja seperti papan petunjuk tempat makan dan fasilitas snorkeling. Ada pula sebuah ayunan kayu dan spot foto buatan yang sudah rusak. Benar-benar seakan berkunjung ke pulau yang jarang dikunjungi orang.
Tak jauh dari dermaga kecil Merak Besar ada sebuah pohon tumbang yang mengingatkan pada sebuah ikon di Gunung Semeru, Ya benar! Sekilas mirip dengan bentuk dan posisi dari pohon tumbang yang ada di Ranu Kumbolo.
Berpindah ke Pulau Merak Kecil, Si Adik Mungil dari Pulau Merak Besar
Tidak dibutuhkan waktu lama untuk melanjutkan perjalanan ke Merak Kecil dari Merak Besar. Kurang lebih 10 menit, Teman Traveler akan tiba di pulau berpasir putih itu. Jangan kaget jika suasananya berbanding terbalik dengan yang ada di Pulau Merak Besar.
Entah karena alasan apa, namun kondisi Merak Kecil jauh lebih terurus dibanding Merak Besar. Tersedia banyak penjual makanan, fasilitas toilet, dan kebersihannya lumayan terjaga. Biarpun dibeberapa titik masih ada tumpukan sampah.
Ketika sampai, saya disambut oleh seorang ibu penjual makanan yang datang menawarkan tikar lipat gratis untuk bersantai dan menyimpan barang. Pengunjung yang datang pun lumayan cukup banyak, terutama didominasi rombongan keluarga yang datang sambil membawa bekal makanan.
Pasir yang putih dan warna air lautnya yang berwarna tosca membuat saya cukup menikmati perjalanan singkat siang itu. Untuk mengelilingi pulau kecil ini dengan berjalanan kaki sangatlah mudah dan santai.
Semakin mendekati ujung pulau, Teman Traveler akan mulai menemukan bebabatuan besar yang berundak-undak berwarna hitam kecoklatan. Tempat yang pas untuk duduk di atas sambil menikmati deburan ombak pantai.
Di ujung pulau, akan ada sebuah jalan kecil menuju ke atas bukit. Pemandangan yang ditawarkan dari atas bukit ini pun sangat indah. Traveler bisa melihat dengan jelas lalu lalang kapal feri yang datang menuju ke Pelabuhan Merak.
Bukit ini memiliki lapangan yang tidak terlalu luas, namun cocok untuk mendirikan beberapa tenda sambil menikmati sejuknya angin laut. Semakin menelusuri setiap sudut pulau ini, traveler akan menemukan beberapa spot unik dan menarik di sini yang bagus jika digunakan sebagai objek foto.
Jika Teman Traveler sudah selesai menikmati keindahan pulau ini dan ingin kembali ke Pantai Mabak, silahkan tunggu di dermaga pulau untuk ikut pulang dengan kapal manapun yang sedang mengantar penumpang lain. Tenang saja, tidak akan dikenakan biaya tambahan. Sebab semua penyewa kapal sudah saling berkomunikasi mengenai hal ini.
Akses Menuju ke Pulau Merak Besar dan Kecil
Untuk Teman Traveler yang berasal dari dalam kota, bisa mengarahkan kendaraannya menuju Hotel Pelangi. Lokasinya berada tidak jauh dari Dermaga Eksekutif Merak. Kalian bisa juga menggunakan online maps dengan mengetikan keyword ‘Pantai Mabak’ yang merupakan titik awal untuk menyebrang ke pulau. Tempatnya tidak terlalu jauh dari jalan raya.
Sedangkan untuk Teman Traveler yang dari luar kota, bisa juga menggunakan bis arah Merak dengan patokan Polsek Merak. Jika ingin menggunakan kereta lokal, berhentilah di Stasiun Merak, lalu melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkot berwarna merah. Jangan malu bertanya ya! Next