in ,

Pulau Onrust, Permata di Kepulauan Seribu yang Mulai Memudar

Pulau Onrust Kepulauan Seribu Termasuk Salah Satu Bagian Perjalanan Indonesia

Beberapa saat lalu, Indonesia mengajukan lima kawasan di Jakarta untuk dapat menjadi World Heritage Sites miliki UNESCO. Setelah sempat masuk nominasi, sayangnya proposal berjudul “The Age of Trade: Old Town of Jakarta and 4 Outlying Islands” yang diajukan pemerintah Indonesia terkait lima destinasi di Jakarta belum termasuk dalam 19 situs World Heritage list. Padahal di dalam lima tempat tersebut terdapat salah satu peninggalan sejarah Indonesia yang sangat berharga. Tempat tersebut adalah Pulau Onrust Kepulauan Seribu. Yuk lihat seindah apa.

Baca juga : Nyang-Nyang, Pantai ‘Rahasia’ di Bali Berhiaskan Reruntuhan Kapal

Diperebutkan Banyak Pihak

Pengunjung sedang berfoto di reruntuhan bangunan via instagram/tyashusnul94

Pada abad ke-16, tempat ini menjadi Pulau Onrust Kepulauan Seribu sebagai tempat istirahat keluarga istana Kesultanan Banten. Saat itulah, kawasan ini menjadi tempat yang paling bersinar di kawasan Kepulauan Seribu. Namun, setelah Sunda Kelapa diakusisi oleh Pasukan Demak dan Cirebon pada tahun 1527, tempat ini menjadi lahan sengketa. Penguasa baru yang mengelola Pelabuhan Sunda Kelapa, mempermasalahkan kepemilikan pulau yang diklaim sebagai milik Kesultanan Banten tersebut.

Dikuasai Penjajah

Pepohonan yang rimbun di Pulau Onrust via instagram/chefiqbal

Perebutan pulau tersebut berlarut-larut dan tak menemukan jalan keluar. Hingga akhirnya datang pasukan VOC yang ternyata juga menaruh minat pada pulau ini. Tahun 1610, VOC melakukan negosiasi dan membuat kesepakatan dengan Kesultanan Banten untuk dapat berkegiatan di pulau ini. Karena melihat potensi dan lokasi Pulau Onrust yang strategis, Belanda enggan mengembalikan pulau ini kepada Kesultanan Banten.

Mulai Gantangan Kapal hingga Kamp Tawanan

Kompleks pemakaman di Pulau Onrust via instagram/darryanmuhammad_

Setelah dengan negoisasi antara VOC dengan Kesultanan Banten pada tahun 1610 berhasil, Belanda menebang pohon di pulau ini untuk membuat serta memperbaiki kapal. Tak jarang kapal yang akan melanjutkan perjalanan dari Batavia singgah dulu di Pulau Onrust Kepulauan Seribu.

Tahun 1619, tempat ini menjadi pulau koloni bagi Belanda. Akbiatnya terjadi gesekan antara Belanda dengan Kesultanan Banten. Tempat ini pun difungsikan sebagai pangkalan militer VOC untuk melawan Kesultanan Banten. Tak lama setelah kemerdekaan Indonesia, Belanda yang kembali lagi bersama sekutu menjadikan tempat ini sebagai kamp tawanan.

Tergeser oleh Pamor Tanjung Priok

Wisatawan yang sedang perfoto di Pulau Onrust via instagram/adha.r

Dengan dibangunnya Tanjung Priok pada tahun 1883, membuat reputasi Pulau Onrust tenggelam perlahan-lahan dalam hal maritim. Pada abad ke-20, pulau ini berubah fungsi menjadi tempat karantina para jemaah haji. Karena pada tahun tersebut, setiap orang yang akan masuk dan keluar dari Hindia-Belanda harus dalam keadaan steril. Setelahnya nasib pulau ini semakin suram dan menjadi tempat buangan untuk para tawanannya.

Ditetapkan Sebagai Pulau Bersejarah

Salah satu bangunan yang dulu berfungsi sebagai benteng pertahanan via instagram/diah.arlina

Karena perjalanannya tak bisa dipisahkan dengan sejarah Indonesia, tahun 1972 Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin menetapkan Pulau Onrust sebagai pulau yang bersejarah di Indonesia. Karena banyaknya kisah penyanderaan dan penyiksaan tawanan, citra Pulau Onrust terkesan sebagai pulau yang angker dalam masyarakat Saat ini hanya tersisa puing-puing benteng, areal pemakaman, juga museum.

Di tengah keindahan Kepulauan Seribu, Onrust menjadi salah satu pulau dengan kandungan sejarah yang sangat kuat. Namun sayangnya, tempat ini belum dapat menjadi salah satu World Heritage Sites yang ditetapkan oleh UNESCO. Meskipun begitu, bangsa yang kuat adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya bukan? Next

ramadan

Ada Mesin Canggih di Tourist Information Center Palembang, Keren!

Pulau Bawah, Via Instagram sumargodenny

Traveling Ala Denny Sumargo ke Banyak Tempat di Tanah Air, Bukti Cinta Indonesia