Pulau Pannikiang kini jadi salah satu destinasi andalan Kabupaten Barru berkat kekayaan dan keindahan alamnya. Apalagi kalau bukan karena keberadaan hutan mangrove. Dikenal orang awam dengan nama bakau. Begitu pula dengan spesies burung di sekitar Pannikiang yang cukup bervariasi.
Baca juga : Fakta Menarik Tentang ‘Bolong’nya Donat, Sudah Tahu?
Dari 43 jenis mangrove di seluruh dunia, 17 di antaranya bisa ditemukan di Pannikiang atau terbanyak dibanding daerah lain di Sulawesi Selatan. Kawasan ini juga menjadi rumah bagi 20 spesies burung, beberapa di antaranya merupakan jenis satwa endemik. Yuk, lihat lebih dekat tentang pulau satu ini.
Menjelajah Pulau Kelelawar
Berada di Desa Madello, Kecamatan Balusu, nama Pannikiang diambil dari bahasa setempat ‘Paniki, yang artinya kelelawar. Pulau ini diberi nama demikian karena memang dihuni ribuan kelelawar. Untuk mencapai destinasi ini, wisatawan harus menyebrang menggunakan perahu.
Pannikiang kini sudah dilengkapi mangrove track, jalur khusus bagi wisatawan yang ingin berkeliling sembari mengamati pesona bakau, serta tingkah polah kelelawar dari dekat. Soal biaya, belum ada pungutan atau tiket masuk dalam bentuk apapun. Teman Traveler cukup membayar biaya penyeberangan dari dermaga.
Surga Penghobi Fotografi
Pannikiang memiliki banyak spot apik, terutama bagi Teman Traveler penggemar aktivitas fotografi. Mulai dari mangrove track, pantai, hingga lingkungan bawah laut, semua menyajikan sudut-sudut indah yang bisa diabadikan lewat bidikan lensa kamera.
Pastikan Teman Traveler membawa peralatan terbaik dan berdoa cuaca sedang cerah. Dijamin foto yang dihasilkan bakal luar biasa dan bikin kalian puas.
Penyebrangan dari Dermaga
Untuk menuju pulau ini, Teman Traveler bisa menyewal kapal penduduk di sekitar Dermaga Pelelangan Ikan Sumpang Binangae. Dermaga ini letaknya sekitar tiga kilometer, arah barat Kota Barru.
Tarif sewa satu kapal berkisar antara Rp300.000 hingga Rp500.000 untuk perjalanan pergi-pulang. Lebih baik Teman Traveler berangkat bersama rombongan, bisa lebih hemat karena membayar patungan. Cukup murah bukan?
Pulau Pannikiang dihuni 75 kepala keluarga atau sekitar 185 warga. Jika berniat menghabiskan waktu lebih lama dan menginap di sini, Teman Traveler bisa mendirikan tenda dan kemping di pinggir pantai. Namun jika ingin lebih nyaman, kalian boleh menumpang di rumah warga dan membayar seikhlasnya.
Itulah sekilas ulasan mengenai hal-hal menarik di Pulau Pannikiang. Jika Teman Traveler penasaran melihat pesona keindahan mangrove dari dekat dan kebetulan sedang berada di Sulawesi Selatan, destinasi ini bisa kalian pertimbangkan untuk dikunjungi. Bagaimana, siap berpetualang? Next