Bali terkenal dengan julukan pulau Seribu Pura, sehingga tidak membuat heran jika Teman Traveler dapat menemukan dengan mudah keberadaan pura-pura tersebut. Sejumlah pura juga merupakan warisan budaya masa lalu yang menyimpan berbagai kisah sejarah dan keunikan tersendiri. Salah satunya adalah Pura Lempuyang Luhur.
Baca juga : Mie Ayam Pak Sarwono Jogja, Lembutnya Bikin Jatuh Hati
Pura yang sangat populer dan dikenal oleh kalangan warga Hindu di Bali ini merupakan salah satu tempat ibadah penting yang ada di pulau Bali. Tidak salah jika sejumlah wisatawan juga tertarik dengan keberadaan Pura Lempuyang Luhur walaupun harus mendaki dan treking menuju puncak Gunung Lempuyang, namun tentunya akan memberikan pengalaman istimewa. Yuk lihat informasi lengkapnya di ulasan berikut ini.
Pesona Pura Lempuyang Luhur
Pura Lempuyang Luhur adalah sebuah lokasi wisata religi dan merupakan kawasan sakral bagi umat Hindu di Pulau Dewata. Berlokasi di Desa Tista, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Pura Lempuyang Luhur ini berada di Puncak Bukit Bibis tepatnya 19 kilometer dari Gunung Agung, masih dalam jarak aman dari erupsi, tetapi pasca erupsi foto-foto keindahan pura ini justru semakin menarik banyak wisatawan. Gapura tertinggi yang berada di puncak bukit lempuyang ini berdiri tepat di hadapan Gunung Agung yang nampak seperti sebuah gerbang. Banyak wisatawan yang menyebutnya dengan “Gerbang Surga” karena keeksotisan yang dimilikinya.
Pura Lempuyang merupakan salah satu pura paling indah yang ada di Bali. Di sini Teman Traveler tidak hanya bisa melihat tingginya nilai tradisi Bali, tetapi juga menikmati keindahan Gunung Agung yang menjadi latar pura. Tidak hanya atmosfer religius yang dirasakan saat berada di kawasan pura, tapi panorama alam dan keindahan arsitekturnya juga sangat memukau.
Lokasi pura ini memiliki keunikan tersendiri yaitu keindahan alam yang masih murni, terutama kawasan hutannya, pohon-pohon tropis yang tumbuh sangat subur dan lebat. Kondisinya tidak terjamah sehingga daerah lembah dan pesisir Bali sebelah timur terlihat sangat mengagumkan.
Pura Tertua
Tidak heran jika banyak turis asing maupun lokal yang mengagumi keindahan Pura Lempuyang Luhur yang ternyata adalah pura tertua di Bali. Tidak hanya itu, ternyata pura ini merupakan satu dari tiga pura terbesar di Bali selain Pura Besakih dan Pura Ulun Danu Batur. Oleh sebab itu, tempat peribadatan ini pun menjadi target kunjungan wisatawan.
Pura Lempuyang Luhur ini diperkirakan sudah ada sebelum zaman Hindu-Budha. Selain digunakan untuk tempat berdoa umat Hindu, pura ini juga menjadi destinasi wisata. Teman Traveler dapat melihat kekuatan spiritual penduduk Bali dalam hal kepercayaan. Pura lempuyang ini memiliki 3 bagian, yaitu Lempuyang Sor, Lempuyang Madya, dan Lempuyang Luhur.
Akses menuju Pura
Dari Kota Denpasar, lokasi pura dapat dicapai melalui kawasan wisata Candi Dasa melewati Kota Amlapura (Ibu Kota Kabupaten Karangasem), ditempuh sekitar dua jam perjalanan dengan menggunakan mobil. Alternatif jalur lainya adalah melewati Kecamatan Selat Karangasem, melalui Kota Semarapura dengan mengambil jalur ke arah Jalan Besakih. Pura Lempuyang Luhur berada di puncak Gunung Lempu yang memiliki banyak pura di kawasan tersebut. Pada saat berjalan menuju puncak, Teman Traveler akan bertemu sejumlah pura, sesuai dengan rute searah yang dilalui. Terdapat 4 jalur atau rute menuju wisata ini.
Rute yang populer adalah Desa Purwayu yang mana pada jalur ini, ada juga Pura Penataran Agung Lempuyang yang menjadi salah satu objek wisata populer di wilayah Karangasem yang dikenal juga sebagai ” The Gate of Heaven” karena keindahan pemandangan alam dari pura tersebut. Setelah Pura Penataran Agung Lempuyang, Pura Telaga Mas, dari Pura Telaga Mas ini, Teman Traveler akan menapaki sekitar 1750 anak tangga, kemudian bertemu dengan pura Pasar Agung Lempunyang, dan barulah yang terakhir Pura Lempuyang Luhur.
Akses jalan kedua dari Br. Batu Gunung, Desa bukit melewati Pura Angrekasari. Akses yang ketiga melalui Banjar Gamongan, dan akses jalan yang keempat melalui banjar jumenang. Teman Traveler bisa memilih rute mana yang diinginkan sesuai keperluan persembahyangan di sejumlah pura yang akan dilewati dan juga bisa mempertimbangkan juga membandingkan akses ke puncak dengan jarak yang lebih dekat.
Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan
Sebelum wisatawan berkunjung ke pura suci ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, karena lokasinya di atas gunung, ketahanan fisik perlu dipersiapkan, terlebih dahulu agar Teman Traveler kuat untuk menapaki sekitar 1750 anak tangga untuk mencapai wisata pura yang populer ini.
Selain itu terdapat beberapa tantangan yang harus di patuhi oleh pengunjung yang datang, seperti tidak boleh berkata kasar dalam perjalanan menuju lokasi, tidak boleh dalam keadaan berduka (seperti keluarga meninggal), wanita yang sedang datang bulan, wanita yang sedang menyusui, anak kecil yang giginya belum tanggal, tidak diperbolehkan membawa atau makan daging babi di lokasi, dan konon kata “lelah” pantang diucapkan di sini, konon katanya tidak akan sampai ke puncak.
Selain itu, Teman Traveler yang masuk harus di gebyur cipratan air suci. Pura ini memiliki tantangan tersendiri untuk mencapai puncaknya. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah saat pagi. Sebelum matahari terbit, yakni sekitar pukul 05:00, atau datang sesaat sebelum matahari tenggelam juga tak kalah menarik.
Untuk tiket masuk ke Pura Lempuyang Luhur ini gratis, Teman Traveler hanya perlu membayar donasi seikhlasnya dan menyediakan uang Rp15.000 untuk menyewa sarung, karena semua pengunjung wajib memakai sarung adat Bali ketika berada dilingkungan pura. Next