Dalam sepekan Pulau Lombok diguncang gempa sebanyak dua kali. Gempa Lombok pertama terjadi pada hari Minggu, (29/07/2018), dengan kekuatan sebesar 6,4 SR. Kemudian yang kedua terjadi juga di hari Minggu, (05/08/2018), dengan kekuatan menvapai 7,0 SR. Akibatnya beberapa bangunan runtuh dan memakan setidaknya 98 korban jiwa. Hingga kini, beberapa tim gabungan masih melakukan evakuasi di sejumlah tempat. Ternyata di sini lah pusat gempa Lombok.
Baca juga : Taman Apsari, Menikmati Surabaya dengan Cara Berbeda
Berpusat di Lereng Gunung Rinjani
Titik gempa dengan kekuatan 7,0 SR yang terjadi pada hari Minggu, (05/08/2018), tersebut ditemukan tak jauh di lereng Gunung Rinjani. Dikutip dari Kompas.com, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisikia (BMKG), Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa titik pusat gempa berada di darat pada lereng utara Gunung Rinjani dengan jarak 18 kilometer arah barat laut dengan kedalaman 15 meter.
Disebabkan oleh Patahan Flores Back Arc
Gempa yang memporak-porandakan beberapa tempat di Pulau Lombok tersebut disebabkan oleh patahan aktif Flores Back Arc (patahan Flores) yang ada di lereng utara Gunung Rinjani. Patahan Flores sendiri pernah mengakibatkan gempa yang diikuti tsunami di wilayah Flores pada tahun 1992. Bencana tersebut memakan setidaknya 2.100 korban jiwa. Sedangkan di tahun 2016, patahan Flores mengakibatkan gempa sebesar 5,7 SR dengan kerusakan parah di Kecamatan Dompu NTB.
Titik Pusat Gempa Sama dengan Tanggal 29 Juli
Aktivitas yang terjadi karena patahan Flores tersebut, menjadi penyebab dari dua gempa yang mengguncang Lombok dalam sepekan. Gempa berkekuatan 6,4 SR yang mengguncang Lombok pada Minggu, (29/07/2018), juga memiliki titik pusat yang sama. Lereng utara Gunung Rinjani. Sedangkan gempa bumi dengan kekuatan 7,0 SR yang mengguncang Lombok pada Minggu, (05/08/2018), adalah gempa bumi utama atau main shock dari rangkaian gempa sebelumnya.
Area Steril dari Pendaki
Titik pusat gempa Lombok yang berada lereng di Gunung Rinjani, membuat beberapa jalur pendakian rusak dan tertimbun tanah. Terjadi longsor jalur pendakian. Bahkan karena pusat gempa yang terjadi di lereng Gunung Rinjani, beberapa titik di tempat tersebut retak. Namun bisa dipastikan tidak ada kegiatan pendakian yang sedang berlangsung. Karena Rinjani telah ditutup semenjak pekan lalu setelah gempa pertama mengguncang Pulau Lombok.
Gempa berkekuatan 7,0 SR yang mengguncang Lombok pada Minggu, (05/08/2018), tersebut mengakibatkan sejumlah 98 orang tewas dan ribuan bangunan rusak. Hingga kini beberapa proses evakuasi dan pembersihan reruntuhan bangunan masih terus dilakukan. Next