Remason identik dengan nama balsem yang dioleskan ke tubuh. Rasanya hangat, bahkan ada juga yang panas di kulit untuk menghilangkan rasa lelah hingga masuk angin. Tapi bagaimana jika ada kulliner yang menggunakan nama ini, apakah ada hubungannya dengan balsem? Cari tahu yuk.
Baca juga : Hotel Sekitar Alun-Alun Magelang, Mulai 200 Ribuan Sudah Bisa Liburan Asyik di Kota Militer
1. Super Pedas
Jangan salah, kare rajungan ini sama sekali tidak mengandung bahan balsem. Nama Remason disematkan karena setelah memakannya, pengunjung akan kepedasan dan kepanasan seperti sehabis memakai balsem. Konon untuk memperoleh kepedasan maksimal, pemilik memberikan 10 kilogram cabai untuk 200 rajungan. Satu porsi menu ini berisi dua rajungan berkuran besar. Kuliner ini salah satu menu rumah makan Manunggal Jaya di Jalan Manunggal Kota Tuban, Jawa Timur.
2. Hati-hati dengan Kuahnya
Hati-hati kalau makan jangan terlalu banyak mengambil kuahnya kalau tidak tahan pedas. Pelanggan yang sudah berkali-kali makan saja masih tidak tahan dengan kepedasannya. Siap-siap saja keringat membanjiri wajahmu ketika makan.
3. Jangan Makan Pakai Tangan
Sebaiknya kalau makan kuliner ini menggunakan sendok biar tangan tidak terasa panas. Kalau tidak tahan dengan rasa pedasnya, jangan mengambil kuah kare terlalu banyak dalam suapan, sesuaikanlah dengan lidahmu.
4. Nama Pemberian Pelanggan
Nama asli menu ini sebenarnya Kare Rajungan Manunggal Jaya. Namun karena banyak pelanggan yang suka dengan pedasnya sampai berkeringat dingin seperti dibalsem, mereka lalu menyebutnya Rajungan Remason. Dan populerlah julukan itu sampai sekarang dibandingkan nama aslinya.
5. Aromanya Sudah Panas
Saat baru disajikan saja sudah terasa aromanya yang panas. Begitu mulai menyeruput kuahnya yang kental, akan terasa sensasi pedas yang luar biasa. Efek kuah pedasnya bisa sampai ke ubun-ubun dan membuat keringat meleleh dari ujung kepala sampai ujung kaki.
6. Pelanggan tidak pernah kapok
Meskipun pelanggan banyak yang tidak tahan dengan kepedasannya, tetapi mereka tidak kapok. Tidak jarang mereka kembali lagi karena merasa penasaran dan kangen untuk menyantap kuliner ini. Pelanggannya pun dari berbagai daerah mulai dari ujung timur pulau Jawa sampai.
Harga satu porsi yang berisi nasi dan dua rajungan besar Rp 100 ribu. Selain rajungan, rumah makan ini juga menyediakan sate kambing, gulai, dan menu-menu lain yang tak kalah pedasnya. Berani mencoba? Next