Ada wacana mengenai wisata berbasis vaksin yang disampaikan oleh Kemenparekraf. Sebenarnya seperti apa sih program tersebut. Istilah wisata vaksin ramai diperbincangkan akhir-akhir. Apalagi setelah Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno meberikan penjelasan mengenai hal itu dilansir dari detik travel.
Baca juga : Grojogan Sewu, Destinasi Indah di Kaki Gunung Lawu
Untuk penerapan wisata vaksin, Bali rencananya akan dijadikan sebagai pilot project wisata vaksin di Indonesia. “Diskusi mengenai pariwisata berbasis vaksin ini sudah lama kita lakukan mungkin 2-3 bulan terakhir dan saat rapat internal dengan Bapak Presiden dan beberapa menteri melibatkan juga Pemprov Bali, Bapak Gubernur Bali, saya menyampaikan bahwa sekarang yang menjadi tren adalah pariwisata berbasis vaksin.” Kata Sandiaga Uno.
“Ada beberapa paket paket-paket wisata ke negara-negara lain sampai paling jauh ke Amerika, yang menawarkan wisata dan mendapatkan vaksin berbagai jenis. Mulai dari Pfizer, Moderna, Johnson & Johnson. Paketnya ada yang 14 hari, ada yang 21 hari dan beberapa lain sebagainya. Dan ini ternyata mendapatkan minat yang cukup signifikan dari masyarakat Indonesia,” tambahnya.
Program wisata vaksin disambut dengan optimis oleh berbagai pihak dan diharapkan akan menjadi tren bagus di masa mendatang. “Dan saya mendapat laporan dari dunia usaha bahwa peminatnya banyak dan harga promonya itu hanya diberikan kepada 3-5 peminat pertama tapi setelah itu harganya tinggi pada saat itu saya sampaikan kepada Bapak Presiden bahwa kita juga memiliki peluang,” tambahnya.
Ada alasan tersendiri mengapa Bali dipilih sebagai lokasi pilot project untuk menerapkan program wisata vaksin. Menurut Sandiaga Uno ada dua alasan yang melatarbelakanginya. Bali adalah daerah yang progres vaksinasi Covid-19 tergolong cepat. Sedangkan alasan yang lain adalah Bali jadi daerah yang mengalami dampak parah karena pandemi dan mebutuhkan bantuan pemerintah untuk memulihkan ekonomi.
“Bali yang sudah menjadi provinsi terdepan dalam pelaksanaan percepatan vaksin dan kedua Bali ini sangat membutuhkan sentuhan dari pemerintah dan masyarakat Indonesia karena Bali ekonomi yang paling terkontraksi secara dalam dari 34 provinsi sudah hampir 5 kuartal Bali mengalami kontraksi -12% berkali-kali dan terakhir di kuartal pertama -9%,” Kata Sandiaga Uno. Next