Jalan jalan ke Kabupaten Gianyar, membawa saya menuju satu restoran baru yang berada di pinggir sawah dan satu satunya yang paling nampak di daerah ini membuat saya penasaran untuk mencobanya. The Shed Bali adalah salah satu restoran yang baru saja buka febuari lalu di Bali, bertempat di Jl. Bangkiang Sidem, Keliki, Payangan, Kabupaten Gianyar, Bali.
Baca juga : Sederet Mitos Ghaib di Balik Masjid Tiban Malang, Salah Satunya Konon Dibangun Jin
Sesuai dengan namanya, The Shed sendiri artinya adalah pondok dan ingin membuat tamu yang berkunjung kesini merasa nyaman seperti di rumah sendiri. Lokasinya ini spesial dan strategis, berada di pinggir sawah dan daerah ini masih tergolong sepi dari keramaian dari enak banget untuk santai disini. Dari pusat ubud kesini itu cuma butuh waktu sekitar 10 menit saka
Dari segi interiornya dan eksteriornya, The Shed ini memiliki terbuat dari bambu dan kulit kayu. Segala unsur kayu benar benar diterapkan di tempat ini. Dari mulai meja barnya yang dilapisi kulit kayu dan buku menunya juga loh. Nah ada satu hal yang unik, kalo kamu perhatikan disetiap meja antara satu dan yang lainnya itu berbeda beda jenis kayu yang dipakai dan tidak ada yang sama, katanya sih ini mengartikan bahwa setiap tamu yang berkunjung kesini itu spesial dan tidak bisa disamakan.
Yang paling menonjol dan yang saya suka dari the shed ini adalah pelayanannya yang berbeda dari restoran lainnya dan berkesan. Pertama datang kesini saya langsung disambut oleh pegawainya dan diberi handuk dingin untuk penyegar, tumben banget loh saya ketemu restoran yang bukan restoran mahal tapi memberikan sampai handuk dingin untuk tamunya.
Kemudian disini pegawainya akan mengingat nama kita jadi berasa pelayanan ini personal banget, apalagi kalo nanya dimana toilet sampe dianterin ke depan toilet sama penjaganya loh. Nah . spesialnya di hari sabtu itu ada penampilan tarian bali loh yang dimulai jam 7 malam.
Melihat dari latar belakang penanggung jawab the shed ini memang bukanlah sembarangan restoran. Bapak Samuel selaku orang yang berada di balik The Shed ini, jam terjunnya sudah sangat tinggi di dunia food and beveridge dari yang awalnya melalang buana di dunia perhotelan bintang 5 hingga memiliki pengalaman bekerja di hotel mewah di timur tengah jadi emmang tidak perlu diragukan lagi kan.
Di The Shed ini menyediakan banyak jenis makanan dan minumanan. Untuk makanan sendiri itu mulai dari menu Indonesia hingga western, ada juga berbagai macam dessert dan camilan yang bisa kamu pilih disini. Untuk minuman sendiri ada yang tidak biasa yaitu bagi kamu yang minum alkohol, bisa mencoba minumanan arak bali yang mereka racik dengan lebih enak.
Yang menjadi menu andalan dari The Shed ini selain burgernya adalah menu bebek pekingnya, ini adalah andalan mereka. Ini menu yang sangat wajib kalian coba sangat berbeda dengan bebek peking lainnya. Disajikan juga dengan saos caramel dan roti kecil yang menjadi pelengkap dan sayur sayuran, ini porsinya besar loh jadi tamu bisa sharing.
Nah disini saya juga memesan chocolate lava, dari penyajiannya aja udah cantik banget deh beda sama tempat lainnya, senengnya ternyata menu ini diberikan gratis buah potong segar loh sebagai penetral rasa, dan saya juga memesan ice latte. memang disini benar benar memanjakan dan melayani pengunjung disini dengan baik.
Pak Samuel juga bilang disini, The Shed mencoba berkontribusi lebih dengan memakai 70% produk produk lokal loh. Nah ternyata The Shed ini berada sangat dekat dari bagian belakang bukit campuhan, jadi seklian berkunjng kesini, kamu bisa juga mencoba hiking di bukit campuhan loh sangat menarik bukan. Next