Ahok sebuah nama yang sudah tak asing ditelinga. Yups! Menjabat sebagai Gubernur ibu kota, membuat pria bernama asli Basuki Tjahaja Purnama menjadi cukup dikenal public. Siapa sangka pria yang memiliki aura kharismatik ini adalah putra daerah asli kelahiran Belitung, 29 Juni 1966. Karena popularitasnya inilah kini tempat tinggal masa kecil Ahok dijadikan sebagai salah satu daya tarik objek wisata, lho.
Baca juga : Fat Straw, Ragam Pilihan Menu Uniknya Segarkan Tenggorokan!
Rumah Ahok sendiri terletak di Jalan KA Bujang No 22, Desa Lenggang Kecamatan Gantung. Kabupaten Belitung Timur. Dibutuhkan kurang lebih satu jam perjalanan dari Kota Tanjung Pandan dan dibutuhkan waktu tiga puluh menit dari Kota Manggar untuk menuju lokasi wisata yang kini lebih dikenal dengan nama Kampoeng Ahok. Yuk! Intip ada apa saja sih, di kawasan wisata Kampoeng Ahok ini.
Mengulik Arsitek Bangunan.
Balutan arsitektur modern membuat rumah ini menjadi tampak megah dan kokoh dengan susunan batu bata serta berlantai keramik. Namun, kemegahan bangunan ini tak lepas dari hasil renovasi yang dilakukan kurang lebih sebanyak tiga kali. Dahulu banguan rumah hanya berbentuk rumah panggung, sebelum akhirnya dilakukan tahapan renovasi terakhir pada tahun 2009. Sang ibunda Ahok, Buniarti Ningsih lah yang dengan setia merawat dan menempati rumah ini. Dahulu rumah Ahok dibangun oleh sang ayahanda yang merupakan pengusaha timah dan pasir.
Rumah ini didominasi dengan cat berwarna putih dan merupakan bangunan bertingkat dua lantai. Jika memasuki halaman rumah, paving-paving blok berjajar rapi serta deretan hiasan berbagai macam tanaman akan menyambut setiap langkah sebelum memasuki pintu rumah berwarna coklat. Sehingga sentuhan modern pada bangunan tak membuat kesan asri hilang begitu saja. Di bagian belakang rumah utama ini terdapat penginapan yang dikelola oleh keluargga Ahok dan memang sengaja dibuka untuk umum yang ingin mengenal lebih dekat sosok Ahok.
Meskipun bangunan rumah utama sudah memiliki bentuk yang tak lagi sama seperti masa lalu, eits jangan khawatir karena di depan rumah utama terdapat bangunan replika rumah panggung Ahok di masa kecil. Rumah panggung berwarna coklat ini sengaja dibangun untuk mengobati rasa penasaran para pengunjung dan untuk mengajak sejenak mengenang masa nostalgia napak tilas perjalanan hidup Ahok di masa silam.
Bangunan replika ini dibuat dari bahan dasar kayu Bulin, dengan gaya khas bangunan etnik asal Belitung. Ruangan luas, banyaknya jendela serta posisi atap rumah yang lebih tinggi membuat siapa saja akan merasa nyaman.
Intip Bingkai Kisah Nostalgia di Kampoeng Ahok
Tak hanya menawarkan pesona keindahan arsitekturnya saja, Kampoeng Ahok sendiri nyatanya juga menawarkan berbagai kisah sejarah yang menarik untuk ditelisik lebih dalam. Saat memasuki rumah, barisan hiasan bingkai foto keluarga hingga foto bersama Presiden Joko Widodo tampak begitu rapi terpampang di setia sudut dinding.
Lewat bangunan rumah yang didirikan sejak tahun 1924 inilah mengajak setiap orang yang mengunjunginya untuk merasakan nostalgia perjalanan masa lalu. Dimana Ahok tumbuh dan kemudian besar menjadi seorang tokoh masyarakat yang cukup disegani. Tak hanya itu disini kamu juga akan disuguhi untuk merasakan keunikan cita rrasa berbagai jajanan tradisional khas Belitung yang sekarang keberadaannya sudah sulit dijumpai bahkan di pasar-pasar tradisional.
Tak hanya lewat kisah perjalanan hidup Ahok dari masa ke masa, tak hanya lewat cita rasa kuliner, tapi kamu juga akan menyelami nostalgia dengan mengenal lebih dalam kebudayaan masyarakat Belitung. Terdapat banyak pilihan cideramata diantaranya kaos, tudung saji, topi cuping, kaleng kerupuk hingga batik dengan motif khas Belitung.
Well, nyatanya Batik tak hanya menjadi kain khas di daerah Jawa saja ya, Batik Simpor adalah kain batik khas Belitung. Dimana motif batik ini diambil dari hewan lokal Tarsius, tapi juga terdapat motif kopi Manggar dan buah Krementingg. Batik Simpor sendiri menggunakan pewarna alami yang berasal dari tanaman Mangrove.
Menjelah setiap sudut rumah Ahok tak hanya memberikan pengetahun mengenai latar belakang keluarga mantan Bupati Belitung Timur ini, melainkan juga memberikan wawasan baru untuk mengenal lebih dalam kebuadayaan masayarakat Belitung. Jadi, kalau sedang berlibur ke Belitung luangkan waktu untuk mampir kesini ya. Next