Pecinta seafood di Indonesia, siap-siap kedatangan tamu baru ya! Pasalnya, kuliner yang satu ini, siap besar berkat inovasi dan keunikan yang dimilikinya. Jalan-jalan ke Medan, semakin banyak saja variasi buah tangan yang bisa dibawa pulang. Khususnya, bagi Teman Traveler yang menyukai aneka olahan seafood. Perkenalkan, Sate Kerang Rahmat!
Baca juga : Hotel Sekitar Bandara Solo, Praktis dan Hemat Waktu
Bosan dengan olahan sate ayam, sate kambing, dan sate daging sapi, mengapa tidak mencoba sate kerang?! Sate kerang olahan Pak Rahmat Effendi misalnya. Meski markas besarnya ada di Medan, berkat inovasinya, Sate Kerang Rahmat bisa menjelajah Indonesia. Mari simak sekelumit ceritanya!
1. Cerita Awal Bisnis Kerang
Rahmat Effendi memang sudah dekat dengan kuliner yang satu ini sejak almarhumah ibunda, Turkiah, lebih dulu menjajakan sate kerang buatannya. Usaha ibu Turkiah membuat dan menjual sate kerang sudah dimulai sejak 1957. Usaha ini menjadi andalan. Meski begitu, pengemasannya masih sangat sederhana dan hanya dijual di lingkungan tempat tinggal.
Dari perjuangan ibunda, Rahmat Effendi memiliki impian agar sate kerang bisa naik level, sejajar dengan kuliner khas Medan yang sudah lebih dulu dikenal banyak orang. Sebab impiannya itulah, usaha Sate Kerang Rahmat mulai dikenali masyarakat luas.
2. Pemilihan Bahan Baku Berkualitas
Menyadari impiannya yang tinggi, Rahmat Effendi berusaha keras memberikan yang terbaik untuk usaha sate kerang miliknya, seperti pemilihan bahan baku yang berkualitas. Rahmat Effendi tidak sembarangan memilih kerang. Jenis kerang yang dipilihnya, hanya kerang bulu berkualitas super tanpa pasir yang seringkali sangat mengganggu citarasa sate.
Selain memilih kualitas kerang bulu yang baik, Rahmat Effendi juga memperhatikan dari segi ukuran. Sehingga, ukuran kerang yang dipilih untuk dijadikan sate, besarnya seragam. Dalam satu tusuk kerang, Teman Traveler bisa mendapati 3 sampai 4 kerang bulu dengan balutan bumbu yang lezat.
Bukan hanya kerang, kualitas rasa pada bumbu sate miliknya pun diperhatikan dengan serius. Sejauh ini, Sate Kerang Rahmat tersedia dalam tiga varian bumbu, yaitu rasa original, pedas dan manis pedas. Bumbu pada sate kerang buatannya juga melimpah. Sehingga citarasanya menjadi lebih jelas dikenali.
3. Inovasi Pengemasan
Sebab impiannya yang ingin membuat sate kerang sejajar dengan oleh-oleh Kota Medan, Rahmat Effendi juga mulai berinovasi dari segi pengemasan. Dengan pengemasan yang baik, sate kerang buatannya bisa dikirim ke kota-kota di seluruh Indonesia. Rahmat mengemas sate buatannya dengan kotak yang dilapisi aluminium foil dan daun pisan. Inovasi ini dilakukan agar bumbu tidak merembes ke luar kotak dan membuat kotor serta aman dibawa atau dikirim ke lokasi yang jauh. Satu kotak, berisi 20-25 tusuk sate dengan harga sate yang masih terjangkau. Berkisar di antara Rp 5.000 per tusuknya.
Kuliner di tanah air memang tak ada habisnya. Bagaimana? Tertarik mencoba Sate Kerang Rahmat?! Next