in ,

Sate Kopok Khas Ponorogo, Citarasanya Tak Bikin Kapok

Sate Kopok Khas Ponorogo dengan Nama yang Tak Biasa

Penampilan sate kopok Via website/kompasiana.com
Penampilan sate kopok Via website/kompasiana.com

Jika berbicara masalah sate di Ponorogo, pasti tidak jauh-jauh dari Gang Sate yang memiliki ragam sate khas bumi Reog dengan irisannya yang tebal-tebal. Dan kepopuleran Gang Sate ini begitu melekat di benak banyak orang. Tapi ternyata, selain sate Ponorogo yang sudah melalang buana itu, ada yang bernama Sate Kopok. Kamu bisa kenal lebih jauh dengan sate yang punya banyak nama ini dari pembahasan Travelingyuk di bawah.

Baca juga : 10 Potret Romantisnya Pulo Cinta Gorontalo, Cocok untuk Bulan Madu

 

Sate Kopok Memiliki Banyak Nama

Penampilan sate kopok Via website/kompasiana.com
Penampilan sate kopok Via website/kompasiana.com

Sate kopok ini memiliki banyak nama, ada yang menyebutnya sebagai sate blendet, sate blendhet, ataupun juga sate mbalong. Nama sate blendet dalam bahasa Jawa mirip dengan ‘blendek’ yang menggambarkan lumpur yang halus teksturnya. Diberi nama demikian lantaran memang pernampakannya terlihat mirip.

Sementara itu untuk nama kopok yang dalam bahasa Jawa disebut dengan lendir telinga. Ini lantaran penampilannya yang mirip dengan lendir telinga. Padahal jika sudah mengetahui rasanya banyak orang mengaku tergila-gila dengan kelezatanya.

Beda Sate Ini dengan Sate Ponorogo

Sate kopok yang disajikan bersama soto, Via instagram ticponorogo
Sate kopok yang disajikan bersama soto, Via instagram/ticponorogo

Sate ini berbahan dasar daging ayam. Bedanya dengan sate Ponorogo lainnya yakni irisan dagingnya tidak terlalu tebal. Dan bumbunya adalah sambal kacang yang diencerkan dengan santan kelapa. Ada pula yang hanya menggunakan santan kelapa saja. Sehingga memunculkan tekstur berlendir. Sate kopok ini biasa disajikan bersama dengan sayur lodeh yang berisi loto, tahu, tempe dan kuah kuning.

Selain disajikan bersama dengan sayur lodeh, sate kopok ini juga jadi teman soto. Nantinya, seporsi soto ini akan diberi dua tusuk sate kopok. Perpaduan kuah soto dan sate kopok ini menimbulkan citarasa yang istimewa. Tapi bagi yang ingin mengosumsinya secara terpisah juga sah-sah saja, tidak ada yang melarang.

Sudah Ada sejak Masa Penjajahan Belanda

Penjual sate kopok, Via website/kompasiana.com
Penjual sate kopok, Via website/kompasiana.com

Konon, sate satu ini sudah ada sejak masa penjajahan. Pada masa penjajahan Belanda sate unik ini telah diperjual belikan. Sayangnya saat inisudah sangat susah untuk ditemui. Susah bukan berati tidak dapat ditemui bukan? Kamu bisa mencoba untuk mencarinya di sekitaran Pasar Pahing yang berada di Kecamatan Balong ataupun juga Pasar Wage di Kecamatan Jetis.

Tapi salah satu lokasi lain yang cukup memiliki nama memiliki sate kopok dengan resep turun temurun tiga generasi adalah yang berada di daerah Balong. Tepatnya berada di Dusun Krajan Plempoh, Desa Karangpatihan, Balong. Penjuanya adalah Sate Blendek bu Suci.

Namanya memang begitu tidak biasa ya. Tapi jangan salah, jika sudah mencicipi satu tusuk sate kopok ini, kamu tak akan berhenti mengonsumsinya lagi dan lagi. Maka dari itulah, jika berkesempatan untuk bisa berkunjung ke Ponorogo, jangan lupa untuk mencicipinya. Satu hal lagi, jangan lupa mencicipi Jenang Mirah yang enak dan melegenda. Next

ramadan

Paket Hotel Saat Ramadan, Banyak Diskon dan Bonusnya

Pantai Tanjung Bira

Pantai Tanjung Bira Bulukumba, Pesona Keindahan ala Maladewa