in , ,

Sate Rembiga Ibu Sinnaseh Mataram, Pelopor Sejak 1988

Menyantap Lezatnya Sate Rembiga Racikan Ibu Sinnaseh di Mataram

Sate Rembiga Ibu Sinnaseh
Sate Rembiga Ibu Sinnaseh (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Jika Teman Traveler berkesempatan jalan-jalan ke Mataram, wajib hukumnya mampir ke kedai sate rembiga terbaik di sana. Bertajuk Sate Rembiga Ibu Sinnaseh, warung ini diklaim sebagai pelopor sate rembiga di Pulau Seribu Masjid. Hmm, seperti apa istimewanya? Yuk, simak ulasan berikut.

Baca juga : Jalan-jalan ke Masjid Agung Keraton Surakarta, Ada Apa Saja?

Pelopor Sate Rembiga

38485729_243717326479816_4116125849932005376_n_IJf.jpg
Pertama dan terlama via instagram,com/saterembigaibusinnaseh

Menurut sejarahnya, Warung Ibu Sinnaseh merupakan pelopor sate rembiga di Mataram dan sudah eksis sejak 1988. Beberapa saat setelah itu, para penjual sate rembiga lain mulai bermunculan di seantero Lombok. Tak heran ketika berkunjung ke sini Teman Traveler bakal menjumpai tagline ‘Yang Pertama/Yang Lama’ di billboard bagian depan kedai.

Sebutan rembiga sendiri berasal dari nama desa tempat sate ini lahir, yaitu Desa Rembiga. Kawasan ini masuk dalam wilayah Kecamatan Selaparang, Mataram. Jadi sudah jelas kan betapa istimewanya tempat satu ini Teman Traveler?

Ciri Khas

67407999_1290915954401099_2468777104825979104_n_30t.jpg
Proses pembakaran via Instagram.com/makanmeluluu

Buat Teman Traveler yang belum tahu, sate rembiga terbuat dari daging sapi dipotong dadu berlumur bumbu. Racikan bumbu inilah yang bikin sate terasa spesial. Tak sekedar direndam, daging bakal direndam campuran rempah istimewa selama kurang lebih 1-2 jam.

Bumbunya sendiri sangat istimewa, karena melibatkan cabai dan terasi khas Lombok. Selain itu masih ada unsur lain seperti bawang putih, kemiri, gula merah, dan garam.

Begitu bumbu meresap sempurna, potongan daging lantas disusun dalam tusukan sate sebelum akhirnya dibakar sampai matang. Aromanya jangan ditanya. Benar-benar wangi dan ampuh menggugah selera makan.

Disajikan Tanpa Sambal Tambahan

67827521_134786351083631_133427683546356106_n_JrF.jpg
Siap disantap via Instagram.com/juwitaaimar

Karena daging sudah lebih dulu direndam bumbu, sate rembiga tak disajikan bersama saus kacang maupun sambal. Usai dibakar, tusuk demi tusuk sate langsung dihidangkan di atas piring.

img_4014_x4r.JPG
Sate sekali gigit (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Eits, tenang saja Teman Traveler. Sensasi pedas, manis, dan gurih dari bumbunya dijamin langsung menggoyang lidah. Terlebih serat dagingnya begitu halus dan sama sekali tidak alot. Satu tusuk sate seolah begitu mudah bisa masuk mulut dalam satu gigitan.

Bisa Dijadikan Oleh-oleh

img_4012_LlW.JPG
Cocok untuk oleh-oleh (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Nah, yang tak boleh ketinggalan adalah membungkus Sate Rembiga Ibu Sinnaseh untuk dibawa pulang. Para pelanggan dan wisatawan Lombok kerap memborong sajian nikmat ini hingga ratusan tusuk lho. Teman Traveler bisa request dibungkus menggunakan plastik mika atau wadah besek.

Jika tak sempat ke kedainya langsung, Ibu Sinnaseh juga melayani delivery order, bahkan pengiriman luar kota. Wah, asyik banget kan?

Jadi tunggu apalagi. Segera masukkan Sate Rembiga Ibu Sinnaseh dalam bucket list Teman Traveler. Sepuluh tusuknya dibanderol Rp30.000 saja. Yakin deh, makan seporsi pasti bakal kurang! Next

ramadan
Ubur-ubur jinak di Danau Kakaban

Danau Kakaban, Liburan ke Kerajaan Ubur-Ubur Tanpa Sengat

Ke Lombok Naik Kapal Legundi, Mulai 87 Ribu Loh!