in , ,

Pedas nan Segar, Ngejeletot ala Seblak Asgar Gejayan

Mencicipi Seblak Modifikasi ala Seblak Asgar

Seblak Asgar Gejayan
Seblak Asgar Gejayan

Berbicara soal seblak, kuliner Jawa Barat ini sudah tidak asing lagi di telinga. Berkuah dan pedas, makanan kekinian tersebut kini jadi salah satu idola para pecinta kuliner. Apalagi di musim hujan seperti sekarang, menyantap seblak bakal terasa lebih nikmat. Saat di Jogja, jangan lupa cicipi Seblak Asgar.

Baca juga : Tips Mengatasi Post Holiday Blues, Kembali Semangat Rutinitas Setelah Liburan

Seblak Asgar Gejayan (c) Gallant Tsany/Travelingyuk

Beruntung bagi Teman Traveler di Jogja, karena tak perlu jauh-jauh pergi ke Jawa Barat hanya untuk sekadar mencicipi seblak. Kini sudah hadir Seblak Asgar yang siap menghilangkan rasa penasaran kalian akan kuliner pedas ini.

Serba-serbi Seblak Asgar

Seblak yang menggoda (c) Gallant Tsany A/Travelingyuk

Teman Traveler mungkin pernah mendengar tukang cukur Asgar yang sempat viral di media sosial. Nah, sama seperti tempat tersebut, Asgar di sini juga merupakan akronim dari Asli Garut. Seblak sendiri memang berasal dari Tanah Pasundan dan dikembangkan di daerah Bandung, Garut, dan sekitarnya.

Seblak Asgar tercatat berdiri pada 2014 silam. Belum lama memang, namun cabangnya sudah ada beberapa di Jogjakarta. Salah satu yang terbaru berada di Jalan Gejayan, dekat Selokan Mataram.

Proses Masak Seblak

Suasana sebelum jam makan malam (c) Gallant Tsany A/Travelingyuk

Beberapa di antara Teman Traveler mungkin sudah tahu bahwa seblak merupakan sajian yang terdiri dari kerupuk, aci (bakso), dan ayam. Semuanya direbus dan dicampur dengan bumbu kencur, bawang putih, serta cabai.

Suasana ramai memasuki jam makan malam (c) Gallant Tsany A/Travelingyuk

Keiistimewaan seblak adalah proses memasaknya yang cukup instan. Ketika ada yang memesan, barulah saat itu makanan dibuat. Kerupuk yang direbus memang tidak bisa tahan lama karena bisa terlalu lembek atau keras jika tak segera disantap. Bumbu-bumbu juga harus menggunakan takaran pas karena perbedaan kecil saja akan berpengaruh pada rasa.

Modifikasi di Seblak Asgar

Seblak dengan Isian Telur, Mi Udon, Kwetiau / doc.pribadi

Seblak di sini cara masaknya sedikit dimodifikasi. Mereka sengaja sedikit penggunaan kencur agar rasanya tidak terlalu kuat. Namun perubahan ini tak lantas menjadikan seblak kehilangan rasa khasnya. Justru bumbu-bumbu lain seperti bawang putih bisa lebih menonjol. Jika diperhatikan, seblak di sini hampir mirip makanan rebusan ala Korea atau Jepang.

Harga Murah

Menu dan daftar harga (c) Gallant Tsany A/Travelingyuk

Dari semua cabangnya, Seblak Asgar di Jalan Gejayan menembak pangsa pasar yang sedikit berbeda. Mereka menyasar konsumen dari kalangan mahasiswa dan pelajar. Hal tersebut berimbas para harga, yang lebih miring dibandingkan cabang lain.

Teman Traveler bisa memilih sendiri isian yang akan digunakan. Tentu saja nantinya akan berpengaruh pada harga. Namun asyiknya, kalian bisa menentukan level kepedasan sesuai selera.

Aneka pilihan isian (c) Gallant Tsany A/Travelingyuk

Bagi yang datang beramai-ramai, tersedia paket mukbang untuk empat
orang dengan harganya Rp85.000 per paket. Pengelola akan menyediakan kompor khusus, wajan,, isian seblak, plus kuah. Sambalnya akan dipisah, sehingga Teman Traveler bisa memasukkannya sendiri sesuai selera.

Bersantap di sini bakal lebih menyenangkan ke depannya. Sebab menurut informasi dari pemilik, ke depannya cabang Gejayan bakal menghadirkan paket-paket anyar dengan harga yang lebih miring.

Menikmati seblak (c) Gallant Tsany A/Travelingyuk

Tagline ‘Pedas, Segar, dan Ngejeletot’ yang diusung Seblak Asgar memang bukan sekedar isapan jempol. Seblak yang dihidangkan benar-benar terasa pedas dan segar, meski saya memilih level satu. Pedasnya seakan mencubit lidah dan mulut, atau dalam ngejeletot dalam Bahasa Sunda. Cocok sekali dimakan di waktu hujan.

Bagaimana Teman Traveler, tertarik datang ke Seblak Asgar cabang Gejayan. Kalian bisa langsung meluncur ke Jalan Affandi no 14, Gejayan, Jogjakarta. Mereka buka antara pukul 11.00 hingga 23.00. Sedikit saran, sebaiknya hindari jam-jam makan malam kalau tidak mau mengantre terlalu lama. Next

ramadan
Kuliner Legendaris Malang

Tiga Kuliner Legendaris Malang Wajib Dicicipi, Nikmatnya Gak Main-main

Pemandangan Pantai Losari saat terbenam

Pantai Losari Makassar, Ikon Sunset yang Terancam Sirna