in ,

Sega Nyangku, Kuliner dan Tradisi Masyarakat Lereng Gunung Slamet

Sega Nyangku, Kuliner Khas Kawasan Gunung Slamet

Keberadaannya Tergerus Kertas Nasi

Teman Traveler familiar dengan Sega Nyangku? Jika berasal dari daerah di kawasan lereng Gunung Slamet, pasti tidak asing dengan kudapan yang satu ini. Sebuah sajian nasi dengan lauk sederhana yang dibungkus daun “tradisional”. Di tengah pesatnya arus perubahan zaman, trend-trend makanan ikut bergeser. Sedih, sajian nasi tradisional yang satu ini pun demikian. Sebelum itu, kenali lebih dulu yuk kuliner yang satu ini. Berikut ulasannya!

Baca juga : Kuliner Legendaris Gudeg Ceker Solo, Laris Banget 3 Jam Sudah Habis!

1. Dibungkus Daun Nyangku

Sega Nyangku, Nasi Dibungkus Daun Nyangku
Sega Nyangku, Nasi Dibungkus Daun Nyangku via Instagram/warungjukungwepe

Nasi Nyangku atau Sega Nyangku, punya keunikan yang terletak pada daun pembungkusnya. Kalau pada umumnya, sajian nasi tradisional dibungkus dengan daun pisang, Nasi Nyangku ini tidak. Ia dibungkus rapi dengan daun nyangku. Pernah dengar namanya? Daun nyangku merupakan daun dari sejenis anggrek tanah. Bentuknya panjang dan runcing di bagian ujung.

2. Keberadaannya Tergeser Kertas Nasi

Keberadaannya Tergerus Kertas Nasi
Keberadaannya Tergerus Kertas Nasi via Instagram/atiekratna

Daun Nyangku dipilih oleh masyarakat lereng Gunung Slamet karena daun ini punya bentuk yang lebar, tidak mudah sobek dan gampang didapatkan. Sayangnya, sama dengan beberapa kuliner tradisional lain, Nasi Nyangku mulai langka. Keberadaannya tergeserkan oleh kertas nasi dan berbagai kemasan lain yang lebih modern. Padahal, menggunakan daun sebagai pembungkus nasi, lingkungan akan lebih terjaga kebersihannya ya.

3. Berisi Menu Sederhana

Merupakan Menu Sederhana
Merupakan Menu Sederhana via Instagram/agustin_angela

Sega Nyangku, bagian dari tradisi masyarakat yang tinggal di sekitar lereng Gunung Slamet. Pada masa kejayaannya, nasi ini biasa dijadikan bekal untuk pergi ke ladang. Nasi biasanya sudah dibungkus bersamaan dengan lauknya. Lauk pendamping dari Nasi Nyangku cukup sederhana. Terdiri atas sayur kulit melinjo, sayur daun pakis, sambal dan ikan teri. Tapi, menyantap ini setelah lelah bekerja di ladang, menu sederhana tersebut rasanya luar biasa mewah.

4. Akan Kembali Dipopulerkan oleh Warganya

Mulai Kembali Dipopulerkan
Mulai Kembali Dipopulerkan via Instagram/nasi_nyangku_mas_sis

Sebuah kabar baik datang dari para relawan Waduk Penjalin. Mereka akan kembali menggagas untuk kembali melestarikan dan mengangkat Nasi Nyangku, hal ini terinspirasi dari kepopuleran Sego Kucing dan Sego Jamblang. Ide ini mendapat sambutan baik dari salah satu pengurus Badan Promosi Pariwisata Daerah setempat. Diharapkan agar Nasi Nyangku dapat dimodifikasi dengan sentuhan masa kini sehingga dapat diterima oleh generasi zaman sekarang. Sekaligus menjadi jembatan antara generasi terdahulu dan saat ini.

Kuliner Indonesia, seperti Sega Nyangku ini memang sudah sepantasnya kembali mendapat tempat di hati masyarakat secara luas. Selain lebih sehat dan ramah lingkungan, kita sudah ikut melestarikan kuliner Indonesia. Icip yuk, Teman Traveler! Next

ramadan
Sate tanjung makanan khas Lombok Utara dari daging ikan

Sate Tanjung, Kuliner Ikan Kaya Gizi dari Lombok Utara

Ecolodges di Indonesia, Tempat Menginap Berbasis Edukasi Alam