Berbagai inovasi kuliner mulai menunjukkan kreativitasan para pelajar yang duduk dibangku sekolah kejuruan. Inovasi makanan dengan berbahan dasar Sorgum ini dapat diolah menjadi berbagai camilan unik dengan rasa yang sangat lezat. Hingga kepala staff Kepresidenan Moeldoko melihat secara langsung proses pengolahan kuliner berbahan dasar sorgum di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI 2 Kudus, Jawa Tengah.
Baca juga : Es Jaipong di Jogja, Tampilan Menggoda Rasa Bikin Lidah Bergoyang
Berbagai macam camilan ini disajikan ala fine dinning oleh beberapa pelajar SMK PGRI 2 Kudus yang memiliki potensi luar biasa dibidang kuliner. Hingga komentar dari Moeldoko ini menjadi penyemangat baru mereka.
“Mereka sudah lebih dulu melihat potensi dan mau mengeksplorasi sorgum untuk diolah menjadi berbagai macam sajian yang menurut saya rasanya enak dan punya nilai jual. Saya kira ini patut menjadi contoh, khususnya untuk sekolah-sekolah yang memiliki jurusan yang sama dan bahkan juga para pelaku usaha kuliner lainnya. Jadi, ayo makan sorgum,” tutur Moeldoko.
Bahan dasar makanan dengan nama sorgum ini telah lama dikenal masyarakat Jawa sebagai bahan pangan utama. Sebagian orang Jawa menyebutnya Sorgum ini dengan kata lain Cantel. Hadirnya staff Kepresidenan ini bertepatan dengan acara festival Sorgum yang digelar di SMK PGRI 2 Kudus. Festival Sorgum ini antara lain diisi dengan kegiatan memasak yang diikuti para siswa kelas X hingga XII di SMK PGRI 2 Kudus.
Ada delapan jenis makanan yang diolah dari bahan sorgum seperti bakwan jagung, nasi goreng, pisang goreng, bubur sumsum, cocogum (kukis), brownies tipis, lemon cupcake, dan muffin pisang. Juri penilaian memang sengaja diambil alih oleh Moeldoko bersama dengan para influencer bidang kuliner, salah satunya Farida Nurhan. Rasa yang enak dan pas dengan gaya camilan nusantara memberikan nilai positif untuk memperkenalkan berbagai kuliner berbahan sorgum melalui wirausaha kuliner.
SMK PGRI 2 ini salah satu binaan Djarum Foundation yang juga berkolaborasi dengan perkumpulan Aku Cinta Makanan Indonesia (ACMI) sebagai konsultan pengembangan bahan pangan lokal. Beberapa staff memang mendampingi dalam belajar tataboga di SMK PGRI 2 Kudus untuk memahami detail tentang sorgum menjadi bahan olahan yang dapat disajikan dengan cita rasa dan kualitas terbaik.
Meski tepung sorgum bersifat gluten free yang sangat susah menyatukan adonan dengan bahan lainnya sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama, namun tepung ini sangat baik bagi penderita diabetes. Selain itu tepung sorgum memiliki serat yang tinggi dan masih banyak manfaat yang belum diketahui oleh masyarakat luas.
Sehinnga untuk para pelajar ini menjadi peluang usaha yang tinggi dalam mengembangkan bakat dan passionnya. Nantinya bisa membuka peluang usaha dan dapat bersaing secara luas didunia kuliner.
“Siswa di SMK PGRI 2 Kudus boleh memilih pembelajaran sesuai dengan minatnya di industri kuliner sehingga siswa tidak merasa terbebani dengan proses belajar dan akhirnya membuat siswa menjadi lebih produktif dan kreatif. Salah satu buktinya siswa bisa membuat olahan sorgum yang menjadi produk olahan dari Teaching Factory di SMK PGRI 2 Kudus yaitu Jiva Bestari,” katanya. Next