Bukan rahasia, keindahan tanah air Indonesia sudah melegenda di dunia. Siapa yang tak pernah mendengar tentang Bali atau keindahan Raja Ampat di Papua yang super eksotis dan surganya bagi para diver? Ternyata, selain alamnya yang luar biasa cantik, faktor yang membuat wisatawan asing betah liburan di Indonesia adalah karena masyarakatnya yang super ramah.
Baca juga : Gentala Arasy, Ikonik Utama Jambi
Situs www.roughguides.com pernah melakukan survey dan menyatakan bahwa Indonesia termasuk dalam 10 negara dengan warga teramah. Sudah tak mengejutkan, banyak pula turis mancanegara yang mengakui hal ini. Keramahan masyarakatnya yang membuat para pelancong betah untuk tinggal lebih lama, bahkan kembali berkunjung lagi di masa yang akan datang. Namun, kejadian ini justru menandakan sebaliknya.
Beberapa hari yang lalu, seorang sopir taksi ngamuk kepada seorang bule di pinggir jalan. Dilansir dari nasional.kompas.com, sopir tersebut sedang berteriak dan marah kepada seorang pria bule dengan menggunakan campuran Bahasa Indonesia dan Inggris sekadarnya. Terjadi insiden sehingga bagian depan taksi yang dikemudikannya lecet dan rusak. Bule tersebut mengendarai kendaraan dengan plat nomor salah satu kedutaan besar negara sahabat. Meski diserang dengan bahasa kasar dan teriakan, bule ini tetap diam dan kalem sambil menghubungi seseorang melalui telepon.
Sopir tersebut mengatakan bahwa dirinya tidak takut dengan pria bule itu. Apalagi berada di Indonesia, bukan Amerika Serikat. “Emang gw takut sama lo, ini Indonesia you know, think, think, think,” ujar sopir taksi tersebut. “Ini Indonesia, bukan bule, bukan Amerika. Ini Indonesia,” lanjut sopir itu penuh emosi. Kemarahan sopir inilah yang mengundang tawa orang-orang yang melihat dan merekam kejadian ini.
Pihak taksi sendiri menyayangkan akan sikap stafnya yang dianggap mencoreng citra perusahaan. Karena kejadian tersebut, sang sopir mendapat sanksi. “Terus terang kami menyesalkan sikap pengemudi yang tidak sesuai dengan budaya pelayanan Bluebird,” ujar Kepala Humas Blue Bird Group, Teguh Wijayanto. Masalah ini juga sudah diselesaikan oleh kedua belah pihak dengan cara baik-baik.
Wah, semoga kedepannya tidak ada lagi kejadian yang mengandalkan otot ya. Setuju, kan? Next