in ,

5 Street Food Terekstrem di Dunia, Ada Embrio Bebek!

Berani mencoba kuliner khas yang ekstrem tetapi sangat lezat dan bergizi

Salah satu hal yang wajib dilakukan saat berkunjung ke negara lain adalah mencoba kuliner aslinya. Makanan khas yang lezat mungkin sudah biasa, tapi jika makanan ekstrim yang hanya ada di negara tersebut bagaimana ya? Yuk simak 5 street food terekstrem di dunia, berikut ini.

Baca juga : Berburu Kuliner di Pasar Rejowinangun Magelang, Ada Apa Saja Ya?

1. Balut, Filipina

Balut Filipina via Shutterstock

Makanan khas Filipina ini adalah sejenis telur bebek rebus yang masih berbentuk embrio. Biasanya embrio ini berumur 18 sampai 21 hari, Teman Traveler saat membuka cangkang akan menemukan badan, paruh, bulu hingga ceker bebek yang belum sempurna. Walaupun terlihat menjijikan tetapi rasanya gurih lho. 

Memakan balut di sini sudah merupakan tradisi dan budaya masyarakat. Jika penasaran ingin mencoba bisa mencarinya dengan mudah di pinggir jalan Filipina, harganya juga murah 2 peso atau Rp6.000 saja.

2. Sannakji, Korea Selatan

Sannakji Korea Selatan via Shutterstock

Makanan populer yang banyak di warung makan kaki lima ini, hanya ada di Korea Selatan. Sannakji adalah gurita yang masih hidup lalu dipotong-potong dan dimakan mentah. Biasanya ditaburi dengan daun bawang, minyak wijen serta wijen, lalu dicocol dengan bumbu khas korea.

Daging yang kenyal dan goyang-goyang di dalam mulut menjadi sensasi tersendiri. Sannakji merupakan makanan khas Tradisional Korea Selatan. Ingin mencobanya? Tidak perlu jauh-jauh karena di Jakarta ada restoran yang menyediakan menu Sannakji

Resto San Jung di Jl. Boulevard Palem Raya, Karawaci, Tangerang. Buka setiap hari Senin-Jumat pukul 11.00-14.30, 16.30-22.00 WIB. Lalu di hari Sabtu-Minggu pukul 11.00-22.00 WIB. Harga mulai Rp10.000-Rp350.000.

3. Cacing Mopane, Zimbabwe 

Cacing mopane via Shutterstock

Cacing mopane ini merupakan camilan masyarakat Zimbabwe, biasanya disajikan kering setelah dikeluarkan isi dalam perutnya, lalu dijemur dibawah sinar matahari. Jenis cacing ini adalah spesies Gonimbrasia atau lebih dikenal ngengat kaisar, protein yang dikandung cacing mopane ini cukup tinggi dibanding daging sapi.

Jika Teman Traveler penasaran ingin mencoba bisa berkunjung ke Zimbabwe, sering dijual di pasar dan harganya tergantung ukuran dan daerah panen.

4. Tarantula, Kamboja 

Tarantula atau A-ping via Shutterstock

Pada Tahun 1970an saat masa pemerintahan Khmer Merah, masyarakat kamboja mengalami kelaparan lalu mereka memakan apa saja untuk menyambung hidup, salah satunya tarantula. Sampai sekarang masyarakat Kamboja masih memakannya.

Tarantula atau disebut a-ping sangat populer di Kamboja biasanya dimasak dengan cara digoreng dengan gula, garam dan bawang putih. Tenang rasanya mirip seperti memakan permen.

Ingin coba? Saat berkunjung ke Kamboja Teman Traveler bisa menemukannya dengan mudah di pinggir jalan Skuon atau di pasar-pasarnya. Harganya berkisar USD 1 atau Rp11.000 saja.

5.Escamole, Meksiko 

Escamole via Shutterstock

Escamole adalah kaviar serangga berasal dari telur semut raksasa Meksiko, biasanya disajikan dengan cara digoreng seperti nasi goreng atau dimasak bersama sayur atau menjadi isian makanan ringan seperti taco. Melihat bentuknya memang seperti nasi tetapi tidak banyak orang yang menyukainya. 

Escamole ini sangat mudah ditemukan di restoran-restoran Meksiko atau kedai-kedai taco di pinggir jalan, makanan ini bercita rasa seperti mentega dan keju cottage. 

Itulah street food terekstrem di dunia, jika Teman Traveler suka tantangan bisa mencoba mengunjungi negara tersebut dan makan makanan khasnya yang ekstrim. Next

ramadan

Menikmati Buah Durian di Desa Sawahan Watulimo

Ilustrasi membawa koper saat liburan

Tips Pilih Koper Buat Traveler, Jangan Asal Beli Lho