in , ,

Mengejar Sunrise di Gunung Batur, Instagenic nan Memukau

Pengalaman Mendaki Gunung Batur di Bali

Berburu sunrise di Gunung Batur
Berburu sunrise di Gunung Batur (c) Helga Christina/Travelingyuk

Liburan ke Bali biasanya hanya identik dengan pantai. Teman Traveler ingin mencari suasana baru? Kalian bisa coba mendaki gunung. Apalagi Pulau Dewata memiliki tiga lokasi yang sudah terkenal di kalangan pendaki, yaitu Gunung Agung, Batur, dan Abang. Agar lebih berkesan, coba mengejar sunrise di Gunung Batur.

Baca juga : Masjid Sultan, Megah dan Pertama di Singapura

monyet yang ada di atas gunung cukup nakal
Monyet di sekitar Gunung Batur (c) Helga Christina/Travelingyuk

Gunung yang pertama disebut cukup direkomendasikan bagi para pemuja panorama matahari terbit. Sunrise di Gunung Batur benar-benar memesona dan mengundang decak kagum. Yuk, simak pengalaman saya mendaki Batur berikut ini. Kira-kira susah atau gampang ya?

Persiapan Sebelum Menuju Puncak

spot di gunung yang instagenic seperti sedang di atas awan
Berada di puncak bagaikan di atas awan (c) Helga Christina/Travelingyuk

Sebelum memulai perjalanan mendaki Gunung Batur, tentunya Teman Traveler harus mempersiapkan beberapa hal terlebih dahulu. Semakin matang persiapan, diharapkan kendala yang mungkin muncul selama pendakian bisa diminimalisir.

Pertama, pastikan Teman Traveler punya kondisi mental dan stamina prima. Hal ini merupakan salah satu persiapan paling penting sebelum mendaki untuk sunrise di Gunung Batur. Jangan sampai mendaki dalam kondisi sakit, kelelahan, atau lainnya. Hal ini berpotensi membuat pendakian kalian terhenti di tengah jalan

Saat berburu sunrise di Gunung Batur, jangan lupa mengenakan jaket. Suhu di sekitar gunung cukup dingin. Sebaiknya kalian mengenakan pakaian hangat dan berbahan tebal. Dengan demikian, udara dingin yang menusuk takkan mengganggu perjalanan Teman Traveler.

pemandangan dari gunung batur
Pemandangan awan dari Puncak Gunung Batur (c) Helga Christina/Travelingyuk

Jangan lupa juga untuk menggunakan sepatu khusus. Gunung Batur memiliki medan berbatu dan berpasir. Sebaiknya Teman Traveler mengenakan sepatu khusus hiking atau alas kaki dengan sol karet dan sejenisnya. Pilihlah sepatu dengan material tebal, agar bisa melindungi kaki dari hal-hal tidak diinginkan.

Berikutnya, siapkan perbekalan minuman dan makanan. Hal ini juga tidak kalah penting. Pastikan Teman Traveler membawa air minum dalam jumlah cukup, sehingga kalian tidak dehdirasi di tengah jalan. Perjalanan menuju puncak Batur lumayan menguras tenaga.

Namun, andai Teman Traveler kehabisan perbekalan, tidak usah khawatir. Di sekitar gunung ada banyak warung. Di tengah-tengah jalur pendakian kalian juga akan menemukan penjaja makanan dan minuman. Namun patut dicatat, harga yang dipatok di sini lebih mahal dari warung di kaki gunung.

Terakhir, saat berburu sunrise di Gunung Batur, pastikan tidak lupa membawa kamera dan mempersiapkan segala perlengkapan lainnya. Pemandangan dari puncak Batur sangat indah, sayang sekali jika tak diabadikan

Petualangan Dimulai

perjalanan mendaki gunung bersama teman teman
Perjalanan mendaki gunung (c) Helga Christina/Travelingyuk

Gunung Batur terletak di wilayah Kintamani, Kabupaten Bangli. Kami memulai perjalanan dari Nusa Dua dan memakan waktu sekitar tiga jam. Pendakian umumnya dimulai dari penanjakan Pura Pasar Agung. Namun sebelumnya Teman Traveler harus melakukan registrasi di pos dan membayar biaya retribusi.

Ketika kami sampai di pos registrasi, waktu sudah menunjukkan pukul 03.00 pagi. Kami lantas memutuskan mampir ke warung sekitar untuk menghangatkan diri sambil meneguk secangkir kopi kintamani.

titik mulai pendakian
Titik mulai pendakian (c) Helga Christina/Travelingyuk

Teman Traveler bisa memilih mendaki sendiri atau ditemani guide. Khusus untuk wisatawan asing, pendakian wajib didampingi pemandu lokal. Kami lantas memutuskan untuk tidak menggunakan jasa guide.

Pukul 04.00, kami memulai perjalanan dengan mengikuti rombongan yang juga akan mendaki Gunung Batur. Pendakian menuju puncak dapat ditempuh dalam waktu sekitar dua jam.

15 menit pertama, jalan yang kami lalui masih diaspal rata, dilanjutkan dengan jalur yang sedikit menanjak. Setengah jam berlalu, kami mulai berjalan di atas medan kerikil sekitar. Berikutnya, perjalanan menuju puncak gunung harus ditempuh dengan melewati medan berbatu, berpasir licin, dan menanjak.

Indahnya Sunrise di Gunung Batur 

sunrise
Pemandangan matahari terbit yang indah (c) Helga Christina/Travelingyuk

Kami lantas memutuskan menikmati sunrise di pos puncak gunung. Pemandangna yang tersaji begitu indah. Matahari tampak perlahan-lahan menampakan wujudnya dari balik cakrawala. Kurang lebih satu jam kami hanya duduk sembari meresapi syahdunya suasana dan pemandangan menakjubkan di puncak Batur.

Begitu matahari sudah mulai naik, kawanan monyet datang menghampiri kami. Mereka rupanya ingin mencari makanan dari perbekalan yang dibawa rombongan pendaki. Dalam situasi ini, Teman Traveler harus tetap waspada. Jangan sampai barang bawaan kalian raib dirampas hewan nakal tersebut.

menaikmati sunrise dari atas pos pemberhentian
Menikmati sunrise di pos pemberhentian (c) Helga Christina/Travelingyuk

Setelah puas menikmati pemandangan Batur, kami lantas memutuskan turun. Sungguh pengalaman mengesankan. Apalagi medan yang dilalui tidak terlalu merepotkan, cocok untuk pendaki pemula.

Setiap sudut Gunung Batur juga sangat instagenic untuk berfoto. Namun, sebaiknya jangan mendaki saat musim hujan karena medan akan sangat licin. Selain itu, pemandangan matahari terbit takkan terlihat secara maksimal.

Bagaimana Teman Traveler, tertarik mendaki dan berburu sunrise di Gunung Batur? Next

ramadan

Written by Helga Christina

Penulis adalah kontributor lepas di travelingyuk.com

Wonderful Tiny Islands in Lombok

Island Hopping di Berau Kalimantan Timur, Serunya Bisa Bermain Ubur-ubur Tanpa Takut Disengat!