Mungkin teman traveler jarang sekali menemukan taman dengan hiasan buah Markisa diseluruh lahan. Secara garis besar, buah Markisa termasuk ke dalam jenis buah-buahan semacam konyal dan delima. Pohonnya merambat dan membutuhkan penopang. Tanaman Buah Markisa ini seperti tanaman anggur. Merambat dan membutuhkan penyangga. Dalam luasan tertentu, satu tanaman buah Markisa harus ditanam dengan anggang jarak kira-kira dua meter. Hasilnya, enam tanaman buah Markisa dengan jarak tanam dua meter itu, bisa dipanen dalam kurun waktu empat bulan.
Baca juga : Halal Park di Senayan, Pilihan Wisata Baru di Sekitaran Gedung Para Dewan
Nah, ditaman Markisah Cikijing ini cocok sekali dijadikan markas markisa dimana setiap empat bulan sekali banyak warga yang berdatangan ke taman ini hanya untuk memanen buah markisa dengan cuma cuma. Banyak pengunjung yang menikmati momen ini selama seminggu hingga dua minggu lamanya saat buah markisa mulai berbuah sempurna.
Tanaman Buah Markisa ini bisa tumbuh dan berbuah subur di ketinggian 500-700 di atas permukaan laut (dataran tinggi). Tak semua dataran tinggi membuat tanaman markisa dapat berbuah baik dan bagus seperti di Jagasari Cikijing, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat ini. Ada juga yang tumbuh didataran rendah namun buahnya kurang baik dan tidak begitu bagus. Mungkin kandungan dalam tanah memengaruhinya. Dari sumber lain juga mengatakan hal yang sama, dalam membudidayaan Buah Markisa ternyata dipengaruhi oleh tingginya tanah yang ditumbuhi.
Selain mengandung nutrisi vitamin C yang kadarnya lebih tinggi dan lebih baik daripada jeruk, Buah Markisa ini pernah dicari oleh para penggemarnya di pasar tradisional maupun modern, namun tidak dijual di pasaran. Dulu, ada orang Sumedang yang datang ke Cikijing, nyari buah Markisa. Tidak ada. Larinya ke sini, karena ada yang ngasih tau. Langsung pesan 10 kilogram, juga sekaligus membeli sirup dan dodol Markisa. Mantab sekali bukan ? Next