Malang punya segudang wisata menarik yang kerap menjadi tujuan liburan baik masyarakat setempat maupun luar kota dan turis asing. Namun, akibat virus corona yang menghawatirkan seluruh pelosok Dunia dan Indonesia, banyak wisata yang terpaksa ditutup akibat meluasnya wabah tersebut. Tidak luput dari perhatian pemerintah, wisata hingga gunung di Taman Nasioanl Wisata Bromo juga ditutup. Kenapa dan hingga kapan penutupan wisata ini akan berlangsung? Yuk simak ulasan berikut.
Baca juga : Mulai Dibuka Hari Ini, Berikut Fakta Gunung Merbabu
Jumlah Pengunjung yang Semakin Meningkat
Pada tahun 2019 lalu, wisata gunung bromo memiliki peminat yang tidak sedikit karena memang destinasi ini menjadi wisata unggulan di Jawa Timur. Tercatat bahwa kurang lebih 690.831 orang telah mengunjungi Bromo. Sebanyak 21.409 orang merupakan wisatawan mancanegara dan sisanya adalah pengunjung dalam negeri. Jumlah yang tidak sedikit itu menyebabkan Bromo memiliki potensi tinggi penyebatan virus corona. Oleh karena itulah, penutupan wisata dirasa menjadi keputusan yang tepat saat ini.
Mendapatkan Surat Edaran
Keputusan penutupan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dilandaskan berbagai surat edaran yang mengintruksikan tindakan tersebut. Beberapa surat edaran itu datang langsung dari pusat yakni Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta surat edaran yang berasal dari Direktur Jenderal Konservasi Daya Alam dan Ekosistem. Selain pusat, penutupan juga didasarkan atas surat edaran dari Sekertaris Daerah Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Jadi tidak ada lagi alasan untuk tetap membuka wisata Bromo ditengah wabah virus corona.
Tanggal Penutupan
Penutupan ini dievaluasi secara berkala tergantung perkembangan penyakit menular yang diakibatkan oleh virus corona. Selain itu, penutupan juga tetap memperhatikan kebijakan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta pemerintah daerah. Kawasan ini mulai ditutup dari tanggal 19 hingga 31 Maret 2020. Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi keselamatan serta kesehatan masyarajat, petugas dan wisatawan yang beraktivitas sekitar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini.
Arahan Agar Tetap Waspada dan Tidak Panik
Selain menutup wisata, pemerintah juga memberikan arahan kepada masyarakat untuk tidak panik dan tetap waspada dalam menyikapi wabah ini. Selain itu, Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisporaparbud), Bapak Sugeng Wiyanto memberikan arahan kepada pemilik dan pengelola restaurant, hotel dan homestay di sekitar area wisata untuk wajib mengikuti protokol kesehatan dari Dinas Kabupaten Probolinggo agar penyebaran virus tidak berdampak lebih besar.
Itulah beberapa alasan dan informasi terkait penutupan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Diharapkan semua orang dapat mengikuti arahan yang telah ditetapkan dan dapat mengikuti segala aturan yang telah diinstruksikan. Jangan panik dan tetaplah waspada! Next