in ,

Tersesat Saat Mendaki, Tanda SOS dari Benda-benda Ini Bisa Bantu Menyelamatkanmu

Tersesat Saat Mendaki, Tanda SOS dari Benda-benda Ini Bisa Bantu Menyelamatkanmu

Bentuknya Kecil Tapi Manfaatnya Besar
Bentuknya Kecil Tapi Manfaatnya Besar

Mendaki gunung, perlu persiapan matang. Sekalipun oleh orang-orang yang sudah terbiasa. Karena, mendaki gunung, artinya berhubungan langsung dengan alam, tempat segala sesuatu sulit ditebak. Selain harus mempersiapkan fisik agar kuat menghadapi medan, juga wajib mempersiapkan benda-benda ini. Bisa digunakan dalam keadaan darurat, sebagai SOS saat tersesat. Apa saja benda-benda yang dimaksud? Simak uraian berikut!

Baca juga : Membatik Bersama Travelingyuk, Menelusuri Perjalanan Batik Sebagai Identitas Bangsa

1. Batang Fosfor

Batang Fosfor atau Glow Stick yang Bisa untuk Konser dan Tanda Bahaya Saat Mendaki
Batang Fosfor Tanda Bahaya Saat Mendaki via Instagram/ou_warehouse

Pemahaman SOS saat tersesat, mestilah menjadi pengetahuan dasar yang wajib diketahui oleh para pendaki. Teman Traveler, bagaimana pun mendaki gunung sudah menjadi hobi, keselamatan tetap nomor satu. Benda pertama yang bisa dipakai untuk mengabarkan bahaya atau butuh pertolongan adalah batang fosfor atau glow stick bisa dipakai saat Teman Traveler kehilangan arah ketika mendaki di malam hari. Cahayanya yang kontras, pasti akan menarik perhatian.

2. Cermin, Sepele Tapi Berguna

Cermin yang Dipantulkan ke Cahaya Matahari Bisa Menjadi Tanda
Cermin yang Dipantulkan ke Cahaya Matahari Bisa Menjadi Tanda via Instagram/jakartastore_ku

Benda ini kerap disepelekan. Padahal, cermin bisa membantu Teman Traveler dalam keadaan terdesak saat mendaki gunung. Pantulan cahaya dari cermin yang diarahkan ke matahari, dapat berfungsi seperti benda berkilau yang menyilaukan. Ia akan bantu mengabarkan bahwa Teman Traveler sedang butuh bantuan. Jika kebetulan tidak membawa cermin, gunakan benda-benda dengan permukaan yang mengkilat. Tempatkan ia hingga matahari dapat memantulkan cahaya dengan sempurna.

3. Selain untuk Penerangan, Senter Bisa untuk Tanda

Senter untuk Naik Gunung
Senter untuk Naik Gunung via Instagram/onsight_adventure

Senter menjadi benda yang wajib dibawa sebagai SOS saat tersesat di gunung. Selain berfungsi sebagai penerangan ketika mendaki di malam hari, senter juga bisa menjadi tanda “save our soul” pada siapa pun yang melihatnya. Menggunakan senter sebagai tanda meminta bantuan juga tidak sembarangan. Terus tekan tombol on/off pada senter selama satu menit sebanyak 60 kali untuk mengabarkan bahwa Teman Traveler butuh bantuan.

4. Tiup Peluit Sembilan Kali untuk Mengabari Ketika Tersesat Saat Mendaki

Bentuknya Kecil Tapi Manfaatnya Besar
Bentuknya Kecil Tapi Manfaatnya Besar via Instagram/luwuk_adv_bracelet

Satu lagi benda sederhana yang bisa bantu Teman Traveler selamat saat tersesat mendaki gunung. Benda ini kecil, tidak makan tempat, jadi tidak ada alasan untuk tak membawanya saat mendaki ya. Gantungkan peluit di leher agar bisa digunakan kapan saja. Peluit sangat membantu saat Teman Traveler sudah kehabisan suara untuk meminta tolong.

Bunyi peluit bisa terdengar sampai 1,6 km. Untuk mengabarkan butuh bantuan, Teman Traveler harus meniupnya sebanyak 9 kali, masing-masing tiga kali tiupan pendek, tiga kali tiupan panjang dan tiga kali terakhir tiupan pendek lagi. Metode tiupan peluit ini merupakan sandi atau sinyal SOS yang sudah disepakati secara internasional.

5. Radio Komunikasi

Radio Komunikasi Wajib Dimiliki Saat Mendaki
Radio Komunikasi Wajib Dimiliki Saat Mendaki via Instagram/vitaitwowayradio

SOS saat tersesat di gunung menggunakan radio komunikasi sudah merupakan yang paling aman dan efektif. Teman Traveler bisa berkomunikasi langsung dengan kawan atau pos pendakian menggunakan benda ini. Namun sekarang, layanan telepon selular juga sudah bisa digunakan di pegunungan. Jadi, selain radio komunikasi, Teman Traveler juga bisa menggunakan telepon genggam.

Selain benda-benda di atas, SOS saat tersesat di gunung bisa menggunakan cara-cara konvensional. Seperti membuat api unggun untuk menciptakan asap. Namun, cara ini harus dibarengi dengan sikap tanggungjawab ya. Hati-hati untuk menjaga agar api tidak melebar. Jika sudah berhasil mengabarkan keberadaan Teman Traveler, jangan lupa matikan api unggun dengan sempurna. Stay safe! Next

ramadan
Rujak batu-batu makanan khas Bali

Uniknya Rujak Batu-Batu di Bali, Berbahan Apa Sih?

Gunung Cumbri

Bukit Cumbri, Wisata di Ketinggian Wonogiri dengan Pemandangan Ciamik