Kawasan Puncak memiliki beragam atraksi menarik yang sayang dilewatkan, salah satunya adalah Telaga Warna. Wisata hits di Bogor ini terletak di Jalan Raya Puncak, Cianjur, Tugu Utara, Kecamatan Cisarua. Lokasinya tidak jauh dari Puncak Pass. Sebelum berkunjung, yuk dibaca dulu ulasan berikut sebagai pedoman.
Baca juga : Nikmatnya Nyeduh Teh Tanpa Gula, Berikut Racikannya!
Masuk Telaga Warna
Di depan pintu masuk sudah ada petugas yang berjaga. Dengan membayar Rp25.000an kita sudah bisa mengunjungi telaga ini. Di pintu masuk juga ada tukang ojek dan mobil yang diberi hiasan berbentuk biantang untuk berkeliling kebun.
Masuk ke dalam sekitar 200m dengan kondisi jalanan berbatu dan di temani hamparan kebun teh di samping kanan kiri. Untuk menuju parkiran letaknya 500 m dari pintu masuk ke dua. Petugas mengingatkan untuk selalu menjaga tiket jangan sampai hilang.
Bila Teman Traveler membawa kamera DSLR maka akan dikenakan biaya sebesar Rp250.000an. Bisa juga menitipkan kamera tersebut di petugas, jika tidak ingin mengeluarkan biaya segitu.
Berfoto di Telaga yang Diselimuti Mitos
Kawasan taman wisata Telaga Warna menawarkan panorama alam yang masih asri. Dari pintu masuk sudah terlihat danau berwarna hijau. Pengunjung dapat menikmati pemandangan dan mengelilingi danau menggunakan perahu atau rakit.
Kemudian bisa berfoto dan bercengkrama dengan puluhan monyet yang ada di sini. Tapi, harap berhati-hati jika mengeluarkan plastik atau barang yang menarik perhatian monyet. Bisa-bisa barang kita direbut oleh primatan satu ini.
Kalau ingin memberi makan, bisa membeli kacang yang dijual pedagang di sini. Dengan Rp10.000an sudah mendapatkan kacang sebanyak 3 bungkus.
Selain alamnya, ada juga mitos yang beredar mengenai destinasi ini. Konon, Telaga Warna adalah tangisan dari Prabu Suryanala dan sang permaisuri atas kelakuan anaknya yang kasar bernama Putri Ayu Kencana Ungu.
Menyusuri Hutan
Setelah puas berfoto dengan monyet, saya melanjutkan perjalanan ke arah hutan. Ada beberapa rumah yang berderet untuk disewakan. Lokasinya pas di depan telaga. Fasilitas yang disediakan lengkap dengan harga yang berbeda-beda pula.
Jalanan masuk ke hutan berupa jembatan kayu yang cukup instagenic sebagai latar berfoto. Hanya sempat berjalan sekitar 200 meter, selebihnya jalanan ditutup pembatas agar tidak dilewati. Entah kenapa alasannya.
Kemudian saya sempat menyusuri sisi lain, tepat di depan penginapan yang menghadap ke telaga. Suasananya sangat tenang. Tapi agak sedikit seram apabila berjalan sendirian di sini.
Kita juga bisa menikmati wahana flying fox yang dibanderol harga Rp50.000an. Cukup bilang kepada petugas, nanti disiapkan peralatannya. Setelah puas bermain, jangan khawatir bagi kalian yang kelaparan, karena ada warung di bawah tempat flying fox. Fasilitas lainnya adalah musala dan toilet.
Saat waktu makan siang tiba, semakin banyak pengunjung berdatangan. Nah, beberapa monyet pun pasti sudah mengintai barang bawaan pengunjung yang berbahan plastik. Jadi, simpan dan tutup rapat rapat tas kalian sebelum masuk ya.
Bila Teman Traveler berwisata ke Puncak, sempatkan mampir Telaga Warna, ya. Lumayan bisa refreshing jalan-jalan di pinggir danau sambil menyusuri hutannya. Next