Sebagai Kota Pahlawan, Surabaya banyak menyimpan tempat-tempat bersejarah yang menarik untuk dibahas. Tempat-tempat itulah yang menjadi saksi akan perlawanan masyarakat terhadap penjajah khususnya Belanda. Travelingyuk akan mengajak Teman Traveler untuk berkeliling ke tempat bersejarah di Surabaya yang memiliki cerita unik. Penasaran?
Baca juga : Sunny Side Up Tropical Festival dan Acara Musik Lain yang Wajib Tonton di Bulan Agustus 2016
Makam Peneleh
Berada di Jl. Peneleh, makam ini sangat unik jika dibandingkan dengan makam yang lain. Terlihat sebuah patung berbentuk malaikat berdiri dengan tinggi sekitar 1,5 meter. Makam Belanda ini dibangun dengan bentuk yang bermacam-macam mulai dari batu yang disemen, batu marmer, dan ada yang menggunakan besi tempa. Karena keunikannya, makam peneleh juga sering dijadikan sebagai lokasi pemotretan prewedding, fashion, dan aktifitas fotografi lainnya. Namun kondisi pemakaman cukup memprihatinkan, bahkan terdapat lubang yang berukuran cukup besar pada makam.
Museum Siola
Museum Siola ini telah berdiri sejak tahun 1877 oleh investor berkebangsaan Inggris yang bernama Robert Laidlaw. Pada awalnya gedung ini merupakan sebuah toko perbelanjaan dengan nama “Het Engelsche Warenhuis”. Saat pendirinya meninggal dunia, gedung ini diambil alih oleh perusahaan Jepang dan diganti menjadi Toko Chiyoda. Toko ini pun juga tidak bertahan lama dan pada tahun 1945, gedung ini dialihfungsikan sebagai gedung pertahanan rakyat Surabaya dari pasukan sekutu.
Setelah perang berlalu, gedung ini sempat dibiarkan dan tidak terawat. Pada masa kepemimpinan Soekarno, Pemkot Surabaya mengambil alih gedung ini sebagai aset. Namun, pada tahun 1960 lima orang pengusaha berniat untuk memperbaiki gedung tersebut dan menjadikannya sebagai pusat perbelanjaan. Sempat mangkrak, walikota Surabaya lalu menjadikan tempat ini sebagai museum yang kita kenal sekarang dan berlokasi di Jalan Tunjungan No.1, Genteng, Surabaya.
Menara Syahbandar
Menara Syahbandar ini pernah menjadi Markas Serikat Pelayaran Indonesia yang berjuang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1945 silam. Mereka menghimpun para pelaut dan juga pekerja bangunan untuk melakukan gerakan bawah tanah dan menyabotase kepentingan musuh saat itu. Pada awal abad ke 20, Surabaya sendiri merupakan kota terbesar di Hindia Belanda dengan memiliki pelabuhan tersibuk. Hal itu terjadi karena pelabuhan Kali Mas menjadi gerbang utama masuknya proses perdagangan kala itu. Jangan lupa mampir ke tempat bersejarah di Surabaya satu ini.
Jalan Gula
Jalan Gula ini merupakan salah satu kawasan tua yang ada di kota Surabaya. Terletak di kawasan Bongkaran, Pabean Cantian, kawasan ini tampak sempit karena diapit oleh gang dengan ukuran kecil. Teman Traveler dapat dengan mudah menemukan bangunan dengan arsitektur kuno. Tak heran, banyak dari pengunjung yang datang mengabadikan momen dengan berfoto-foto. Dulunya, kawasan ini merupakan sebuah pabrik tembakau milik para pengusaha Belanda. Seiring berjalannya waktu, tempat ini terbengkalai begitu saja.
Itulah beberapa cerita singkat di balik tempat bersejarah di Surabaya. Selain berburu rujak cingur, bisa nih untuk spot foto. Tertarik untuk mengunjungi yang mana? Next