Kedai kopi biasanya dijadikan tempat untuk nongkrong bersama dengan teman, atau bersantai-santai. Namun ada yang unik dari sebuah kedai kopi di Garut. Bagaimana tidak, saat kamu di luarnya, akan ada tulisan besar ‘Tempat Penitipan Suami’ ditambah lagi dengan ‘Penangkaran Buaya’. Sebenarnya ini merupakan kedai apa?
Baca juga : Sinio Malang, Nongkrong Hits ala Angkringan
Teknik Marketing dari Sang Empunya
Saat dilihat dari luar, mungkin Teman Traveler akan percaya jika tempat ini merupakan lokasi penitipan suami dan juga penangkaran buaya. Banyak orang mengira demikian. Bahkan, ada beberapa orang yang menyebutkan sang empunya, Edi Setiadi perlu memiliki izin dari BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) jika membuka penangkaran buaya
Namun ternyata, hal tersebut merupakan teknik marketing yang dilakukan oleh sang pemilik. Saat masuk ke dalamnya, ternyata ini merupakan tempat ngopi biasa dengan nama Kedai Dukun. Lokasi ini merupakan kedai baru yang dibuka pada bulan Mei 2019. Buaya sendiri merupakan singkatan dari ‘Bikin Usaha Asal Yakni Aja’. Cerdas bukan main, kan?
Maksud dari Tempat Penitipan Suami
Sementara itu, mungkin banyak yang bertanya-tanya apa sebenarnya maksud dari tempat penitipan suami di sini. Ternyata, Mang Kuwu, sapaan akrab Edi Setiadi, menyebutkan karena memang lokasi usahanya berada di sekitar pasar dan beberapa toko, maka dari itulah kedainya jadi tempat ‘menitip’ suami sembari menunggu istrinya belanja.
Alamat Kedai Dukun
Karena slogannya yang unik, kedai di Garut ini menjadi viral di banyak media sosial. Di dalamnya banyak menawarkan menu-menu seperti halnya kopi, camilan, dan makanan berat seperti halnya nasi goreng. Harganya sangatlah terjangkau, mulai dari Rp12.000-18.000. Alamatnya berada di dekat Pasar Guntur Ciawitali, pertigaan Jl. Pataruman, Garut.
Teknik pemasaran yang sangat unik ya Teman Traveler. Jika kamu sedang jalan-jalan ke Garut, jangan lupa mampir ke tempat ini. Next