Ubud merupakan salah satu daerah yang mempunyai pesona sendiri di pulau Bali, berbeda dari daerah-daerah di Bali yang lain seperti Uluwatu yang terkenal dengan pantai, tebing-tebing, dan sunsetnya, Ubud merupakan daerah yang terkenal karena memberi spirit kepada jiwa dan pikiran. Banyak lokasi di Ubud yang bisa kamu kunjungi untuk berwisata, dengan pemandangan khas hijaunya yang ada dimana-dimana, berikut ini adalah daftar tempat-tempat yang memanjakan matamu yang wajib kamu kunjungi di Ubud.
Baca juga : Ketika Sebuah Sajian Bernilai Budaya, Ini Dia Kuliner Tradisional Perayaan Maulid Nabi di Indonesia
1. Campuhan Ridge Walk.
Bukit Suci Gunung Lebah Campuhan merupakan nama asli dari Campuhan Ridge Walk, bukit ini memiliki lintasan hanya untuk pejalan kaki ataupun bagi yang ingin berjogging, lintasannya sendiri pun berada di tengah-tengah padang rumput hijau di bukit Campuhan, sehingga jika kita berjalan di sepanjang bukit ini, pemandangan hijau asri inilah yang ditawarkan oleh bukit Campuhan.
Akses menuju ke bukit Campuhan tidak begitu sulit dan mudah dijangkau, tidak jauh dari wilayah pusat Ubud, wisatawan bisa menuju ke bukit Campuhan menggunakan kendaraan bermotor dan memarkirkannya di lahan kosong sekitar sekolah dasar di jalan masuk menuju bukit, karena setelah dari situ, wisatawan hanya bisa berjalan kaki menuju ke bukit.
Melintasi sungai dan melewati sebuah pura yang bernama Pura Gunung Lebah, wisatawan akan sedikit melewati track yang menanjak di beberapa titik. Karena di bukit tidak ada penjual apapun, maka sangat disarankan untuk membawa air minum terlebih dahulu sebelum ke bukit.
Perjalanan ke bukit pun bisa dibilang cukup melelahkan karena tracknya yang panjang sekitar 2 kilometer, track yang sedikit menanjak, dan waktu tempuh sekitar 15-20 meni berjalan kaki, maka upayakan memakai pakaian dan alas kaki yang cukup nyaman untuk berjalan jauh. Sangat disarankan juga untuk ke Bukit Campuhan pada pagi hari, untuk jogging atau sekedar berjalan-jalan pagi, karena udaranya yang masih sejuk dan
tidak terkena sinar matahari yang berlebih.
Maka menikmati Bukit Campuhan di pagi hari sangat direkomendasikan, tidak lupa juga bisa menikmati sunrise dari bukit ini. Semua kelelahan pasti akan terbayarkan begitu wisatawan tiba di Bukit Campuhan, pemandangan yang asri, hamparan hutan di sekitar, serta lembah akan menjadi bayaran yang setimpal untuk tenaga yang telah dikeluarkan. Sangat tidak direkomendasikan siang hari untuk berkunjung ke sini karena sangat panas dan terik matahari.
2. Ubud Palace
Istana yang terletak di pusat Ubud ini bernama Puri Saren Agung, karena lokasinya yang sangat berdekatan dengan lokasi wisata Ubud lainnya, sehingga istana ini dapat ditempuh dengan berjalan kaki dari beberapa titik wisata di Ubud. Selain menawarkan wisata dengan berkeliling istana, wisatawan juga dapat menikmati pementasan tari tradisional yang diadakan pada malam hari pukul 19.30 WITA setiap harinya.
3. Pasar Seni Ubud
Tidak jauh dari Ubud Palace, wisatawan bisa berbelanja oleh-oleh kerajinan khas yang dijual di Pasar Seni Ubud. Berbagai jenis kerajinan tangan dijual di sini, mulai dari gelang, kalung, gantungan kunci, hingga tas rotan yang sedang hits saat ini. Jika tidak ingin berbelanja, Pasar Seni Ubud juga terkenal instagramable karena estalasi barang dagangan yang ada membuat indah untuk dijadikan background foto wisatawan. Menarik bukan?
4. The Sacred Monkey Forest Santuary
Siang hari merupakan saat yang tepat untuk menjelajahi Monkey Forest Ubud ini, karena wisatawan akan masuk ke area hutan yang begitu rimbun, sehingga walau dalam keadaan cuaca panas pun, berada di area Monkey Forest Ubud ini pun tetap akan merasa sejuk. Bernama asli Mandala Suci Wenara Wana, monkey forest dibuat sebagai bentuk pelaksanaan ajaran Tri Hita Karana yang berarti tiga cara untuk mencapai kesejahteraan lahir dan batin.
Dengan melestarikan hutan dan satwanya sebagai bagian dari alam, manusianya dan pura-pura yang ada di sekitar hutan sebagai bentuk hubungan dengan Tuhan. Tiket untuk masuk ke Monkey Forest Ubud dibandrol dengan harga Rp 80.000 sudah termasuk pajak, tidak ada perbedaan harga bagi wisatawan asing maupun lokal.
Terdapat 3 pura di dalam hutan ini, Pura Dalem Agung yang berlokasi di barat daya kawasan, Pura Beji di barat laut kawasan, dan Pura Prajapati di timur laut kawasan, selain itu juga ada ruang pameran yang berisi lukisan-lukisan yang di dalamnya berisi lukisan bertema kera dan sejarah-sejarahnya bagi umat Hindu Bali, serta ada beberapa foto dokumentasi asal muasal dan sejarah hutan kera ini berada.
Untuk para pengunjung Monkey Forest sebaiknya mematuhi beberapa peringatan yang tertera di lokasi seperti dilarang membawa tas plastik atau botol plastik, karena kera-kera di sini akan berusaha mengambil barang-barang tersebut, lalu tidak memberi makanan apapun dari luar karena para kera ini telah diberi persediaan makan yang alami sehingga kera-kera tersebut tetap terjaga gaya hidup habitat alaminya dan terjaga kesehatannya karena makanannya terkontrol dengan baik oleh pengelola hutan.
Serta tidak melakukan kontak fisik apapun dengan kera-kera ini, karena kera-kera ini merupakan kera liar yang tindakannya tidak terprediksi seperti hewan peliharaan lainnya, demi menghindari resiko tindakan agresif dari kera sebaiknya tetap menjaga sikap dengan kera-kera ini.
5. Seruni Pot and Terracotta.
Spot bonus untuk wisatawan yang mencari spot foto instragamable sambil berwisata, bisa mampir ke tempat yang satu ini. Di Seruni Pot and Terracota wisatawan akan menjumpai berbagai pot yang terbuat dari tanah liat yang dilapisi dengan cat berwarna-warni dan juga dilukis dengan cantik sehingga menarik mata siapapun yang melihat untuk berfoto dengan pot-pot ini.
Tak hanya menjual berbagai ragam pot saja, namun wisatawan juga dapat menikmati pengalaman langsung membuat pot dan melukis di pot, ada kelas cara membuat pot yakni begginer class dan private class, dan satu lagi ada kelas drawing class, kelas-kelas tersebut dibuka setiap weekendnya di hari jumat, sabtu, dan minggu dengan mendaftar langsung di kontak yang telah disediakan di instagramnya @serayupotandterracotta .
Berfoto di sini tidak akan dipungut biaya dan wisatawan juga tidak lantas diwajibkan untuk membeli produknya, namun ada beberapa hal yang perlu wisatawan pahami saat berkunjung ke sini, karena banyaknya antusias wisatawan yang ingin berfoto-foto di galeri pot ini.
Sehingga kadang terjadi hal-hal yang tidak menyenangkan, seperti tidak menjaga kebersihan, memecahkan pot saat berfoto-foto namun tidak bertanggungjawab, dan beberapa hal lainnya yang seharusnya sebagai pengunjung tidak melakukan itu. Di luar itu, keindahan pot-pot yang ada di galeri ini memang terbukti dan menjadi rekomendasi yang tepat bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Ubud. Next