Padang Mangateh, begitulah masyarakat sekitar menyebut tempat ini. Sebuah peternakan dengan nama Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Padang Mangateh(BPTU-HPT). Tempat ini telah berdiri sejak tahun 1916.
Baca juga : Kuliner Khas Lebaran di Indonesia, Mulai Dari Opor Ayam Sampai Uvempoi
Hamparan padang rumput yang membentang di Padang Mangateh sering disebut mirip dengan New Zealand bagi orang yang sudah pernah datang ke tempat ini. Padang Mangateh terletak di Jl. Padang Mangatas, Mungo, Luak, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Jaraknya dari Kota Payakumbuh sekitar 12 KM.
Akses untuk sampai ketempat ini cukup mudah, sesampai dikota Payakumbuh perjalanan melewati Pasar Ibuah kemudian ada bundaran bernama Lobua Silang terus saja kearah Batang Tabik. Kemudian disebelah kanan Simpang Puskesmas Mungo. Anda tinggal jalan lurus saja hingga ada tugu beserta pos keamanan.
Sesampai di sana anda lapor kepada petugas. BPTU Padang Mengatas telah membuatkan sebuah prosedur untuk berkunjung ke sini. Prosedur tersebut merupakan cara untuk mendaftar agar bisa masuk ke Padang Mangateh. Namun jika anda pergi tidak berpasangan atau tidak ada lawan jenis didalam rombongan. Maka akses lebih mudah. Dengan sedikit merayu petugas maka anda diperbolehkan masuk namun dengan waktu terbatas ya.
Sesampainya disana anda akan disuguhkan pemandangan yang begitu asri nan elok! ditambah lagi gunung Sago yang menjadikan tempat ini semakin indah. Peternakan Padang Mangateh ini selain menjadi tempat wisata juga tempat penelitian/kunjungan bagi para pelajar hingga masahasiswa
Oh ya, beberapa tahun yang lalu tempat ini pernah ditutup untuk umum karena banyak sapi yang mati karena memakan sampah. Yap.. lagi dan lagi ini merupakan suatu permasalahan. BUANG SAMPAH SEMBARANGAN. Seiring terkenalnya tempat ini di masyarakat maka pengunjung pun datang silih berganti.
Sayangnya, pengunjung masih sangat kurang kesadarannya,sehingga mereka membawa makanan/minuman dari luar kemudian membuang bungkusnya di sini. Padahal tidak ada ruginya menyimpan dan membuangnya di tong sampah yang ada diluar area peternakkan. Dan pada tahun 2018 silam tempat ini kembali dibuka untuk umum namun dengan penjagaan yang lumayan ketat.
Dari fotonya saja sudah kelihatan keasrian tempat ini ya… saya sudah dua kali datang ketempat ini dan tidak pernah bosan. Apalagi hunting foto,rasanya setiap spot yang ada di sini wajib ada di kamera saya. Ketika kali kedua saya kesini saya menemukan spot baru yang bagus bagus. Pantas saja banyak fotografer yang jauh-jauh untuk datang kesini. Tempat ini juga sering dijadikan tempat foto Pre-wedding! udah kebayang deh hasilnya bagaimana… Tak perlu jauh-jauh ke New Zealand, cukup datang ke sini saja.
Untuk menelusuri peternakkan ini, anda diperbolehkan menaiki kendaraan. Jalannya yang mulus dan lurus sering dijadikan tempat untuk berfoto. Tetap berhati-hati ya jika berfoto dijalan, pastikan jalanan dalam keadaan sepi. Tapi jika cuaca sedang tidak bersahabat,para pengendara sepeda motor membawa mantel ya, sebab disini tidak ada tempat berteduh. Hanya ada pohon yang rindang saja, itupun anda akan tetap basah. jadi pastikan membawa mantel untuk antisipasi ya..
Sekian cerita dari saya tentang tempat wisata gratis namun super keren…ingat, jangan membuang sampah sembarangan yaa… Next