Seluruh traveler di dunia tahu bahwa objek wisata Raja Ampat, Indonesia merupakan destinasi yang harus dikunjungi. Ini tak lain karena keindahan pulau ini memang belum ada yang menyaingi. Pesona laut yang ditawarkan oleh bagian dari Papua ini bahkan termasuk terbaik yang pernah ada. Namun kini, salah satu kekayaan kita telah rusak. Ini penyebabnya
Baca juga : Ngabuburit di Masjid Salman Malang, Tak Kalah Megah dari Taj Mahal
Indahnya Raja Ampat
Raja Ampat berlokasi di sebelah barat Pulau Papua. Keindahan Raja Ampat ini sudah mendunia dan mengundang banyak wisawatan, baik lokal, maupun mancanegara untuk menyaksikan kecantikan panorama kepulauan ini dari dekat. Berbagai resor mewah yang ada, menunjukkan bahwa tempat wisata satu ini memang jadi andalan yang dimiliki Indonesia.
Satu dari 10 Spot Menyelam Terbaik di Dunia
Raja Ampat dikenal akan wisata bahari. Tak hanya panorama daratan, namun pemandangan bawah lautnya juga luar biasa cantik. Saking indahnya, kepulauan ini termasuk dalam 10 spot menyelam terbaik di dunia. Karangnya pun disebut-sebut sebagai yang paling kaya dan indah. Ada lebih dari 540 jenis karang dan semuanya termasuk 75% dari seluruh jenis karang dunia. Spesies-spesies unik pun masih bisa ditemukan di bawah laut.
Kini Terumbu Karang Rusak
Sayangnya, kini banyak sekali terumbu karang yang rusak. Rusaknya kekayaan bawah laut Raja Ampat ini bukan dikarenakan bencana alam, melainkan kelalaian manusia. Ada lebih dari 1600 m2 terumbu karang yang rusak akibat kandasnya sebuah kapal pesiar, MV Caledonian Sky.
Kronologi Kandasnya Kapal Pesiar MV Caledonian Sky
Pada hari Sabtu, 4 Maret 2017 kemarin, MV Caledonian Sky kandas dan memerlukan bantuan. Maka sebuah kapal penarik (tug boat), menarik kapal pesiar ini. Karena terlalu berat, tug boat sempat kesulitan. Kapten kapal terus berusaha hingga akhirnya bisa kembali berlayar. Sayangnya, penarikan ini menimbulkan kerusakan parah pada terumbu karang yang berada di bawah laut Raja Ampat.
Penampakan Raja Ampat yang Rusak
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar menunjukkan bahwa harta bawah laut tersebut rusak parah. Ada yang patah, pecah, bahkan terbelah. Saat ini, tim gabungan tengah dikerahkan untuk meneliti kerusakan dan juga meminta pihak kapal pesiar untuk mengganti rugi. Meskipun terbayar, namun butuh waktu bertahun-tahun untuk karang-karang tersebut bisa terlihat cantik seperti sedia kala.
Sedih, ya. Masih banyak turis yang hanya menikmati, namun tak juga menjaga keindahan wisata yang dikunjunginya. Jangan ditiru, ya. Next