Gagal terbang sesuai dengan jadwal, sudah menjadi hal biasa di dunia penerbangan. Namun, banyak faktor yang kadang membuat penumpang gregetan dengan pelayanan dari maskapai. Tidak hanya delay berjam-jam, beberapa penumpang juga pernah mengalami kerugian lantaran kasus overbooking. Kisah tidak mengenakkan ini pernah terjadi kepada seorang dokter asal China yang dipaksa keluar hingga mengalami luka serius akibat jumlah penumpang berlebihan.
Baca juga : Bali Caps Hostel, Tempat Menginap Murah Dekat Denpasar dan Kuta
Tidak hanya itu saja, kasus kehilangan tiket juga pernah dirasakan oleh beberapa penumpang. Seperti salah satu selebriti tanah air yang sempat kaget dan gregetan. Dilansir dari Tribunnews, kasus tidak mengenakkan ini menimpa pembawa acara sekaligus komedian bernama Ruben Onsu. Dari akun media sosialnya sendiri, pria ini tengah berada di Hongkong. Sayangnya, saat berniat pulang ke tanah air pada tanggal 1 Juli 2017 kemarin, ia kehilangan kursi pesawat.
Kronologi ini bermula ketika Ruben bersama keluarganya sampai di bandara Internasional Hongkong. Entah bagaimana ceritanya, tiga tiket pesawat kelas bisnis dan tujuh tiket pesawat kelas ekonomi yang dipegang Ruben beserta keluarganya malah sudah terjual untuk penumpang lain. Berkali-kali menekankan bahwa tiket pesawat bukan hasil endorse, namun pihak maskapai tidak memberikan jawaban jelas. Pegawai yang saat itu bertugas mengungkapkan bahwa pesawat sudah penuh. Kekecewaan Ruben pun akhirnya tercurahkan lewat akun media sosialnya.
Dalam curahan hatinya, ia mengungkapkan bahwa ia telah diperlakukan seenaknya oleh salah satu maskapai terbaik. Bahkan ia tidak terlambat datang lantaran sejak 6 jam sebelum jadwal keberangkatan sudah ada di bandara. Hingga saat ini, pihak maskapai tersebut masih belum memberikan klarifikasi mengenai kasus yang mengalami artis satu ini. Sementara netizen pun banyak memberikan tanggapan mengenai kisah Ruben.
Sebagian besar kaget karena sebuah maskapai tergolong cukup baik juga bisa melakukan kesalahan fatal. Apalagi gagalnya penerbangan ini untuk tiket pesawat kelas bisnis. Well, setidaknya banyak pembelajaran untuk kita agar selalu bijak dalam memiliki maskapai. Tidak semua yang baik akan memberikan pelayanan sempurna. Nah, pernah mengalami kisah seperti Ruben? Next