in , ,

Tips Mendaki Gunung Api, Traveler Hobi Jelajah Wajib Tahu

Persiapan Sebelum Mendaki Gunung Berapi Aktif

Erupsi Gunung Agung
Erupsi Gunung Agung via Instagram emocean.one

Indonesia bisa dibilang sebagai surga bagi mereka yang hobi mendaki gunung. Nusantara merupakan kawasan pertemuan tiga lempeng tektonik Eurasia, Australia dan Lempeng Pasifik. Namun bagi Teman Traveler yang hobi menjelajah, ada sejumlah tips mendaki Gunung Api yang wajib kalian perhatikan.

Baca juga : Coffee at The Barn, Tongkrongan Asyik ala Desa Eropa Klasik

Tabrakan tiga lempeng yang sudah disebutkan di atas membuat Indonesia punya banyak gunung aktif, sebut saja Merapi, Kelud, Sinabung, Semeru, Agung, dan masih banyak lagi. Teman Traveler ada yang tertarik menaklukkan salah satunya? Simak dulu tips mendaki Gunung Api dari kontributor Travelingyuk, Ariyanti Dwi Kumalasari berikut ini.

1. Mencari Informasi

Status Gunung Api via Instagram clapeyron.ugm
Status Gunung Api via Instagram clapeyron.ugm

Knowledge is power! Slogan tersebut menunjukkan pentingnya mendapatkan informasi sebelum melakukan pendakian. Informasi dasar yang wajib diketahui sebelum mendaki adalah status gunung. Total ada empat status berbeda dan setiap traveler perlu memperhatikan ini baik-baik jika ingin pulang dalam keadaan selamat.

  • Status pertama adalah Normal, sering dilambangkan dengan warna hijau dan menunjukkan tak ada aktivitas apapun. Tak ada perubahan tekanan magma maupun gejala peningkatan status, baik berdasarkan hasil pengamatan visual atau penelitian instrumental. Dengan kata lain, gunung aman untuk didaki.
  • Status kedua adalah Waspada, biasanya menggunakan lambang warna kuning. Status ini digunakan jika ada gejala peningkatan status. Bisa berupa peningkatan seismik, aktivitas magma, tektonik, maupun hidrotermal. Biasanya diiringi gempa tremor hingga vulkanik. Gunung dengan status waspada masih cukup aman didaki, namun tetap hati-hati karena sewaktu-waktu bisa terjadi peningkatan status.
  • Status ketiga adalah Siaga dan umumnya memakai simbol warna jingga. Gunung menunjukkan peningkatan aktivitas seismik dan dapat berakibat letusan serta bencana. Apabila aktifitas sama terus berlanjut selama dua kali, kemungkinan besar akan terjadi erupsi. Gunung dengan status siaga masih bisa dibuka untuk publik, namun para pendaki dituntut ekstra waspada.
  • Awas merupakan status tertinggi, biasanya dilambangkan warna merah. Gunung berapi sedang atau akan mengalami letusan dan bisa menimbulkan bencana. Jika ini terjadi, gunung akan ditutup total untuk kegiatan apapun dan warga sipil dilarang mendekat dalam radius tertentu.

2. Cermat Mempersiapkan Perlengkapan

Ilustrasi perlengkapan mendaki gunung
Ilustrasi perlengkapan mendaki gunung via Instagram mostlyhiking

Perhatikan benar pakaian dan peralatan pendakian yang akan dibawa. Pastikan kalian menggunakan pelindung seperti celana panjang, sepatu hiking, penutup kepala, sarung tangan kulit, kacamata, dan masker. Pakaian yang tepat bisa melindungi tubuh dari material kasar akibat letusan, sementara masker berguna untuk mencegah Teman Traveler menghirup gas beracun.

Patut dicatat bahwa meski gunung tidak sedang mengalami erupsi, produksi gas beracun masih bisa terjadi. Andai tak sengaja terhirup, gas tersebut bisa menimbulkan beragam gejala merugikan seperti masalah pernafasan, gangguan penglihatan, dan iritasi kulit.

3. Patuhi Tanda Bahaya

Papan petunjuk di atas gunung
Papan petunjuk di atas gunung via Instagram partesaxo

Setiap gunung aktif bakal dilengkapi papan peringatan dengan informasi khusus seperti batas pendakian, maupun larangan untuk tidak memasuki area tertentu. Patuhi semua larangan dan himbauan yang ada jika ingin tetap menjaga keselamatan selama perjalanan.

Gunung Semeru misalnya, para pendaki dihimbau melakukan pendakian hanya sampai Kalimati. Pasalnya, mulai tahun 2012 status Semeru dinyatakan Waspada oleh Pusat Vulkanologi Gunung Sawur, daerah Lumajang sebagai pos Pengamatan. Aktivitas seperti gempa letusan, tremor, dan hembusan gas beracun pun masih aktif mewarnai aktifitas puncak tertinggi Jawa tersebut.

Oleh karena itu, radius aman untuk para pendaki ditetapkan kurang lebih satu kilometer dari kawah puncak. Selain itu semua pendaki juga dilarang menempuh rute lain kecuali dari Ranupane.

4. Persiapkan Diri Hadapi Beragam Situasi

Perjalanan menuju Puncak Merapi
Perjalanan menuju Puncak Merapi via Instagram shidik_11

Tak ada yang bisa memprediksi situasi di alam bebas. Hal serupa berlaku untuk aktivitas gunung berapi. Andai memang Teman Traveler menyaksikan ledakan saat sedang berada di atas gunung, lihat arah dan jangkauan letusan.

Jika ternyata letusan mengarah ke kalian, lakukan antisipasi dengan berlindung di bawah tumpukan batu/batu besar. Tutupi kepala dengan ransel jika tidak membawa pelindung kepala seperti topi atau helm.

Semoga tips mendaki gunung api di atas semakin menambah wawasan Teman Traveler mengenai persiapan dan perlengkapan yang wajib dibawa. Ingat, selalu utamakan keselamatan agar bisa pulang dengan hati senang. Jangan sampai demi menambah koleksi foto harus membahayakan nyawa sendiri. Next

ramadan

Penulis adalah kontributor lepas di travelingyuk.com

Via Instagram lunamaya

Style Liburan Luna Maya Keliling Berbagai Negara, Si Cantik ‘Kembaran’ Suzanna

sirup legendaris

4 Sirup Tertua di Indonesia, Aroma Unik dengan Rasa Juara