in , , , , , , , , , ,

Tips Pendakian Mahameru Menggunakan Rok Panjang

Tips Menggunakan Rok Saat Pendakian Perlu Untuk Diperhatikan Oleh Teman Traveler Agar Mendaki Aman Namun Tetap Nyaman

Puncak Mahameru (c) Septiana Sulistyawati/Travelingyuk

Mahameru adalah salah satu gunung tinggi di Indonesia, yang biasa disebut sebagai atap pulau jawa. Dengan karakteristik jalur yang unik dan memesona membuat banyak orang ingin mencoba tantangannya. Laki-laki tidak perlu ragu untuk mencoba namun untuk perempuan apalagi yang terbiasa menggunakan rok dalam kehidupan sehari-hari tentu agak merisaukan ya Teman Traveler. Berikut beberapa moment yang perlu diperhatikan dan solusinya bagi Teman Traveler yang menggunakan rok saat pendakian.

Baca juga : Secret Garden Village, Wisata Edukasi Hingga Selfie Ada Di Sini

1. Saat Menaiki Jeep

Puncak Bayangan Mahameru (c) Septiana Sulistyawati/Travelingyuk

Bagi pendaki Semeru biasanya menggunakan transportasi Mobil Jeep dari Pasar Tumpang hingga Desa Ranu Pani. Bagi hijabers yang menggunakan rok berhati-hatilah dengan kencangnya angin karena jeep yang dipakai biasanya jeep terbuka. Selain itu penuhnya penumpang demi menekan harga sewa jeep pun harus diantisipasi. Soluasinya, pilih duduk bersama supir atau bisa juga ambil posisi ditengah jeep sehingga secara tidak langsung menghindari tiupan angin.

2. Perjalanan Menuju Kalimati

Pos Setelah Cemoro Kandang, Jambangan (c) Septiana Sulistyawati/Travelingyuk

Memasuki Cemoro Kandang, trek Semeru berubah, tanjakan akan terus terasa. Dalam kondisi ini, Teman Traveler pengguna rok harus lebih berhati-hati agar tidak tersandungn oleh rok Teman Traveler sendiri. Selain itu, khususnya musim kemarau ketika kondisi tanah kering dan berdebu, rok akan dengan mudah menyeret tanah sehingga membuat kepulan debu untuk pendaki dibelakangnya. Sebaiknya gunakan rok atau buat rok agak terangkat dari tanah (tidak menyapu tanah) bisa dengan diikat atau sejak awal sudah dipotong agak pendek.

3. Lautan Pasir Mahameru

Padang pasir Mahameru (c) Septiana Sulistyawati/Travelingyuk

Jalur tersulit di Semeru ialah selepas Pos Arcopodo. Batu kerikil menjadi alas dalam melangkah di tanjakan terakhir menuju puncak Mahameru. Kerikil yang tidak stabil bisa membahayakan Teman Traveler pengguna rok jika rok yang digunakan terinjak. Mengatur ketinggian rok bagian depan dengan cara diikat ataupun dipotong sangat disarankan dibandingkan terus dipegangi. Kedua tangan bisa dimanfaatkan untuk memegang trekking pole.

4. Trek Turun

Jalur Turun Mahameru (c) Septiana Sulistyawati/Travelingyuk

Masih di lautan pasir Mahameru namun dengan kondisi turun, risiko yang kemungkinan terjadi masih sama yaitu terbelitnya rok saat melangkah. Jika perjalanan naik bisa mengakibatkan tersandung tetapi berbeda dengan diperjalanan turun yang bisa menyebabkan kematian. Mengapa demikian? Sebab rok yang terinjak bisa menyebabkan Teman Traveler terjungkal ke depan, dengan posisi menuruni gunung. Tubuh akan menjadi tidak seimbang dan langsung terguling tanpa bisa berhenti. Jika terhenti pun, biasanya terhalang oleh bebatuan atau bantuan pendaki lainnya.

Debu yang diciptakan oleh kibaran rok akan lebih banyak dibandingkan saat menggunakan celana karena itulah bagi Teman Traveler yang menggunakan rok harus lebih hati-hati dan tidak boleh terburu-buru. Nikmati pemandangan yang tersajikan dengan tetap perlahan turun, dan ingat tetap waspada dengan kondisi sekitar karena rok terinjak bisa jadi bukan hanya oleh pengguna bisa juga oleh pendaki lain. Next

ramadan

Sajuta Janjang, Wisata Baru dengan Nuansa Tembok Cina di Sumatra Barat

Hanya dengan Berjalan Kaki, Jelajahi 5 Pantai Menawan Malang