in , , , , ,

Tips Mendaki Tik-Tok, Tanpa Tenda Tanpa Kedinginan!

Ikuti Tipsnya dan Siapkan Diri Jelajahi Gunung Merbabu

Pemandangan Gunung yang Menakjubkan (c) Ade Alvian/Travelingyuk
Pemandangan Gunung yang Menakjubkan (c) Ade Alvian/Travelingyuk

Beberapa tahun terakhir, mendaki gunung menjadi aktivitas yang sering dilakukan oleh banyak traveller karena landscape di gunung yang jarang Teman Traveler temui di kehidupan sehari-hari juga masih banyak faktor lain seperti suasana gunung yang mewakili sebenarnya bumi, ketenangan, sampai hal-hal tersirat yang membuat Teman Traveler belajar dalam menjalani hidup secara fisik maupun non-fisik. 

Baca juga : Museum Hopping Sekitar UNPAR Bandung, Belajar Nggak Kudu di Kampus

Perbukitan Hijau (c) Ade Alvian/Travelingyuk
Perbukitan Hijau (c) Ade Alvian/Travelingyuk

Gunung Merbabu, merupakan gunung tidak aktif yang terletak di Jawa Tengah namun lebih dekat dengan kota Jogja daripada Semarang. Gunung ini memiliiki ketinggian 3.142 meter di atas permukaan laut. Gunung yang masuk dalam kategori favorit dikalangan pendaki ini menawarkan sunset dengan lautan awan dan berbagai siluet dari gunung sindoro, sumbing, lawu, slamet, andong, puncak telomoyo dan secara gamblang dapat Teman Traveler lihat suluruh badan kekar dari gunung merapi dari sisi utara. Selain itu, yang membuat gunung ini menjadi favorit dikalangan pendaki adalah padang rumputnya yang luas dan sangat iconic dapat membuat Teman Traveler berimajinasi untuk sekedar merebah di atasnya.

Permadani Hijau yang Luas (c) Ade Alvian/Travelingyuk
Permadani Hijau yang Luas (c) Ade Alvian/Travelingyuk

Ada beberapa cara atau tipe pendakian yang dapat Teman Traveler lakukan untuk mendaki gunung ini, trail run, tik-tok/tek-tok, dan mendaki sebagaimana umumnya dengan membawa tas besar berisi tenda untuk menginap. Jika ingin mendaki dengan tipe tek-tok yang aman dan efisien, terdapat beberapa keuntungan.

Jika trail run, Teman Traveler adalah aktivitas sport extreme, tek-tok sendiri mempunyai kemiripan namun lebih mudah. Masih sama dengan mendaki gunung secara umum, Teman Traveler akan mulai mendaki dari basecamp dan menuju puncak lalu kembali lagi ke basecamp. Berikut ini beberapa tips untuk mendaki gunung dengan tipe pendakian tek-tok khususnya di gunung merbabu. Simak ulasannya ya.

Tips 1 Pilihlah Jalur yang Punya Karakteristik Bagus

Pemandangan Sunrise yang Menawan (c) Ade Alvian/Travelingyuk
Pemandangan Sunrise yang Menawan (c) Ade Alvian/Travelingyuk

Ada lima jalur resmi yang dapat Teman Traveler gunakan, antara lain, Selo, Suwanting, Wekas, Thekelan dan Cunthel. Jalur yang aksesnya paling dekat dengan jogja adalah Selo dan jalur ini mempunyai karakteristik yang cukup bagus dengan ikon padang rumput (sabana) yang sangat terkenal. Melalui jalur ini, pendakian dengan tipe tek-tok dapat Teman Traveler tempuh dengan durasi 4-7 jam tergantung dari kemampuan dan manajemen pendakian.

Tips 2 Tubuh Harus dalam Keadaan Fit

Pemandangan di Atas Awan (c) Ade Alvian/Travelingyuk
Pemandangan di Atas Awan (c) Ade Alvian/Travelingyuk

Hal fisik yang harus dipersiapkan adalah kelenturan kaki dan manajemen pernafasan yang bisa dilatih dengan joging dan berenang, mengenai ketahanan tubuh dalam menerima suhu ekstrim dapat diantisipasi dengan manajemen pendakian dalam penjelasan selanjutnya.

Tips 3 Mempersiapkan Perlengkapan Tracking

Melihat Pemandangan Indah Gunung (c) Ade Alvian/Travelingyuk
Melihat Pemandangan Indah Gunung (c) Ade Alvian/Travelingyuk

Peralatan dan logistik menjadi hal yang membedakan tipe pendakian ini dengan pendakian yang biasa dilakukan pendaki. Peralatan yang digunakan cukup sederhana namun memenuhi standart pendakian seperti pakaian outdoor lengkap celana dan baju berbahan cepat kering, sepatu trekking, dan aksesoris lainnya seperti topi, buff, kacamata dan sarung tangan.Untuk jaket Teman Traveler cukup membawa wind breaker untuk mereduksi beban bawaan. Logistik dapat disesuaikan dengan kebutuhan Teman Traveler saat sarapan dan kebutuhan air dalam aktivitas outdoor.

Tips 4 Manajemen Pendakian

Jalur Pendakian (c) Ade Alvian/Travelingyuk
Jalur Pendakian (c) Ade Alvian/Travelingyuk

Manajemen pendakian menjadi hal inti dalam pendakian tek-tok. Waktu memulai pendakian, pembagian waktu istirahat, dan pengaturan ritme adalah kuncinya. Contoh pendakian paling aman adalah memulai pendakian dari basecamp pukul 00.00 dengan estimasi pendakian selama 5 jam pendakian dan 30 menit untuk istirahat di setiap pos sambil menunggu matahari keluar dari horizon sudah masuk dalam 5 jam tersebut.

Mendaki dengan tidak terlalu cepat (berpotensi mendapat waktu luang lebih banyak saat menunggu matahari terbit) dan tidak terlalu lambat (tubuh lebih berpotensi merasa kedinginan karena aktivitas yang dilakukan kurang seimbang dan tidak menghasilkan panas dari dalam tubuh).

Jalur Pendakian Terlihat dari Atas (c) Ade Alvian/Travelingyuk
Jalur Pendakian Terlihat dari Atas (c) Ade Alvian/Travelingyuk

Jadi, pada dasarnya pendakian akan menjadi aman jika Teman Traveler benar-benar mengetahui kemampuan diri sendiri, manajemen pendakian yang jelas dan persiapan yang matang. Oh ya, kelebihan dari mendaki secata tek-tok adalah pendakian yang Teman Traveler lakukan dapat benar-benar menjadi pendakian nol sampah, hemat biaya, hemat tenaga, dan tidak ribet khususnya buat Teman Traveler yang suka travelling yang sederhana. Next

ramadan

Nikmati Keindahan Cafe Sawah yang Memanjakan Mata dan Pikiran

Warung Nasi Pecel dan Nasi Tumpang Ethes Bu Narti, Legendaris Sejak Tahun 1980