Jalan-jalan ke Pasar Besar Malang, pasti mengundang banyak nostalgia. Pasalnya, banyak toko-toko lawas yang menjadi saksi umur tua Kota Apel ini. Nah, memang banyak tempat ikonik di sekitaran Pasar Besar, salah satunya yakni Toko Madjoe.
Baca juga : Durian J-Queen Seharga Sepeda Motor yang Fenomenal, Laku Dijual!
Toko Kue Madjoe di Malang ini berusaha keras untuk tetap bisa eksis di tengah gerusan banyak kue modern. Kue artis kekinian mau tidak mau jadi pesaing yang berat. Dahulu kala, toko kue ini jadi primadona Belanda. Namun, toko ini terbukti tetap eksis dengan mempertahankan citarasanya.
Sudah Dikelola Generasi Ketiga
Tempat kuliner legendaris di Malang ini sudah berdiri sejak tahun 1930 yang lalu, kurang lebih 88 tahun. Penerusnya adalah The Bian Liep dan seorang sepupunya. Tetapi lantaran keduanya telah sepuh, tim Travelingyuk melakukan sesi wawancara dengan menantu The Bian Liep, Rusi. Dengan gamblang Rusi menceritakan awal berdirinya Toko Madjoe dan tantangan yang dihadapi saat ini.
Menurut Rusi, Toko Madjoe sampai sekarang ini masih mempertahankan citarasa kue-kue yang dijual. Di musim-musim Lebaran ataupun Natal, Toko Madjoe laris manis. Tapi lain halnya saat hari biasa. “Untuk pembeli sehari-hari memang sepi. Tapi jika ada acara besar seperti halnya Lebaran ataupun Natal, akan laris manis. Sudah tidak seperti dahulu lagi,” terang Rusi.
Ragam Kue yang Ditawarkan ke Pembeli
Kue-kue yang terdapat di Toko Madjoe memiliki warna yang senada, cokelat dan kuning keemasan. Total kue yang dijual setidaknya ada 25 jenis. Untuk salah jenis kue yang banyak difavoritkan para pembeli, Rusi menyebutkan ada yang bernama speeculaas yang memiliki rasa rempah di dalamnya. Namun, masih banyak juga jenis kue lainnya seperti halnya pindakoeken, kaasstengels, banker, ransis, dan lain-lain.
Lokasi Toko Kue Madjoe
Seperti yang disinggung sebelumnya, Toko Kue Madjoe berlokasi di Pasar Besar. Lokasi tepatnya berada di Jl. Pasar Besar No. 30B, Sukoharjo, Klojen, Malang. Lokasi toko yang sudah melegenda di Malang ini berada di pinggir jalan dengan plang Toko Madjo, mempertahankan ejaan lama, di pintu masuknya.
Saat memasuki area dalamnya, Teman Traveler bakal disambut ornamen tempo dulu. Aneka toples kaca kuno dengan isi ragam kue akan menjadi panorama apik yang bisa dilihat. Ada juga oven kuno dengan tabung minyak tanah yang berdiri tegak. Lokasi yang sangat klasik.
Sementara itu untuk harga kue yang ditawarkan memang sepadan dengan rasa yang disuguhkan. Misalnya saja untuk harga kasstengels, per kilogramnya dijual Rp250 ribu. Namun jika tidak ingin banyak-banyak, bisa juga membelinya per gram. Harganya bisa jauh lebih murah, terutama buat Teman Traveler yang penasaran dengan ragam rasanya. Jangan lupa mampir, ya. Next