in ,

Tong Tong Night Market Malang, Nuansa Silam dalam Temaram Malam

Meriahnya Gelaran Tong Tong Night Market 2019

Kemeriahan Tong Tong Market
Kemeriahan Tong Tong Market (c) Travelingyuk/Wilda Nurita Puspa

Banyak cara bisa dilakukan untuk menghayati indahnya warisan masa silam. Menggelar pertunjukan seni budaya dan mengapresiasi kuliner lokal bisa jadi salah satunya. Di Tong-Tong Night Market 2019, dua hal tersebut dipadukan dengan begitu apik.

Baca juga : Replika Landmark Wisata Negara Lain yang Ada di Indonesia

Event tahunan dari The Shalimar Hotel ini hadirkan sederet sajian khas dari sekitar Malang dalam satu tempat. Suasananya makin meriah dengan pertunjukan dan pameran seni. Yuk, simak cantiknya gelaran Tong-tong Night Market 2019 selengkapnya.

Usung Tema Urban Cultural Heritage

Salah satu sudut berhiaskan mobil kuno
Salah satu sudut berhiaskan mobil kuno (c) Travelingyuk/Wilda Nurita Puspa

Rutin meriahkan geliat wisata Malang sejak empat tahun silam, Tong-Tong Market 2019 usung tema ‘Urban Cultural Heritage’. Bertempat di halaman depan The Shalimar Hotel di Jalan Cerme, gelaran sarat nuansa budaya ini coba gabungkan uniknya warisan budaya historis dan kontemporer.

Sebutan Tong-Tong sendiri diberikan bukan tanpa alasan. Nama tersebut terinspirasi Tong-Tong Fair, pasar besar yang diselenggarakan warga Indonesia di Belanda sejak 1959 silam. Selain hadirkan keriaan buat masyarakat sekitar, perhelatan ini juga bertujuan melestarikan warisan budaya Nusantara.

Kulineran dengan Uang ‘Gulden’

Mata uang 'Gulden'
Mata uang ‘Gulden’ (c) Travelingyuk/Wilda Nurita Puspa

Sebagian besar kemeriahan Tong Tong Night Market bersumber dari kehadiran sejumlah gerai kuliner. Guna menguatkan nuansa lawas, tempatnya didesain menyerupai gubuk sederhana. Lengkap dengan dinding anyaman dan atap bambu.

Penjual rangin layani pembeli
Penjual rangin layani pembeli (c) Travelingyuk/Wilda Nurita Puspa
Proses pembuatan rangin
Proses pembuatan rangin (c) Travelingyuk/Wilda Nurita Puspa

Pengunjung bisa cicipi aneka jajanan dan makanan bernuansa tradisional seperti rangin, tahu telur, sate ayam, dan masih banyak lagi. Berbalut dinginnya udara Malang, semua tampak menggoda selera.

Sate sedang dibakar
Sate sedang dibakar (c) Travelingyuk/Wilda Nurita Puspa

Uniknya, semua transaksi di Tong Tong dilakukan menggunakan mata uang ‘gulden’. Pengunjung bisa menukarnya di loket yang sudah tersedia. Satu ‘gulden’ di sini setara dengan Rp8.000. Cukup unik ya?

Pertunjukan Seni dan Karya Kerajinan

Pertunjukan Karawitan
Pertunjukan Karawitan (c) Travelingyuk/Wilda Nurita

Tak sekedar memuaskan perut, Tong Tong juga hadirkan sejumlah pertunjukan seni dan pameran karya kerajinan untuk merangsang minat pengunjung pada potensi budaya lokal. Tepat di depan area taman, digelar pertunjukan karawitan. Lantunan lagu-lagu Jawa terdengar begitu lembut dari sini, makin menguatkan atmosfer ‘jadul’ yang ingin ditonjolkan.

Pengunjung belajar membatik
Pengunjung belajar membatik (c) Travelingyuk/Wilda Nurita Puspa

Beranjak ke sudut dekat pintu masuk, sejumlah pelukis tampak sibuk menyelesaikan karya bertema heritage. Sementara di sisi lain, ada pertunjukan karya seni keramik. Selain itu ada juga area khusus buat pengunjung yang ingin belajar membatik.

Sudut Foto Cantik

Sudut 'Retro Ride'
Sudut ‘Retro Ride’ (c) Travelingyuk/Wilda Nurita Puspa

Meski usung tema yang sedikit ‘berat’, nuansa Tong Tong Night Market tetap terasa fun. Ada sejumlah sudut cantik yang sengaja dirancang sedemikian rupa untuk manjakan para penghobi swafoto. Dijamin tak bakal kehabisan inspirasi untuk konten di media sosial.

Mbok penjual jamu
Mbok penjual jamu (c) Travelingyuk/Wilda Nurita Puspa

Suka kendaraan retro? Ada sudut ‘Retro Ride’ yang wajib disambangi. Jangan lupa pula bidikkan lensa ke sudut lain berhiaskan mobil klasik keren. Serasa sedang nongkrong di zaman Belanda.

Tong Tong Market 2019 bisa dibilang sukses hadirkan secuil nuansa silam berbalut kearifan budaya. Terasa istimewa di tengah temaram malam Kota Bunga. Buat Teman Traveler yang berniat datang, gelaran apik ini masih akan berlangsung hingga 27 Juli 2019. Next

ramadan
Suasana sekitar Pantai Bandengan

Meresapi Indahnya Alam Jepara di Pantai Bandengan

Petik Buah di Ladang Strawberry

Lumbung Strawberry Batu, Seru Petik Buah Sepuasnya