in , ,

Tongseng Gule Mbah Salam, Kuliner Legendaris Sejak Tahun 1940-an di Kotagede

Incip Tongseng Gule Mbah Salam yang Legendaris di Kotagede

Tongseng Gule Mbah Salam
Tongseng Gule Mbah Salam

Siapa pecinta olahan kambing seperti sate, tongseng, dan gulai? Warung-warung tersebut nampaknya sudah menjamur di berbagai daerah, termasuk di Yogyakarta. Bahkan ada satu kedai di Kotagede yang legendaris sejak tahun 40-an, yakni Tongseng Gule Mbah Salam. Rasanya pun masih nendang tak berubah seiring berkembangnya zaman. Penasaran dengan menu enak satu ini? Berikut penuturan Kontributor Travelingyuk, Annissa Saputri.

Baca juga : Magal Korean BBQ, Dijamin Kenyang dan Puas NON HALAL

Kuliner Blusukan ke Pasar Legi Kotagede

Potret Pasar Lege di Kotagede (c) Annissa Saputri/Travelingyuk
Potret Pasar Legi di Kotagede (c) Annissa Saputri/Travelingyuk

Siapa sangka di antara banyaknya penjual jajanan pasar, terdapat lapak yang menjajakan olahan kambing enak yang dari aromanya saja sudah menggugah selera. Penjaja olahan kambing ini adalah Mbah Salam yang jadi favorit pengunjung untuk menikmati sarapan atau makan siang. Untuk bisa menemukan lapak simbah, Teman Traveler harus blusukan dulu di Pasar Legi Kotagede yang beralamat di Jalan Mondorakan, Purbayan, Kotagede. Lapaknya sederhana dan berada di sisi barat pasar yang buka dari jam 05.30 hingga 13.00 WIB.

Legendaris Sejak Tahun 1940-an

Mbah Salam didampingi putrinya (Annissa Saputri)
Mbah Salam didampingi putrinya (c)Annissa Saputri/Travelingyuk

Lapak Tongseng Gule Mbah Salam memiliki area yang sempit mengingat berada di dalam pasar. Terlihat sangat sederhana dengan gerobak pikul, tungku, dan meja bangku kayu di belakangnya. Gerobak pikulnya pun sudah terlihat usang dengan arang yang membara. Tampak Mbah Salam meracik pesanan dengan perlahan namun teliti. Mulai dari memotong daging, kol, hingga mencicipi kuah. Mbah Salam tidak berjualan sendiri, tapi ada putrinya yang setia mendampingi berjualan serta memasak pesanan.

Mbah Salam meracik masakan untuk pembeli (Annissa Saputri)
Mbah Salam meracik masakan untuk pembeli (c)Annissa Saputri/Travelingyuk

Dikenal sebagai salah satu penjaja kuliner olahan kambing yang legendaris, banyak dari pembeli yang sengaja ke Pasar Kotagede hanya untuk makan di sini. Hidangan yang ditawarkan beragam, mulai dari tongseng, gulai, dan sate berbahan kambing yang resepnya sudah digunakan sejak awal pertama buka. “Simbah sudah lama berjualan Mbak, sejak tahun 40-an. Antara 1945 atau 1946,” cerita putri Mbah Salam. Usianya kini sudah menginjak 86 tahun dan masih memiliki semangat yang tinggi untuk menghidangkan menu istimewa.

Spesial Olahan Kambing dengan Rasa Mantap

Memasaknya masih dengan bara (Annissa Saputri)
Memasaknya masih dengan bara (c)Annissa Saputri/Travelingyuk

Seperti warung olahan kambing pada umumnya, tiga menu utama di Tongseng Gule Mbah Salam adalah kuliner berbahan kambing yakni tongseng, gulai, dan sate. Menu tersebut dimasak di atas bara yang membuat rasa semakin nikmat. Mbah Salam mengandalkan bumbu rempah untuk menciptakan rasa menggugah selera. Satu porsi tongseng dibanderol dengan harga Rp15.000, sedangkan gulainya Rp12.000 per porsi. Satu porsi yang disajikan pas, tidak sedikit tapi juga tak terlalu banyak.

Olahan Tongseng yang Jadi Andalan

Tongseng jadi favorit (Annissa Saputri)
Tongseng jadi favorit (c)Annissa Saputri/Travelingyuk

Tongseng menjadi menu favorit bagi pembeli. Tak butuh waktu lama, seporsi nasi dengan hidangan tongseng siap menggoyang lidah. Menu ini dibanderol dengan harga Rp18.000. Aromanya jelas tak perlu diragukan lagi. Belum lagi potongan daging lembut yang tingkat kematangannya pas. Sementara kuah gelapnya memiliki cita rasa gurih, asin, manis, serta pedas. Hidangan tersebut disajikan lengkap dengan irisan kubis dan tomat.

Potongan dagingnya besar (Annissa Saputri)
Potongan dagingnya besar (c)Annissa Saputri/Travelingyuk

Teman Traveler tertarik untuk mencicipi hidangan racikan Mbah Salam? Yuk mampir ke Tongseng Gule Mbah Salam dan rasakan kelezatan menu yang resepnya sudah digunakan sejak sejak tahun 1940-an. Teman Traveler tertarik untuk mencoba kuliner ini, kan? Next

ramadan

Written by Annissa NCSaputri

Penulis adalah kontributor lepas di travelingyuk.com

Siapkan Zona Baru, Kebun Binatang Gembira Loka Jogja Sambut Kedatangan Puluhan Hewan Asal Afrika

Pilihan Taman Air di Sumatera Utara, Objek Wisata untuk Siapa pun yang Butuh Kesegaran