in ,

Tradisi Memasak Khas dan Unik di Indonesia, Ada yang Hanya Dimasak Lelaki

Memasak merupakan tradisi khas dan unik di beberaoa daerah di Indonesia

Memasak merupakan rutinitas yang biasa dilakukan setiap rumah-rumah. Tetapi Taukah Teman Traveler ada tradisi memasak khas dan unik di beberapa pelosok Indonesia. Sudah menjadi tradisi dan kebudayaan yang terus dilestarikan, bahkan sampai ada yang hanya dimasak oleh lelaki. Penasaran? Yuk, simak perjalanan berikut ini.

Baca juga : Nasgor Kambing Kebon Sirih, Legenda Kuliner Jakarta yang Pantang Dilewatkan

1. Bakar Batu, Papua

Hasil masakan dari bakar batu via Instagram bingga_manggia91

Disebut Barapen atau bakar batu adalah sebuah tradisi ritual memasak bersama masyarakat Papua sebagai wujud syukur, bersilahturahmi dengan keluarga serta kerabat, menyambut hari bahagia dan dahulu untuk menyambut prajurit perang. 

Prosesnya sendiri cukup rumit dengan mengumpulkan kayu-kayu lalu dibakar, setelah itu ditumpuk batu yang kemudian dimasukkan ke dalam lubang besar. Tidak sampai di situ lubang ini akan ditutup dedaunan kering untuk kembali dibakar, batu-batu juga ditumpuk rapi lagi. 

Setelah itu bahan makanan yang akan dimasak ditata di atasnya, biasanya makanan itu berupa ikan, daging sapi, keladi dan paling sering daging babi. Waktu yang dihabiskan kurang lebih 3-4 jam sampai matang tetapi tergantung besar dan jenis bahan yang dimasak.

Walaupun proses memasak cukup memakan waktu lama akan terbayar dengan kelezatan dan kenikmatannya. Ingin mencoba? Yuk, berkunjung ke Papua.

2. Tibo Rawut, Manggarai Timur

Hasil masakan Tibo Rawut via [image source]

Tibo Rawut sebuah tradisi warga Elar Selatan memasak daging babi atau sejenisnya untuk ritual adat atau upacara-upacara lain yang berhubungan dengan alam semesta, Sang Pencipta, dan leluhur. Daging babi ini akan dibakar, sebelumnya dimasukkan ke dalam batang bambu muda dicampur daun ubi. 

Biasanya akan dihidangkan bersama rupang, yaitu nasi dibungkus daun bambu muda. Saat ini tibo rawut dan rupang menjadi hidangan bagi tamu khusus yang berkunjung ke Desa Langgasai dari Borong, Kabupaten Manggarai Timur, NTT.

3. Mahumbal, Kalimantan Selatan

Mahumbal saat di Festival Loksado 2019 via Instagram visikalsel

Jika olahan beras dimasak dengan cara ditanak namun di Loksado masyarakat Dayak Meratus punya teknik unik dalam mengolahnya menjadi nasi yaitu disebut Mahumbal. Nasi yang sudah matang sangat wangi karena terbungkus daun dan dimasak di bambu, hampir mirip dengan proses memasak nasi di bambu kemudian dibakar.

Proses memasak ini sangat menarik para wisatawan dalam Festival Mahumbal salah satu rangkaian acara Festival Loksado 2019 November lalu. Menjadi promosi wisata bumi Loksado melalui kulinernya. Tertarik? Usahakan datang saat tahun depan ya Teman Traveler.

4. Sanggring, Lamongan 

Sajian Sanggring via Twitter josstoday

Urusan masak-memasak memang sering dilakukan oleh perempuan tetapi di Desa Tlemang Lamongan, Jawa Timur ada sebuah tradisi Sanggring yaitu memasak jamuan makan oleh para lelaki. Sanggring merupakan masakan berbahan dasar ayam yang dibumbui rempah-rempah. 

Tradisi ini sudah turun-temurun dilakukan saat sedekah bumi dan sebagai jamuan ini para lelaki akan memasak sanggring. Uniknya untuk piring pun sudah ada hitungannya tersendiri yaitu berjumlah 44 buah, juru masak berjumah 40 orang laki-laki dan ayamnya dihitung sesuai jumlah penduduk sekitar. 

Proses memasaknya di tiga buah wajan besar, di atas kayu bakar. Selama proses memasak akan disuguhkan hiburan wayang krucil dan 4 sinden. Sanggring merupakan perjamuan makan dari prajurit-prajurit pada zaman dahulu sekaligus sebagai ritual pensucian. Tradisi tersebut rutin dilaksanakan pada 26 Jumadil Awal dalam kalender Jawa, menjadi salah satu ikon pariwisata dan masuk dalam kalender Jawa Timur.

Demikian Tradisi Memasak Khas dan Unik di Indonesia yang menjadi penarik para wisatawan lokal dan mancanegara. Bagaimana dengan daerahmu apakah ada Tradisi memasak yang khas, Teman Traveler? Next

ramadan
Pemandangan dari menara masjid

Masjid Raya Bandung, Bisa Nikmati Paris van Java dari Ketinggian

Eternity Coffee, Spot Ngopi Adem di Tengah Hiruk Pikuk Kota