Google memang kerap memberikan doodles pada laman search nya untuk memberitahu pengguna setianya bahwa terdapat hari yang spesial. Begitu pula yang dilakukannya hari ini. Jika Teman Traveler membuka laman pencarian Google, maka terdapat tulisan Google pada sawah yang lengkap dengan petani bermasker memandang ke area sawah tersebut.
Baca juga : Kerupuk Rambak Kulit Kerbau, Camilan Enak yang Mulai Langka
Lalu apakah subak itu? Subak merupakan sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Bali yang melingkupi infrastruktur dan manajemen pengairan sawah. Bahkan pada tahun 2012, Unesco memasukkan subak sebagai salah satu warisan budaya dunia karena memang subak ini dapat bertahan lama yakni lebih dari satu abad.
Bukan tanpa sebab, masyarakat setempat memang sangat taat pada tradisi leluhur sehingga air dibagikan secara adil dan merata. Tidak hanya air, penentuan jenis padi hingga waktu menanam pun telah dibicarakan dan dipecahka bersama. Sehingga masih tetap bertahan dan dapat memberikan manfaat untuk warga sekitar.
Kata Subak pertama kali terlihat dalam prasasti Pandak Bandung yang memiliki angka 1072 Masehi yang mengacu kepada sebuah lembaga sosial dan keagaman yang unik, memiliki peraturan tersendiri hingga asosiasi-asosiasi yang membantu petani untuk menetapkan penggunaan air irigasi yang akan membantu pertumbuhan padi.
Tetap bertahannya sistem pertanian tradisional yang diberlakukan masyrakat Bali ini juga didasari oleh falsafah hidup yang dikenal dengan sebutan Tri Hita Karana. Falsafah ini mengatakan bahwa ada tiga hal yang penyebabkan kesejahteraan yakni hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, hubungan antar sesama manusia dan hubungan antar manusia dan alam serta lingkungan.
Tradisi inilah yang diperingati oleh Google dan juga Indonesia hari ini. Semoga sistem yang dianut oleh masyarakat Bali ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat yang menerapkan sistem irigasi pada sawah yang mereka miliki.