Tak bisa dipungkiri, Jakarta merupakan ibu dari seluruh bangsa Indonesia. Kota yang dulunya dikenal sebagai Batavia ini adalah lokasi dibacakannya teks Proklamasi oleh Presiden Pertama Indonesia, Soekarno dan didampingi oleh Wakilnya, Bung Hatta. Hingga kini, sudah 72 tahun tanah air kita merdeka, dan Jakarta tetap memesona dengan caranya sendiri. Yuk, intip transformasi beberapa landmark terkenalnya.
Baca juga : Tanjung Papuma, Eksotisme dan Mitos Jember yang Melegenda
Monumen Nasional
[twenty20 img1=”134329″ img2=”54066″ offset=”0.5″ before=”Monas jaman sekarang” after=”Monas jaman dulu” hover=”true”]
Monumen Nasional atau yang lebih dikenal dengan Monas ini merupakan monumen peringatan Kemerdekaan Indonesia. Dibangun sejak tahun 1961 dan hingga kini Monas tetap menjadi kebanggaan tanah air. Ujungnya terbuat dari emas murni, Monas masih tetap berada di urutan atas bagi pengunjung yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Jakarta. Pelataran monumen ini sering digunakan warga untuk berolahraga pagi. Tunjukkan rasa cintamu dengan tetap jaga kebersihan dan lingkungan, ya.
Istana Negara
[twenty20 img1=”54073″ img2=”54072″ offset=”0.5″ before=”Istana negara dulu [image source]” after=”Istana negara saat ini [image source]” hover=”true”]
Istana Negara, kantor orang nomor satu di Indonesia ini sudah berusia lebih dari 200 tahun. Istana ini dibangun pada 1796 pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Pieter Gerardus van Overstraten dan dulunya merupakan tempat peristirahatan pengusaha Belanda, yaitu J A Van Braam. Bangunan ini sempat dibuat dalam dua lantai, namun akhirnya bagian atas dibongkar agar tampak lebih resmi. Hingga kini, perbaikan yang dilakukan di istana ini tidak mengubah apapun.
Bundaran Hotel Indonesia
[twenty20 img1=”134346″ img2=”54061″ offset=”0.5″ before=”Bundaran HI saat ini [image source]” after=”Bundaran HI jaman dulu [image source]” hover=”true”]
Pada tahun 1962, Monumen Selamat Datang yang terdiri dari sosok wanita dan pria yang sedang menggenggam bunga, terlihat seperti menyambut orang-orang yang berkunjung ke Jakarta. Memang, Presiden Soekarno membangun monumen ini sebagai ucapan selamat datang pada tamu-ramu kenegaraan yang pada saat itu berkunjung dalam rangka Asian Games di mana Indonesia yang menjadi tuan rumahnya. Kini, bundaran HI ini sudah dikelilingi gedung-gedung yang sangat tinggi. Banyak juga aksi demonstrasi yang menggunakan bundaran ini sebagai lokasi.
Gereja Katedral Jakarta
[twenty20 img1=”134370″ img2=”54064″ offset=”0.5″ before=”Gereja Katedral saat ini tetap indah [image source]” after=”Gereja Katedral di masa lampau [image source]” hover=”true”]
Sepintas, Gereja Katedral yang ada di Jakarta Pusat ini tampak seperti bangunan di negara-negara Eropa. Rupanya, arsitektur yang menggarap model tempat ibadah ini memang seorang Eropa. Gereja ini sudah ada sejak tahun 1901 dan masih berdiri dengan cantik, juga kokoh hingga kini. Namun, bangunan yang ada saat ini tidak asli sepenuhnya. Katedral yang original sempat terbakar dan akhirnya roboh. Perbaikan dilakukan di sana-sini hingga bisa kembali terlihat indah dan bisa digunakan.
Tugu Pancoran
[twenty20 img1=”134362″ img2=”134363″ offset=”0.5″ before=”Tugu Pancoran jaman dulu [image source]” after=”Pancoran saat ini [image source]” hover=”true”]
Landmark yang tak kalah terkenal adalah Patung Dirgantara yang lebih dikenal dengan nama Patung Pancoran. Patung ini adalah peninggalan terakhir dari Presiden Soekarno. Bahkan Bung Karno tak sempat melihat patung ini jadi karena terlebih dulu meninggal. Patung ini bercerita tentang keberanian bangsa Indonesia di angkasa. Menurut cerita, Bung Karno bahkan menjual mobil pribadinya untuk membiayai pembangunan dari Patung Dirgantara ini.
Nah, sudah lihat kan beberapa landmark penting di Jakarta yang meninggalkan cerita indah dan juga mengharukan. Ini semua mengingatkan kita bahwa kemerdekaan yang bisa kita nikmati saat ini sama sekali bukan hal mudah diraih. Sudah sepatutnya kita bersyukur dan menjaganya. Setuju, kan? Next