in

Kronologi Tsunami Anyer Banten, Jumlah Korban, Kerusakan Serta Respon Presiden Jokowi

Inilah Kronologi dan Dampak yang Terjadi atas Tsunami Anyer Banten, di Sekitaran Perairan Selat Sunda

Dampak tsunami
Dampak tsunami

Sabtu (22/12/2018) malam, sekitar pukul 21:27, terjadi tsunami di Anyer Banten, sekitaran perairan Selat Sunda, di antaranya Pantai Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan. Awalnya, BMKG telah mendeteksi dan memberikan peringatan dini adanya gelombang tinggi mulai 22 Desember hingga 25 Desember 2018 di Selat Sunda.

Baca juga : Hujan Lebat Terjadi di Greenland, Fenomena Langka yang Mengkhawatirkan?

Dwikorita Karnawati, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan kronologi peristiwa tsunami pantai di sekitar kawasan Selat Sunda. Hal tersebut dipaparkan dalam konferensi pers di gedung BMKG, Jakarta pada Minggu (23/12/2018) dini hari.

Kronologi Tsunami di Banten Menurut BMKG

Rumah rusak, Via Instagram/aksiinsannusantara
Rumah rusak, Via Instagram/aksiinsannusantara

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, BMKG telah menghimbau dan memberikan peringatan dini adanya gelombang tinggi mulai 22 Desember hingga 25 Desember 2018 karena memang sudah terdapat tanda-tanda sebelumnya. Dwikorita menyebutkan jika pada Jumat (21/12/2018) sekitar 13:51 WIB, BMKG sudah mengumumkan erupsi gunung anak Krakatau dengan status level Waspada.

Atas kenaikan level tersebut, pada Sabtu (22/12/2018) BMKG mengeluarkan peringatan dini sekitar pukul 07:00 WIB akan potensi adanya gelombang tinggi di sekitaran perairan Selat Sunda. Menurut Dwikorita, sekitaran pukul 09:00-11:00 WIB, tim BMKG yang sedang berada di perairan Selat Sunda melakukan uji coba instrumen dan terverifikasi terjadi hujan lebat, gelombang dan angin kencang. Karena hal itulah, tim BMKG kembali ke darat.

Rumah porak-poranda, Via Instagram/aksiinsannusantara
Rumah porak-poranda, Via Instagram/aksiinsannusantara

Sekitaran pukul 21:03 WIB, BMKG mencatat adanya erupsi gunung anak Krakatau. Dipantau dari alat pendeteksi tsunami, tide gauge milik BMKG menunjukkan jika adanya potensi kenaikan permukaan air di pantai sekitar Selat Sunda. Setelah dianalisis lebih lanjut, ternyata gelombang tinggi tersebut merupakan gelombang tsunami.

Rinciannya, berdasarkan dari pengamatan di tide gauge Serang di Pantai Jambu, Desa Bulakan, Cinangka, Serang, tercatat pukul 21:27 WIB ketinggian gelombang 0,9 meter. Sementara itu tide gauge Banten di Pelabuhan Ciwandan tercatat pukul 21:33 WIB dengan ketinggian 0.35 meter. Di tide gauge Kota Agung di Lampung, tercatat pukul 21:35 WIB ketinggian 0.36 meter. Terakhir ada di Pelabuahn Panjang, Kota Bandar Lampung pada pukul 21:53, ketinggian 0.28 meter.

Dan berdasarkan dari ciri-ciri yang ditunjukkan, tsunami yang terjadi di sekitaran perairan Selat Sunda ini mirip dengan yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah lalu.

Jumlah Korban Tsunami di Sekitaran Perairan Selat Sunda

Rumah ambruk, Via Instagram/aksiinsannusantara
Rumah ambruk, Via Instagram/aksiinsannusantara

Berdasarkan data terkini dari Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu (23/12/2018) per pukul 07:00 WIB, korban meninggal akibat tsunami yang melanda wilayah pantai di sekitar Selat Sunda adalah 43 orang, sementara sejumlah 584 orang mengalami luka-luka. Hal tersebut senada dengan apa yang diungkapkan oleh Kepala BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

“Ini karena longsor bawah laut. Jumlah korban meninggal dunia mencapai 43 orang,” ujar Sutopo, paparnya seperti yang dilansir dari Kompas.com

Rumah porak-poranda, Via Instagram/aksiinsannusantara
Rumah porak-poranda, Via Instagram/aksiinsannusantara

Selain itu, dua orang hilang. Kerugian fisik yang terjadi meliputi, 10 kapal rusak berat dan puluhan lainnya rusak, 9 hotel rusak parah, 430 unit rumah rusak berat. Daerah yang terdampak adalah permukiman dan kawasan wisata di sepanjang pantai seperti halnya, Pantai Tanjung Lesung, Sumur, Teluk Lada, Penimbang, dan Carita. Sampai sekarang ini pendataan masih terus dilakukan.

Respon Jokowi Terkait Tsunami Anyer Banten

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sudah menerima laporan sementara mengenai bencana tsunami yang terjadi di Anyer Banten, Jokowi medoakan keluarga korban untuk bisa tabah dalam menghadapi musibah.

“Saya menyampaikan duka cita yang mendalam kepada korban di Provinsi Banten, di Serang, Pandeglang. Semoga yang ditinggalkan diberikan kesabaran,” kata Jokowi kala ditemui di acara Lovely December dan Perayaan Natal Oikumene di Plaza Kolam Makale, Tana Toraja, Sulawesi Tengah, seperti yang dilansir dari Detik.com

Lebih lanjut lagi, Jokowi menyebutkan jika dirinya memantau perkembangan soal penanganan bencana tersebu. Ia sudah menerima datanya. Jokowi pun menambahkan jika dirinya terus memantau dan menunggu laporan terbaru mengenai bencana tersebut.

Kemungkinan data korban dan kerusakan akan terus bertambah. Mari kita doakan supaya semuanya segera selesai dievakuasi. Next

ramadan

I’AMPelgading Homeland, Nikmati Kabut dan Kesegaran Udara Lereng Gunung Tertinggi di Semarang, Suntuk Hilang Bahagia Datang

via Instagram/jogjakakilima

Soto Tengkleng Pak Marno di Jogja, Sensasi Gigit-gigit Tulang dengan Rasa Nendang